karena senyum dan tawa itu secara tidak ku sadari, sudah menjadi tujuanku untuk hidup dan bernafas.
**
Mobil Hendra sudah terhenti tepat di depan gerbang rumah Dita. Dita pun keluar daru mobil Hendra, diikuti pula dengan Hendra.
"Makasih ya Hen, udah ngajak gue main" ucap Dita.
"Iya dah sama sama. Buat elo apasih yang engga" balas Hendra sambil mengedipkan sebelah matanya.
Dita terkekeh, "sekate kate lo dah, yaudah gue masuk ye"
"Iye, dah"
"Dahh"
Dita masuk ke rumah sambil senyum senyum sendiri.
"Iye dah, yang abis jalan jalan sama Hendra" goda Nida saat Dita melewati ruang keluarga.
Dita tersipu malu, "apasih bun" ucap nya lalu ngacir pergi.
Nida tertawa keras.
Dita's POV
Malu dah gue digodain bunda. Okey sekarang gue lagi di kamar dan gatau mau ngapain.
Wait, jadi gue geliat kotak pink unyu gitu di meja belajar gue. Tertulis buat Dita di situ. Nah berarti buat gue kan.. Gue ambil dah tu kotak, dan ada surat di situ.
isi ntuh surat bikin jantung gue berhenti. Untuk pertama kalinya gue nangis, karena Dina.
'Hei Dit, kalau lo baca nih surat, berarti operasi lo udah lancar, dan gue mungkin udah gaada. Gue cuma minta maaf selama ini gabisa jadi kakak yang baik buat lo, gue selalu bikin lo di nomor duakan, gue minta maaf banget. Dan saat gue liat lo ketabrak mobil di perumahan rumah nya Tia itu, gue ngerasa jantung gue berhenti seketika. Gue menyerah. Gue sama sekali gaada apa apa sama Adit, Dit. Gue mohon lo ngerti.
Dina♥.'
Gue langsung keluar nyari bunda.
"BUNDA!!!" teriak gue.
"Ap-- jadi kamu udah baca surat itu?" tanya bunda ngeliat surat yang gue pegang ini. bunda juga nangis.
"Dina ma mana bun?" Ucap gue terbata-bata.
"Din Dina.."
"DINA DIMANA BUN?!" Teriak gue di depan bunda.
Bunda menghela nafasnya, "Dina udah gaada.."
Gue terbelalak, "bunda bercanda kan? Bunda, Dina masih hidup kan?"
"Dina udah meninggal.." ucap bunda lirih.
Seketika benteng pertahanan yang gue bangun selama ini, ambruk. Gue gatau harus gimana. Satu satunya saudara yang gue punya, meninggal...
**
Hai gaisss, maaf banget baru bisa apdet, gue bener bener sibuk soalnya, dan besok gue uts, doain gue yak hehe:3. Sudahlah, gitu aja. Babayy
-TBC
-vomments(!)-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hated
Novela JuvenilDita adalah satu orang yang sangat penting bagi Dina. Namun, Dina berpikir, bahwa Dita hanya menganggapnya kembaran biasa. Ya memang Dita hanya menganggapnya biasa. Namun suatu hari nanti, Dita akan menyesali anggapannya.
