Chapter 17 : Hai!

4.6K 245 6
                                    

Happy reading!

**

Tia memasuki ruang inap Dita. Dengan langkahnya yang anggun, Tia menghampiri Dita yang sedang membaca majalah.

"Hai, Dita!" Sapa Tia ramah.

"Oh hai" balas Dita datar, tanpa memalingkan wajah dari novel yang ia baca.

"Yaelah, biasa aje napa. Gua udah ga secentil dulu kali" ucap Tia sambil menaruh buah buahan di atas nakas.

"Oh gitu?" Balas Dita sinis.

"Yaelah, lo masih dendam sama gue? Karena gue mantannya Adit?" Tanya Tia lelah.

"Gak. Oh iya, Dina mana? Kok gue ga liat dia?"

Deg.
Rasanya, hati Tia teriris. Membuat luka lama terbuka kembali. Raut wajahnya menjadi sedih.

"Emm, di- dia.."

Ceklek
Pintu kamar terbuka, menampilkan Hendra yang membawa buket bunga, dan Jordan yang dengan tampang sok cool nya.

"HAI DITAA KUU!" sapa Hendra setengah teriak menggelegar di seantero ruang.

'Huft, syukurlah mereka dateng,' batin Tia lega.

Dita terkekeh pelan, "hai juga Hendra ku," balasnya sambil tersenyum.

Wajah Hendra menjadi merona, tapi secepat kilat ia hilangkan, "gimana masih sakit?" Tanya Hendra lembut.

"Ngga kok." Jawab Dita cepat.

"Eh, Dita, selfie yuk" ajak Tia sambil mengeluarkan handphone dari sling bagnya.

"Mm, oke deh"

"Oy, Hendra. Fotoin kita berdua nih, cepetan!" seru Tia sambil menyodorkan handphone nya ke Hendra.

"Okeh" balas Hendra

(Bayangin aja itu Dita sana Tia ya-_-)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin aja itu Dita sana Tia ya-_-)

"Udah nih" ucap Hendra sambil mengembalikan handphone nya Tia.

"Bagus nih, tar gue kirim ke line lo"

"Oke."

"Mm, btw, Jordan, lo kok daritadi diem mulu?" Tanya Tia heran.

Jordan mendongakkan kepalanya dengan alis yang terangkat sebelah, "lo ngomong sama gue?"

"Engga, gue ngomong sama Joko" balas Tia kesal.

"Lah, joko mana? Emang tadi ada Joko ya? Eh, emang Joko siapa sih?" Tanya Hendra yang emang kelewatan begonya.

'Bego sih, tapi unyu,' batin Dita.

"Joko joko, Jordan yang sok cool lah, siapa lagi" ucap Tia sambil memijat pangkal hidungnya.

"Udah lah Dit, biarin aja si Hendra itu, dia bego soalnya" bisik Tia kepada Dita.

"Jangan dibiarin dong, gue kan pengennya deket terus sama Dita" ucap Hendra sedikit menjijikan.

"iyuwaaa" ucap Tia dan Jordan barengan.

"Ciyeee barengan.." Goda Hendra.

"ish, apaan sih" ucap Tia dan Jordan barengan lagi.

"Ya gue tau kalian itu jodoh" balas Hendra.

Di balik itu semua, Dita perlahan mengukir senyumnya. Ia belum pernah memiliki teman sekocak ini, walaupun dulu ia tak menganggap mereka temannya.

Dan, tanpa Dita sadari, ia melupakan satu orang penting dalam hidupnya. Dina.

**

Yaks, selesai sudah, part ini. Maaf kalo update nya cuman 300words karena ini otak bener bener kagak ada ide. So, vomments ya.

Maaciii

HatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang