F I V E

457 71 0
                                    

Happy Reading^^
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam pelajaran telah usai. Kini waktunya siswa siswi untuk pulang. Begitupun dengan Milona dan Zidny. Sekarang mereka sedang berada di parkiran mobil.

"Eh, ceritain dong! Gimana? Berhasil gak?" Tanya Zidny

"Ceritain apa?" Jawab Milona datar. Mukanya pucat, mungkin karena dia belum sarapan dan gak sempat makan, pas istirahat tadi.

"Muka loe kenapa? Kok pucat gitu?" Ucap Zidny khawatir

"Gue gakpapa kok" jawab Milona masih dengan keadaan yang pucat.

"Gakpapa gimana? Gue anter pulang yah!" Ujar Zidny

"Gak usah. Gue nanti dijemput sama kakak gue. Takutnya nanti dia jemput, ternyata gue pulang ama loe"

"Yaudah gue tinggal yah!" Ucap Zidny pamit

"Iya. Loe hati hati"

"Sip. Loe juga yah" Zidny pergi dengan mobilnya. Memang hari ini Milona diantar oleh kakaknya, Alvaro Maldini Bertin, Aldi. Jadi dia juga harus pulang dengan kakaknya.

"Ck. Manasih kak Aldi! Lama bener dah" sudah sekitar setengah jam Milona menunggu namun kakaknya itu tidak kunjung datang. Tiba tiba IPhone nya berdering.

Drrrtt
   Drrrtt
       Drrrtt

Milona merasakan tasnya bergetar. Ia pun mengambil IPhonenya. Rupanya itu adalah telefon dari Aldi. Ia pun segera mengangkat telfon itu.

'Assalamualaikum'

"Waalaikumsalam. Kak, loe dimana? Lama banget jemput gue!"

'Gue ada meeting dadakan. Loe pulang naik taksi aja gih'

"Lah kak! Susah nyari taksi di deket sekolah gue. Adanya mah jauh dari sini Kak!"

'Aduh sorry deh Ona. Nanti gue beliin es krim deh buat loe. Loe kan suka banget es krim'

"Yaudah deh. Es krim dua yah! Awas loe!"

'Iya iya. Yaudah gue mau meeting dulu. Loe hati hati'

"Iya iya"

'Assalamualaikum'

"Waalaikum--"

Tuutt Tuutt

"Yah main matiin aja! Ck! Gak ada taksi lagi disini. Jalan dikit gapapa deh!" Milona terpaksa harus jalan keluar dari area sekolah. Karena disitulah biasa nya ada taksi.

Kakaknya memang adalah seorang CEO di perusahaan milik ayahnya. Sangat sibuk memang. Ini bukan pertama kalinya. Udah sekian kalinya kakaknya seperti itu. Tapi sekarang keadaannya berbeda.

'Aduh kepala gue napa nih. Sakit banget!' Batin Milona merasa kesakitan dibagian kepalanya. Milona merasa pandangannya buram. Milona sama sekali tidak bisa memfokuskan penglihatannya. Ia merasa badannya lemas tidak bisa ia tahan. Rasanya ia akan pingsan sekarang.

Bruk

Seorang lelaki datang menahan Milona. Ia sedari tadi melihat Milona yang sempoyongan. Dengan cepat lelaki itu menangkap Milona.

"Loe kenapa Milona?"

"Gu- gue gakpapa ko-k, Ba-- Baal" Iqbaal! Yah. Lelaki itu adalah Iqbaal.

"Gapapa gimana. Muka loe pucat gitu, dan loe mau pingsan tadi. Gue anter loe pulang yah!" Pinta Iqnaal. Milona hanya mengangguk lemas. Iqbaal segera menuntun Milona ke dalam mobil.

SACRIFICE × IDR [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang