Mata Alain memperhatikan Angel yang menatap kepergian Bintang dengan dingin. "Lo kenapa?"
"Nggak papa."
"Kok natap si Bintang gitu amat sih?"
Tanpa memperdulikan pertanyaan Alain, Angel segera melangkahkan kakinya keluar dari kelas, Alain yang bingung hanya bisa mengernyit sambil menyusul kepergian Angel.
"Angel!"
Alain berlari kecil menghampiri Angel yang berhenti berjalan karena panggilannya tadi.
Angel mengangkat satu alisnya menatap Alain yang menghampirinya. "Kenapa?"
"Pulang sama siapa?"
Angel mengangkat bahu, "Nggak tahu, supir nggak bisa jemput, taksi mungkin?"
"Bareng gue, yuk!"
Angel menatap Alain dengan tatapan menyelidik. "Lo kesambet penunggu toilet di sekolah ini, ya? Kok tiba-tiba baik gitu sih ke gue?"
Alain mendelik, "Yaelah, gue jailin salah, gue baikin juga salah, mau lo apaan sih?"
"Nggak mau apa-apa." balas Angel datar.
"Ugh! Udah deh, kalo berdebat sama lo sampe nenek gue ubanan nggak bakal selesai nih!"
Angel mengerjap polos. "Lah, bukannya Nenek lo emang udah ubanan, ya?"
"Iya, ya. Eh, tapi bukannya Nenek gue udah nggak ada, ya?" tanya Alain antara polos dan bego.
Angel menjitak kepala Alain. "Itu mah Nenek lo, kenapa lo tanya ke gue, dodol?!"
Alain mengaduh sambil mengusap kepalanya. "Kenapa yang dibahas jadi Nenek gue, ya?" tanya Alain lebih kepada dirinya sendiri.
Angel mendengus malas. "Udah deh, gue mau balik dulu." lalu Angel melangkah pergi namun tangan Alain menahannya, dengan kesal Angel kembali berbalik menatap Alain.
"Kenapa lagi, sih?!"
"Bareng gue aja, yuk!"
Angel menghela napas berat. "Yaudah, deh." jawabnya malas.
Alain bersorak dalam hati, dia segera berjalan menuju parkiran, tanpa sadar tangannya masih setia memegang tangan Angel, Angel yang melihat itu hanya bisa tertegun dan berusaha menormalkan detak jantungnya.
Alain membukakan pintu mobil untuk Angel yang di balas senyum tipis oleh Angel, bahkan sangat tipis sampai-sampai Alain harus menajamkan penglihatan untuk memastikan bahwa itu adalah sebuah senyum.
Setelah itu Alain memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi, dia langsung tancap gas ke rumah Angel yang kebetulan sudah diketahuinya karena pernah beberapa kali berkunjung untuk mengerjakan tugas.
Mobil Alain berhenti di depan rumah megah Angel. Angel mengucapkan terima kasih pada Alain dan turun dari mobil.
Setelah mobil Alain meninggalkannya, barulah Angel masuk kedalam rumah, di ruang keluarga ada Bintang dan Julian yang sedang menonton TV, tanpa memperdulikan itu Angel langsung naik ke lantai dua, dia mengambil kunci kamarnya dari dalam tas, lalu membuka kamarnya.
Angel masuk ke dalam kamar, tidak lupa untuk mengunci pintu dari dalam, seperti inilah Angel, kamarnya selalu dikunci dalam keadaan apapun, dia tidak akan membiarkan siapapun masuk ke dalam kamarnya karena di kamarnya inilah semua rahasia besarnya tersimpan dan terkunci rapat-rapat.
Kamar Angel bernuansa merah agak gelap, barang-barang tersusun rapih di tempatnya, sebuah kasur ukuran kingsize terletak di samping pintu dan menghadap langsung ke jendela kaca besar di depannya, sebuah nakas kecil di samping kiri tempat tidur, sebuah rak buku berisi novel dan buku pelajaran di samping kanan tempat tidur, sebuah meja belajar di samping jendela, terdapat dua pintu lagi di dalam kamar ini, satu untuk kamar mandi dan satunya lagi untuk walk in closet.
Angel menyimpan tasnya, dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, beberapa menit kemudian Angel keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lebih santai dan lebih segar.
Angel duduk di meja belajarnya, mengambil sebuah kertas kecil berwarna biru langit dan sebuah pulpen, lalu dia menuliskan sesuatu di sana.
Beberapa saat kemudian Angel berdiri sambil memegang kertas kecil itu, dia menempelkannya ke dinding, setelah itu Angel berjalan ke arah tempat tidur, merebahkan diri di sana lalu terlelap ke alam mimpi. Dan, dia membiarkan kertas kecil itu tertempel di dinding bersama ratusan kertas lainnya.
Angel capek. Tiap hari. Tiap saat. I'm really tired of everything. Kapan Angel bisa lepas dari rasa capek ini? Please God, let me get some rest even just for a minute or a second, thats enough for me. Let me sleep in peace. Dari dulu ... dari dulu mau Angel cuma satu. Just one, God. Take me beside you. Forever.
***
[A/N] just vote and comment😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Back At One [TAMAT]
Novela JuvenilPernah dengar kalimat; "Seorang perempuan pandai menyembunyikan luka di balik senyuman" 'kan? Tidak yang banyak tahu, berapa banyak topeng yang digunakan oleh seorang perempuan untuk menutupi apa yang ingin ditutupi. Di sini ada Angel, seorang gadi...