Typo bertebaran saudara saudara
.
.
.
.
.
Perce melajukan motor vespa ke arah Jembatan Williamsburg. Pondok Apollo sedang sibuk dengan para monster itu. Perce maju dan menghajar si Minotaurus, dan mengambil tanduknya sebagai trophy keduanya.Lalu para monster itu mundur dan datanglah para pasukan Kronos. Kronos sendiri yang memimpin pasukan dengan kuda berwarna emas cair. Kuda itu mengatakan perkataan kasar yang dapat membuat Chiron mencuci mulutnya dengan sabun.
Terjadi perdebatan di Jembatan Williamsburg sebelum Kronos mundur saat matahari terbenam. lalu, guncangan terjadi di Jembatan Williamsburg. Tali jembatan putus dan hampir menimpa Aure dan Perce kalau saja Jack dan Hans tidak menarik mereka menjauh dari sana.
Banyak demigod yang mati di Jembatan Williamsburg. "Kita ke lobby sekarang, bawa mereka yang luka-luka atau yang masih sadar. aku harus meminta bantuan pada ayahku tentang suatu hal." Perce berkata, yang lain mengangguk dan membantu mereka yang masih hidup.
Di lobby Empire State Building, Chuck berlari ke arah Perce dan Aure. "Banyak demigod yang mati, para satyr juga. Apa yang harus kita lakukan?" Aure menghela nafas.
"Kita ke atas, aku harus berbicara dengan ayahku." mereka langsung naik ke lift dan lift membawa mereka ke lantai 600.
Sesampainya di atas, mereka menjumpai demigod yang terluka yang tidak mendapat tempat di lobby. Kabin Apollo berlari sana sini mengobati yang terluka.
"Kita ke ruang singgasana." Perce memandu. Mereka berjalan melewati demigod yang sedang beristirahat dan menjumpai Pollux yang duduk di bawah pohon. "Kau sebaiknya tidak bertarung dulu, aku yakin Dionysus akan membunuhku jika satu-satunya anak nya mati. dan alasan lainnya, kau sudah bertarung dengan baik, pahlawan juga butuh istirahat." Pollux tertawa kecil dan mengangguk. Pollux menghembuskan nafas lega dan duduk bersender di pohon. Kali ini, dia duduk dengan nyaman tanpa beban.
"Ayo, kita lanjutkan perjalanan."
###
Sesampainya di ruang singgasana,Perce berjalan menuju ke sebuah kursi yang terbuat dari kayu, seperti kursi nelayan. "Aku harus naik ke atas sana," Perce berkata. "Kau gila!" Aure berseru, "Kau akan terbakar, Bodoh!"
"Aku harus naik keatas sana, itu satu-satunya cara untuk memikat perhatian ayahku!" Perce bersikeras. "Kau sudah pasti gila," tapi dia menyetujuinya. mereka membantu Perce naik ke atas singgasana ayahnya. setelah mereka sampai di atas, Perce merasa sangat berkuasa. Menguasai seluruh lautan dan samudra. Air seperti mengikuti kehendak kita.
Dia pun berkonsetrasi.
SIAPA YANG BERANI---suara yang sangat berkuasa berkata. Namun, terhenti saat melihat siapa yang menduduki tahtanya.
PERCE. KAU LANCANG SEKALI---
Ayah, aku membutuhkan bantuan mu. Typhon sedang dalam setengah jalan menuju New York, menuju Empire State Building. Bisakah ayah menghalangnya saat detik-detik terakhir?
AYAH PUNYA MASALAH SENDIRI DISINI, PERCE.
Ayah, istana ayah bisa dibangun lagi. Walaupun bisa dibangun kembali, kerajaan ayah toh sudah diambil alih oleh Oceanus.
AYAH AKAN MEMPERTIMBANGKAN HAL ITU.
Terima kasih, Ayah.
Perce turun dari tahta dan menghampiri Aure yang menunggu nya di bawah singgasana di Ibunya.
"Dia bilang, dia akan mempertimbangkannya," Aure menatap nya dari atas hingga bawah.
"Bau mu gosong,"
"Teman-teman!" Chuck berlari ke arah mereka.
"Drakon!" Satu kata membuat mereka berdua kaget dan segera berlari turun ke jalan.
"Pembukaan pertama susah dimulai rupanya," Aure berkata.
"Serang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Demigods & The Olympians: The Chosen [COMPLETE]
Fantasy[BELUM DIREVISI] DILARANG COPAS CERITA [INSPIRED BY: PERCY JACKSON BY RICK RIORDAN] Lima orang demigod termasuk dalam sebuah ramalan. Pertarungan sengit akan terjadi. Satu per satu akan mati. Siapakah yang menang? Titan? Ataukah Demigod? Rankings: #...