This Epilog dedicated special for my friend farahumar04 because she make me inspired to make epilog like this. Haha! Thanks, buddy!
***
Rasanya jantung Alain berhenti berdetak, namun sesaat kemudian jantungnya kembali berdetak dengan ritme gila-gilaan.
Perlahan Alain mengerjapkan matanya yang terasa sangat berat, tubuhnya sangat kaku, disertai dengan jantungnya yang masih berdetak dengan ritme gila-gilaan.
Saat matanya terbuka sempurna, yang pertama kali Alain lihat adalah langit-langit berwarna putih, disusul dengan bau yang menyeruak ke indra penciumannya, bau yang sangat Alain benci karena mengingatkannya pada masa lalu. Bau obat-obatan. Bau rumah sakit.
Beberapa saat kemudian, Alain baru sadar kalau ada sesuatu yang menggenggam tangannya. Saat melihat ke samping, Alain bisa melihat seorang wanita yang sangat dia cintai sedang tertidur dengan tangan yang menggenggam erat tangan Alain.
Alain tersenyum lega, sangat amat lega. Perlahan tangannya yang tidak digenggam terangkat lalu menglus rambut wanita tersebut lembut agar tidak mengganggunya.
Pintu ruang rawat Alain terbuka, sosok Megan masuk sambil membawa sekantong makanan. "Angel, ini buat—"
Megan mematung, menatap sosok Alain yang kini juga tengah menatapnya. Setelah beberapa menit terdiam, barulah Megan tersadar dan berseru. "AL?! LO UDAH SADAR?!"
Alain melotot lalu melirik wanita tadi—Angel—yang kini sudah terganggu tidurnya akibat teriakan Megan.
Masih dengan ekspresi tidak percayanya, Megan mendekati Alain dan Angel yang kini sudah menegakan tubuh sambil menatap Megan bingung.
Saat menyadari Megan tidak memandangnya melainkan ke arah Alain, Angel ikut-ikutan menoleh ke arah Alain.
"Alain?! Kamu udah sadar?!" seru Angel sambil melotot ke arah Alain.
Alain tersenyum lembut lalu mengeratkan genggamannya pada tangan Angel. Tanpa pikir panjang, Angel menghambur kepelukan Alain. Tangisnya pecah seketika.
Megan tersenyum haru, lalu perlahan meringsut meninggalkan ruang rawat Alain setelah sebelumnya meletakan makanan untuk Angel di atas meja.
Angel masih menangis tersedu-sedu dipelukan Alain, bahkan dia lupa memanggil Dokter. Untungnya saat keluar ruangan tadi, Megan singgah memanggil Dokter.
Tidak lama kemudian, seorang Dokter masuk ke ruang rawat Alain. Angel melepas pelukannya agar Dokter lebih leluasa memeriksa Alain.
Usai memeriksa Alain sang Dokter tersenyum lega. "Syukurlah, kondisi Bapak Alain sudah sangat membaik, untungnya tidak ada luka dalam sehingga hanya butuh satu atau dua hari untuk masa pemulihan, sebaiknya Bapak beristirahat total untuk dua hari ke depan."
Alain dan Angel mengangguk, setelah itu Dokter tersebut bergegas meninggalkan ruangan tersebut. Angel kembali meringsut kepelukan Alain, merasakan hangatnya pelukan yang sudah sangat dirindukannya itu.
°°°°°
Alain dan Angel sedang duduk santai di bangku taman yang sepi, dengan kepala Angel yang bersandar pada bahu Alain dan kepala Alain yang bersandar di kepala Angel.
"Angel," Alain memulai percakapan.
"Hm," respon Angel.
Alain menarik napas lalu menghembuskannya pelan. "Tahu nggak, aku mimpi buruk, buruk banget."
Angel mengangkat kepalanya lalu menghadap Alain, "Mimpi apa, coba?"
Alain menatap kosong ke depan. "Aku mimpi tentang masa SMA kita, tentang penyakit kamu, tapi parahnya .... Di mimpi itu kamu ninggalin aku karna penyakit kamu itu. Kamu ninggalin aku selama-lamanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back At One [TAMAT]
Novela JuvenilPernah dengar kalimat; "Seorang perempuan pandai menyembunyikan luka di balik senyuman" 'kan? Tidak yang banyak tahu, berapa banyak topeng yang digunakan oleh seorang perempuan untuk menutupi apa yang ingin ditutupi. Di sini ada Angel, seorang gadi...