S I X

438 71 9
                                    

Happy Reading^^
.
.
.
.
.
.

"Baik anak anak. Silahkan kalian mengerjakan tugas hal. 58 - 62!" Perintah guru matematika di depan kelas. Semua siswa pun mengangguk tanda mengerti dan segera melaksanakan perintah dari gurunya. Keadaan kelas sedang hening. Hening!

"Anak - anak ibu tinggal sebentar yah! Kalian jangan ribut!" Pesan Bu Kinan

"Baik Bu!" Jawab semua siswa. Bu Kinan pun pergi mengerjakan pekerjaan yang belum terselesaikan. Semua siswa pun menjadi liar. Eh. Semua siswa ribut dikelas. Padahal baru ditinggal beberapa detik.

"Sstt.. sstt.. sstt!" Iqbaal menegur Milona pelan. Tetapi Milona tidak mendengar juga. Iqbaal pun mencoba membesarkan suaranya sedikit.

"Ona! Sst! Onaaa!" Ah. Akhirnya Milona pun mendengarkan teguran Iqbaal

"Apaan sih? Bisik bisik gitu?" Tegur Milona

"Gue mau nanya, ulang tahunnya Zidny tanggal berapa?"

"Emh. Berapa yah" Milona menampakkan wajah bahwa dia sedang berfikir

"Masa sahabat sendiri ulang tahun loe gak tau sih?" Gerutu Iqbaal

"Ck! Tanya ama dia aja sih Baal!" Ucap Milona yang sudah tak tahan ditanyain tentang Zidny. Zidny. Zidny!

'Apa diotak loe cuman ada Zidny!  Apa gak ada satu pun ingatan tentang gue Baal? Gak ada?' gerutu Milona dalam hati

"Ayolah. Kasih tau gue. Gue mohon!" Pinta Iqbaal. Akhirnya Milona luluh dan memberitahu Iqbaal tanggal ulang tahun Zidny

"Tanggal 07 Maret" jawab Milona ketus

"Ketus amat sih! Ngomong ngomong makasih yah! Haha" ucap Iqbaal bahagia

"Iya sama sama" Milona pun kembali pada tugasnya. Ia sangat ingin tugasnya itu cepat, dia memang mahir di bidang Matematika. Tapi yang satu ini sangat sulit baginya. Entah, mungkin dia belum mengerti.

"Sstt! Milona gue belum selesai bicara tau" tegur Iqbaal lagi. Mengganggu kefokusan Milona belajar.

"Hm" hanya kata itu? Sungguh anak ini tidak mau diganggu.

"Dengerin gue dulu kali!" Pinta Iqbaal. Tiba tiba Bu Kinan pun masuk ke dalam kelas. Tetapi itu tidak memberhentikan Iqbaal untuk meminta bantuan kepada Milona

"Hm. Nih gue dengerin!" Milona langsung meletakkan pulpennya disamping bukunya. Lalu ia langsung membalikkan badannya kearah Iqbaal. Semoga ini cepat selesai dan dia ingin langsung mengerjakan tugasnya setelah mendengar permintaan Iqbaal.

"Gue juga mau minta tolong sama loe bisa gak?" Tanya Iqbaal

"Minta bantuan apa?"

"Loe kan tau kalau gue suka sama Iqbaal  Loe bantuin gue siapin bahan - bahan buat ngasih kejutan ulang tahunnya. Gue juga mau nembak dia pas dia ulang tahun!"

Jleb!

'Ha? Ini lagi! Apa loe gak bisa denger suara hati gue Baal! Iyalah gak bisa! Loe kan cuma perhatiin Zidny! Loe gatau kalau misalnya yang dimaksud Ibu loe itu gue! Kenapa loe kira Zidny! Dan sekarang. Apalagi? Loe mau nembak Zidny! Hiks' batin Milona. Ia menahan tangisan nya

"Terus?"

"Temenin gue beli bahannya! Mau yah!" Pinta Iqbaal. Milona hanya mengangguk pasrah.

"Nanti gue bm loe. Oh yah minta pin loe!" Milona pun menyerahkan pinnya kepada Iqbaal

"Baik anak - anak. Silahkan kerjakan tugas kalian dirumah. Jangan lupa untuk dikerjakan. Selamat Siang"

"Siang Bu"

SACRIFICE × IDR [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang