T H R E E

604 79 2
                                    

Happy Reading^^
.
.
.
.
.
.

Hari ini seperti biasa Milona harus sekolah. Walaupun masih dalam keadaan gak menyangka ia bisa dilupakan oleh kekasihnya itu. Tapi Milona akan berusaha mengukir namanya lagi di hati Iqbaal.

Sekarang Milona dan Zidny sedang berada di kantin. Melepas beban dari pelajaran yang tidak bisa ia mengerti. Milona menyeruput es jeruk miliknya dan melanjutkan kegiatannya memakan bakso. Tiba tiba Zidny menepuk bahunya.

"Eh itu ada Iqbaal" sahut Zidny sambil menunjuk Iqbaal

"Kenapa memangnya?" tanya Milona heran

"Kece banget yah?"

"Haha. Memang sih!" kekeh Milona

"Kenapa memang loe naksir dia?" lanjut Milona sambil terkekeh

"Iya"

'Jleb'
Pletak.. Duaarr..

"Aa.. Apa?" tanya Milona tak percaya

"Iya, gue suka ama Iqbaal. Loe bantuin gue buat PDKT sama Iqbaal yah!" pinta Zidny

'Dia pacar gue Zee! Kenapa loe suka sama dia' lirih Milona dalam hati

"Emm gue ke toilet bentar yah" ucap Milona pelan menahan tangisnya. Dan pergi ke toilet.

~ Milona POV ~

Apa? Kenapa ini bisa terjadi? Sudah cukup gue mendengar bahwa Iqbaal melupakan gue. Apa sekarang? Sekarang Zidny sahabat aku sendiri-- menyukai Iqbaal, pacar gue. Haha. Apa yang sekarang harus ku lakukan. Mengorbankan cintaku lagi? Setelah lama gue menunggu Iqbaal? Gue harus mundur demi sahabat gue? Ya Tuhan! Kenapa bisa begini?

Aku menangis di toilet. Menghempaskan bokong ku ke lantai. Meratapi hidupku yang-- yang udah kacau. Haruskah aku hidup dalam keadaan seperti ini. Hiks. Zidny! Iqbaal itu pacar gue! Yang udah lama gue tunggu! Loe kan sudah tau kalau gue nungguin Iqbaal sejak lama! Apa harus gue yang mundur?

Hiks. Loe gak boleh egois Ona. Dia itu sahabat loe. Loe gak boleh gitu sama sahabat loe sendiri. Lagipula Iqbaal sekarang sudah lupa sama loe. Lebih baik loe lupain Iqbaal, Ona. Cari yang lebih baik dari Iqbaal. Buat apa menunggu orang yang tidak bisa mengingat dirimu lagi? Buat apa? Udah saatnya loe bahagia. Tidak memikirkan apapun. Loe harus relain dia. Harus.

Aku menyeka air mata aku  yang sudah banyak menetes. Aku membasahi wajahku dengan air, berharap tak ada yang bisa mengetahui bahwa aku habis menangis dan segera keluar dari toilet.

Bruukk..

Tiba tiba aku menabrak seseorang. Orang ini menahanku. Sepertinya orang ini begitu kuat sehingga bisa menahanku. Jika dia bisa menahan gue berarti dia seorang pria. Aku membuka mataku perlahan melihat samar samar wajah nya. Hingga mata gue bisa fokus melihatnya

Iqbaal. Orang yang melupakanku. Orang yang selama ini kucintai. Orang yang selama ini kutunggu selama tiga tahun lamanya. Iqbaal sedang menahanku sekarang. Kita masih tergelayut dengan pikiran masing masing. Aku menatap mata itu. Mata yang sudah lama tidak pernah ku lihat. Wajah itu-- yang sudah lama tak bisa kulupakan.

'Loe suka sama dia?'
'Iya'

Perkataan itu terngiang kembali di otak ku. Aku segera melepas pegangan Iqbaal yang sedang menahanku. Aku tidak boleh lupa bahwa yang didepanku sekarang adalah sesosok pria yang sedang di cintai oleh sahabatku. Tapi aku juga tidak bisa lupa bahwa dia adalah orang yang selama ini kucintai dan ku rindukan. Arghhh.

"Milona, loe gakpapa?" suara itu. Suara yang sangat aku rindukan.

"Onaa!" Iqbaal membuyarkan lamunanku

"Ah? Iya? Gue gapapa" jawabku cepat

"Loe habis nangis? Mata loe sembab gitu" tanya Iqbaal. Iqbaal menatapku pas di arah mataku. Bisakah aku turun sekarang? Rasanya sangat-- huh jangan tatap aku dengan mata itu. Aduh mulai dah gue! Aku sedikit dongak karena Iqbaal lebih tinggi dari ku.

"Aku--"

"Onaa!!!" ucapan ku terhenti ketika mendengar seseorang memanggil namaku dengan nada heran, kecewa, marah semua tercampur aduk. Suara itu sangat aku kenali. Bukannya suara itu adalah milik Zidny. Aku mengalihkan pandanganku kearah suara.

Zidny. Sejak kapan dia berada disitu? Aku melihat tangannya mengepal. Apa dia sudah melihat sejak tadi. Pasti dia salah faham. Dan benar saja. Dia langsung berlari entah mau kemana aku segera menyusulnya dan meninggalkan Iqbaal.

~Zidny POV ~

Ck! Lama sekali Milona balik dari toilet. Dia ngapain sih? Jangan bilang dia sedang ada masalah lagi. Harus disusul nih! Aku segera membayar pesananku dengan Milona. Sesekali tak apalah aku yang bayar. Aku berlari ke toilet.

Brruukkk

Sepertinya ada orang yang bertabrakan. Aku segera mempercepat langkahku ke arah suara itu. Siapa tau mereka cewek cowok terus saling tatapan kayak film film. Nanti bisa ku foto baru ku masukin instagram terus captionnya 'yang jones mah bisa apa' pake emoticon nangis gituu.. Terus hashtag RIPJomblo. Siapa tau ada yang kasian terus ngajakin pacaran. Kan beruntung tuh.

Aku segera melihat orang itu. Tetapi tidak seperti yang ku bayangkan, gagal sudah aku dapat cowok baru. Eh. *abaikan yang ini*

Jleebb

Aku melihat dua insan itu. Iqbaal dan Milona. Mereka sedang menatap satu sama lain. Aku melihat Milona yang seperti sangat mencintai lelaki yang ditatapnya. Aku tidak mengerti apa yang ada dipikiran Milona. Beberapa saat mereka melepas tatapan masing masing. Mereka sedang berbicara tapi aku tidak bisa mendengar perkataan itu. Tapi mereka seperti tampak malu malu. Apa mereka sudah saling mengenal? Semoga tidak. Jangan bilang mereka sudah jadian!? Oh tidak!

"Onaa!!!!" aku memanggilnya. Aku sangat kesal melihat mereka. Dan langsung pergi meninggalkan mereka.

- flashback off -

Tetapi nampaknya Milona mengejarku. Aku tidak perduli. Aku segera mempercepat langkahku. Aku tidak mau berbicara dengan Milona. Aku sudah tidak ingin ber bicara dengannya. Semua orang menatap ku heran. Tapi ku abaikan saja tatapan tidak jelas dari teman - temanku yang sedang berada di tepi koridor. Aku sudah tidak mendengar suara hentakan kaki lagi. Mungkin Milona sudah tidak kuat mengejarku.

Aku sudah sampai di taman. Aku ingin menenangkan diriku disini. Masih teringat jelas mereka-- saling tatap menatap.

'Siapa nama kekasih loe. Yang gak jelas ninggalin loe, ke Amerika?'
'Namanya.. Hiks.. Iqbaal'

Perkataan itu, perkataan yang diucap oleh Milona saat ku tanya siapa nama kekasih nya yang pergi meninggalkannya. Apa jangan jangan? Ya Tuhan. Aku mengungkapkan bahwa aku mencintai kekasih sahabatku sendiri? Aku sedang melakukan kesalahan dengan mencintai kekasih sahabatku. Apa yang harus ku perbuat? Aku harus minta maaf kepada Milona. Aku tidak boleh mencintai kekasih sahabat ku. Tidak boleh.

Maafin aku Ona, hiks. Seharusnya aku tidak berkata seperti itu padamu. Maafin aku!

.
.
.
.
.
.

Tbc^^

Voment jan lupa ;*{}

SACRIFICE × IDR [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang