Happy Reading^^
Milona melangkahkan kaki nya di sepanjang koridor sekolah. Menikmati desir desiran angin yang menerpa helaian rambutnya. Tiba tiba ia melihat Iqbaal berdiri di depannya tak jauh darinya sambil memperhatikan Milona.
Iqbaal melempar senyum kearah Milona namun diacuhkan oleh Ona. Ona membalikkan badannya lalu pergi ke gerbang sekolah melewati jalan lain. Iqbaal dengan sigap mengejar Milona. Iqbaal langsung memegang tangan Milona menghentikan langkah Milona yang hendak menjauh.
"Maafin gue" kalimat itu yang terlontarkan dari seorang pria di belakang Milona. Milona membalikkan badannya kembali menghadap Iqbaal. Secara pelahan, ia melepaskan genggaman Iqbaal darinya "Sudah, sudah terlambat" Ucap Milona lirih
"Gak. Ini belum terlambat! Ikut gue!" Iqbaal menarik tangan Milona. Menuntun Milona agar mau mengikutinya. Mengikuti rencana yang ia mau. Sampai akhirnya Iqbaal dan Milona berada di depan Zidny yang sedang bercanda ria dengan temannya.
Milona menatap Zidny. Cahaya dimatanya redup menatap mata Zidny yang begitu gelap dan penuh dengan kebencian menatap dirinya. "Ikut gue!" Iqbaal menarik tangan Zidny juga sampai dibelakang sekolah. Tempat yang sepi dan tidak ada orang yang mau pergi kesini.
"Ngapain lo ngajakin gue kesini?" Tanya Zidny datar.
"Gue mau bilang sama lo--"
"Lo mau bilang apa, Baal?"
"Gue mau akuin semuanya, Ona! Tentang hubungan kita!"
"Hubungan apa yang lo mau bilang?! Ha!" Zidny menatap keduanya bingung
"Sudahlah. Kalian berdua tuh sama aja! Ona! Lo diam. Gue mau dengar penjelasan Iqbaal" Milona langsung terdiam dan menatap Zidny lemah.
"Lo mau bilang apa Baal?"
"Gue mau bilang kalau gue sama Ona itu sebenarnya--"
"Ona? Tau taunya lo disini. Gue cariin loh dari tadi" Aldi datang dari ujung tembok. Wajahnya berkeringat bisa ditebak bahwa Aldi mencari Ona dari tadi.
"Kak Aldi? Kakak kok tau Ona disini sih?"
"Perasaan batin sang kakak itu tidak pernah salah. Heheh. Tadi gue nanya sama temen lo. Katanya lo disini, yaudah gue kesini. Ada apaan sih ini? Udah kayak rapat keluarga aja, tegang gitu" cerocos Aldi sambil menatap wajah tegang sang adik dengan Iqbaal dan Zidny.
Iqbaal membuyarkan lamunannya. Ini akan menjadi kesempatan lebih bagus bukan?
"Kebetulan nih ada Kak Aldi. Kak gue sama Ona itu sebenarnya---"
"Sepupu-an kan kak?" Potong Milona cepat. Zidny masih terdiam di posisinya. Tak bisa berkata apa apa
"Ha? Sepupuan? Sejak kapan? Kalian kan pacaran" jawab Aldi cepat "Tuh kan, Kak Aldi aja bilang begitu. Jadi Zidny.." Iqbaal mendekatkan dirinya dengan Zidny. Sedangkan Milona menatap Iqbaal geram
"Gue mau jelasin sama lo. Sebenarnya gue sama Milona itu pacaran. Lo pernah diceritain Ona kan tentang pacarnya yang ke Amerika? Itu gue! Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Kalung IM itu artinya 'Iqbaal Milona' dan gue gak tau kenapa bisa sama lo" Zidny terdiam. Ia merenungkan semua hal itu. Apa benar kejadiannya seperti itu? Apa kenyataannya seperti itu?
"Gue.. gue gak tau kalau--"
"Cukup Baal! Lo bisa gak sih gak usah bohong di depan semua orang? Kita itu gak ada hubungan sama sekali. Gue sama sekali gak kenal sama lo" Milona berteriak ia sudah cukup muak dengan keadaan ini. Milona tidak akan membiarkan begitu saja hati sahabatnya terluka
"Gak. Lo yang bohong disini Ona--"
Plak!
"Gue mohon semohon mohonnya! Pliss Baal. Pliiss!!! Pergi dari sini!" Milona menyatukan kedua telapak tangannya memohon kepada Iqbaal untuk segera pergi dari sini. Ia menangis sesegukan, menenggelamkan kepalanya disana

KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE × IDR [Complete]
Fanfiction"Iqbaal. Orang yang selama 3 tahun ku tunggu - tunggu. Setelah ia datang kembali, aku sangat bahagia. Kenapa dia tidak mengingatku. Apa? Dia menyukai sahabatku? Apalagi ini! Apa ini hasil dari menunggu dirinya! Kenapa ini semua terjadi?" - Milona C...