Setelah Angel mengucapkan kata-kata tadi, Angel dan Alain tidak lagi berbicara, mereka saling diam dan suasana kembali canggung.
Kali ini extra canggung.
Saat ini Alain tengah duduk di kantin sambil menikmati makanan bersama sahabatnya yang bernama Megan Anastasya Adnan.
Sahabat Alain yang lebih akrab dipanggil Megan ini adalah sahabat Alain sejak SMP, jadi Megan sudah benar-benar mengenal Alain begitu pun sebaliknya.
Sedari tadi mata Alain tidak lepas dari seorang gadis yang duduk di tengah kantin bersama sahabatnya.
Sang sahabat mengoceh yang entah apa sedangkan gadis itu tengah mengaduk minumannya sambil memandang kosong makanan di depannya.
Angel dan Bintang.
Bintang tengah mengoceh sedangkan Angel sedang berusaha menghilangkan pikiran-pikiran berat di kepalanya yang sesungguhnya membuat kepalanya serasa mau pecah.
Megan yang tengah menikmati mie ayamnya melirik Alain, dia menggeleng pelan melihat mata Alain yang hampir keluar dari tempatnya karena memperhatikan Angel terus-menerus.
TAK!
Megan memukulkan sendoknya ke kepala Alain. Alain mengaduh sambil menatap Megan tajam tapi tidak membuat nyali Megan ciut. "Lo tuh ya, kalo kayak gitu terus sampe kapan dia mau tahu?" tanya Megan sewot.
"Kayak gitu gimana?" balas Alain dengan tampang—sok—polos.
TAK!
Megan kembali memukulkan sendoknya ke kepala Alain. "Nggak usah sok bego deh lo! Kalo lo cuma liatin dia dari jauh doang, kapan dia tahunya, dodol?!"
Alain menekuk wajahnya. "Sampe Nenek Moyang gue bangkit dari kuburnya." datarnya.
Megan memutar bola matanya. "Gue nggak bercanda elah! Gini ya, gue saranin lo cepetan nyatain perasaan lo sebelum ada orang lain yang berhasil dapetin dia."
"Kalo dia nggak suka sama gue, gimana? Terus kalo dia nolak gue, gimana?"
"Yaelah banci banget lo! Nyatain aja dulu, urusan diterima atau nggak itu belakangan, lagian yah kalo gue liat cara dia natap lo itu beda,"
"Beda? Kayak ada manis-manisnya gitu?"
Megan jadi misuh-misuh tidak jelas. "Semerdeka lu dah." lalu dia menatap Alain serius, "intinya nih, lo harus segera tancap gas sebelum dia jadi milik orang lain," lanjutnya, Alain hanya bisa mengangguk patuh.
Sedangkan di sisi lain kantin ....
"Angel! Lo dengerin gue nggak siiiihhh?" seru Bintang.
Angel menatap Bintang datar, "Hm." jawabnya.
"Angel mah gitu, cuek amat,"
"Serah lo deh,"
"Yah, Angel jangan ngambek dong 'kan gue cuma ceritain Kak Julian doang." rajuk Bintang.
Angel menatap Bintang dingin.
Justru itu topik yang gue hindarin.
Angel berdiri dari duduknya. "Gue ke kelas dulu, mau siap-siap jam pelajaran olahraga," dia langsung meninggalkan Bintang tanpa menunggu tanggapan dari gadis itu.
••
Angel duduk di pinggir lapangan, sekarang jam pelajaran olahraga, dia sedang memperhatikan teman-temannya—atau mungkin Alain—yang sedang bermain basket.
Tanpa alasan yang jelas, jantung Angel berpacu dengan cepat saat melihat Alain yang sedang memainkan bola basket dengan lihainya, Angel mulai berpikir kalau perasaan ini adalah perasaan .... cinta?
Hah! Nggak mungkin jatuh cinta sama dia, palingan cuma suka doang. Iya! Ini cuma rasa suka. Angel menggeleng kecil, mengusir pemikiran-pemikiran aneh di kepalanya.
Hari ini kelas Angel sedang praktek basket. Angel sedari tadi terus berdoa agar dia kuat saat dirinya mengambil nilai nanti.
"Angel Natalia," panggil sang guru olahraga.
Angel berdiri dari duduknya dan berjalan menuju tengah lapangan, sekarang gantian Alain yang memperhatikan Angel, perasaan tidak enak melintas di hati Alain saat melihat wajah Angel sedikit pucat.
Angel mengambil bola berwarna oranye itu dari tangan gurunya, langkah pertama yakni mendribell bola.
Angel mulai melakukannya dan berhasil.
Langkah selanjutnya yakni mendribell bola lalu melakukan shoot.
Angel mulai mendribell bolanya dan berjalan mulus, ketika Angel bersiap-siap melakukan shoot, rasa sakit itu menyerang kepalanya dan seketika tubuhnya terasa ringan.
Alain yang melihat tubuh Angel mulai limbung langsung berlari menuju Angel.
Beberapa detik sebelum tubuh Angel menyentuh kerasnya lapangan, Alain menangkap tubuh Angel.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Back At One [TAMAT]
Teen FictionPernah dengar kalimat; "Seorang perempuan pandai menyembunyikan luka di balik senyuman" 'kan? Tidak yang banyak tahu, berapa banyak topeng yang digunakan oleh seorang perempuan untuk menutupi apa yang ingin ditutupi. Di sini ada Angel, seorang gadi...