E I G H T

424 67 4
                                    

Happy Reading^^
.
.
.
.
.
.

Ini sudah ke dua harinya Zidny tidak menghiraukan Milona. Bukan hanya tidak menghiraukan, bahkan Zidny sampai mencoreti bangku, buku, dan berbagai alat milik Milona dengan kata kata 'Sahabat Penghianat' 'Congrats Munafik' 'Bitch' dan masih banyak lagi. Iqbaal yang melihat itu tidak tega dengan Milona yang harus jadi korban. Iqbaal ingin mengakhiri semuanya, agar Milona kembali bersama Zidny. Namun Milona melolak, dan terus menjalaninya.

Hari ini. Hari ulang tahun Zidny. Milona ingin sekali menjadi orang pertama yang mengucapkan, namun Zidny selalu menghindar dari Milona dan pergi bersama Melna. Tapi tidak apa hari ini juga tugas nya akan kelar. Dan semuanya akan bahagia-- ia semua. Termasuk Milona.

Milona melanjutkan kerjaannya menyusun bangku di dekat air yang mengalir. Dengan lilin lilin yang sudah siap di pinggir pinggir arena (?)

"Fyuh semua sudah siap. Semoga dia seneng deh!" ucap Milona gembira

"Udah? Makasih yah! Loe mau nyaksiin langsung kan? Mau yah! Plis!" mohon Iqbaal. Ia ingin agar Milona melihat ia menembak Zidny, dan mengabadikan moment itu.

"Emm.. Gimana yah Baal, tapi gue sibuk entar malem" tolak Milona

'Beneren gue sibuk! Sibuk nangisin loe huhu. Mungkin malam nanti akan jadi malam terkutuk. Ck! Nggak nanti malam akan jadi malam spesial'

"Yahlu mah! Loe kan mau baikan sama Zidny. Jadi loh harus liat yah! Loe rekamin gue diem diem yah!" pinta Iqbaal

"Iya iya kepala batu" kekeh Milona

"Yaudah. Gue pulang deluan yah !" pamit Milona

---oOo---


Milona sedang bersiap siap. Ia ditugaskan untuk merekam kejadian yang-- huh. Siapkah dia untuk semua ini. Entah mengapa Milona jadi lesu dan tak ingin pergi, Ya kali dia harus melihat adegan mesra antara-- Iqbaal dan Milon- ralat Zidny!

Mungkin memang saatnya untuk melupakan semuanya. Melupakan janji  - janji yang sudah terucap dulu. Melupakan kenangan manis disaat Milona dan Iqbaal berdua.

Milona sudah siap. Ia segera pergi ke bawah untuk berpamitan dengan keluarganya. Dan pergi ke garasi untuk mengambil mobil nya. Ia pun melesat ke tempat tersebut.

Setelah sampai ia memarkirkan mobilnya. Disini ia sudah melihat Zidny sendiri di sebuah bangku panjang yang jauh dari tempat rencana. Tetapi ia tiba tiba melihat Iqbaal datang. Milona segera mendekat untuk mendengar semua percakapan mereka. Milona mengambil IPhone yang ada di tasnya. Ia membuka aplikasi kamera dan merekam aksi Iqbaal untuk menembak Zidny.

"Hai Zid!" sapa Iqbaal yang tiba tiba datang

"Hai" jawab Zidny jutek

"Loe kenapa sih marah gitu sama Milona?"

"Marah? Loe tanya kenapa? Ck! Tau deh" bentak Zidny sambil berjalan santai ke depan. Zidny terlihat sangat marah karena Iqbaal yang menanyakan soal Milona. Apa tidak bisa Iqbaal memikirkan dirinya. Tiba tiba Iqbaal menutup mata Zidny dengan kain.

"Eh loh kok gelap?! Loe maling yah! Ehh loe mau apa in gue? Woi! Iqbaal! Loe dimana? Baal bantuin gue! Etdah!" Zidny kaget dengan orang yang menutup kainnya dan  mencoba memberontak padahal yang menutup adalah Iqbaal.

"Gue disini kali Zee" ucap Iqbaal menahan tawa dengan aksi Zidny

"Ooh. Loe tuh! Ngapain nutupin mata kayak gini?" cibir Zidny. Namun Iqbaal mengubsirkan kata kata itu  dan menuntun Zidny ke tempat yang sudah direncanakan.

SACRIFICE × IDR [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang