Jadi ini spesial pov nya Adit, okee? Enjoy!
Kemarin, aku melihat mobil asing yang menuju parkiran. Sebelum itu aku juga melihat perempuan cantik yang turun dari mobil itu di gerbang sekolah. Dandanannya cukup natural tidak seperti Tia pacarku, yang barbar banget. Tunggu, sepertinya aku juga melihat ada yang janggal. Mataku menatap mobil yang dinaiki oleh perempuan cantik tadi. Aku melihat ada perempuan pula yang turun dari mobil itu. Wajahnya mirip dengan perempuan tadi. Sepertinya mereka kembar.
**
Hari ini, aku melihat perempuan cantik tadi di kantin. Aku langsung menghampiri mereka dan duduk di samping perempuan itu. Dia tidak menyadari jika aku ada di sana ralat, di sebelahnya.
"H-h-ha-hai..," Sapa perempuan cantik itu. Dia sangat kaku, mungkin dia merasa canggung jika aku ada di sana. Dan dia juga baru sadar bahwa dia menjadi tontonan gratis di kantin.
Ya, mungkin kalian semua tau bahwa aku sangatlah populer di sini. Semua orang tunduk padaku, siapapun cewek pasti mau pacaran sama aku. Mungkin karena aku anak orang kaya dan donatur terbesar di sini.
"Hai juga, kaku banget sih lo? Oiya, kenalin, gue Adit, Aditya Yudha Nugraha." jawab ku. Perempuan itu malah melongo. Mungkin dia kagum karena aku tampan(?)
Aku melayangkan tanganku di depan wajah perempuan cantik itu, dan alhasil lamunannya pecah seketika. Aku juga baru sadar bahwa dia sebenarnya tidak melongo karena melihat wajah tampan ku tetapi dia sebenarnya melamun.
"Eh- nama gue Dina, Dina Andita Graham." jawab Dina bingung dan akhirnya dia tersenyum. Senyumannya bikin aku seneng banget entah kenapa hatiku menjadi berbunga-bunga.
"Udah kali cengar-cengirnya, aib tau gak muka lo, najis!" Ucap seorang laki laki. Dan ya, dia adalah Farhan sahabatku. Dia duduk di sebelah ku sekarang.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" Ucapku final tak bisa di ganggu gugat. Aku sudah terlanjur cinta pandangan pertama sama dia. Dan siapa tau dia mau jadi pacar aku.
"Eh- gue.." Jawaban Dina belum kelar dan ada seorang perempuan dan gengnya dia datang. Yah, perempuan itu Tia.
"Kamu kok deket deket dia sih, yang? Dia itu jelek, iyuh, gakbanget deh pokoknya," Jelas panjang lebar Tia. Tia membuatku risih.
"Yaudah sih napa?" Jawabku datar dan sepertinya Tia tersinggung mendengar jawabanku.
"Kok gitu sih, sayang? Kamu gasuka sama sifatku ya?" Rengek Tia. Sumpah dia bikin aku ilfil.
"Emang gak sayang, sejak kapan gue sayang sama lo?! Yang ada gue enek liat wajah lo!" Bentak ku. Dan, sekarang apa yang Tia lakukan? Dia menangis. Sungguh memalukan.
"Kamu kok gitu sih, sayang? Kamu mau apa? Aku bakal kabulin permintaan kamu deh," rengek Tia manja. Sumpah, dia bikin aku muak banget. Sedangkan, Dina gadis pujaanku itu hanya diam seribu bahasa.
"Gue minta PUTUS Tia, gue udah muak sama lo Tia!" Teriak ku dan aku menekankan kata 'putus'. Tia menangis lagi dan lagi, justru sekarang Tia menunduk dan memohon kepadaku agar tidak memutuskan hubunganku bersamanya. Aku cuek saja. Aku menarik lengan Dina. Dina terlihat bingung.
Di tempat lain, aku melihat ada perempuan yang mirip dengan Dina menatapku dan Dina sini. Mungkin dia kembaran Dina, atau siapalah aku tidak peduli. Lanjut saja aku berjalan menarik lengan Dina dan kami menuju gudang.
Plaaakkk
Dina menamparku tanpa sebab. Mungkin, karena aku menarik lengannya."Lo kenapa sih, tarik tarik lengan gue?!" Bentak Dina emosinya keluar. Entah kenapa dia marah seperti ini wajahnya terlihat unyuk.
"Emang kenapa? Gue sayang sama lo, masa gue gak boleh narik elo sih?" Jawab aku kalem. Sepertinya emosi Dina meluap.
"Bahkan, gue baru disini satu hari, udah ada yang suka sama gue? Cool," Jelas Dina. Setelah itu Dina malah pergi meninggalkan ku.
"Dina..." Panggilku. Dia hanya diam ditempatnya.
"Apa?" Jawabnya lembut
"Gue bakal nunggu lo sampe lo suka sama gue, bye sweetheart," Jawabku meninggalkan gudang.
Saat ku berjalan menuju kelas, tiba tiba ada seorang perempuan menabrakku. Sepertinya, dia adalah kembaran Dina.
"Aduh maaf ya, gue gak sengaja. Oiya, nama gue Dita Andita Graham, panggil aja Dita, salam kenal!" Dita tersenyum. Dia jelas kembarannya Dina orang dia namanya sama.
"Gue Aditya Yudha Nugraha, panggil aja Adit," Jawabku dingin. Dita tersenyum dan mengangguk. Dita cantik, tapi dia tak secantik Dina kesayanganku. Aku berjalan meninggalkan Dita. Entah kenapa, dia malah mengejarku. Sungguh, bukan Tia, bukan Dita, sama aja. Ya Tuhan, segera persatukan aku dengan Dina Ya Tuhan. Agar aku tidak bertemu dengan iblis iblis ini...
"Stop! Tunggu dulu ihh," Rengek Dita manja.
"Apa? Lo gak ada urusan lagi kan sama gue? Udah minggir!" Bentakku. Dita menunduk kali ini. Lalu dia mengangkat kepala dan hendak berkata sesuatu.
"Adit, gue suka sama lo," bisiknya yang membuat kupingku ini geli. Dita langsung berlari menuju kelasnya. Dia aneh banget. Tapi tunggu deh, kalo aku pacaran sama Dita, mesti aku bisa deketin Dina.
Don't forget to leave vomment(s) here yaaa! Luv u all!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hated
Teen FictionDita adalah satu orang yang sangat penting bagi Dina. Namun, Dina berpikir, bahwa Dita hanya menganggapnya kembaran biasa. Ya memang Dita hanya menganggapnya biasa. Namun suatu hari nanti, Dita akan menyesali anggapannya.