Chapter 4 : Dita Andita Graham

6.1K 329 2
                                    


Ini spesial POV nya Dita yess, enjoy!

**

"APAAAAA??!!!! SERIUSAN LO?!"

"Duh, Dit, jangan teriak teriak dong, ntar bunda marah," Jelas Dina ke gue.

"Hehehe, lo bohong kan, Din?" Ucap gue meyakinkan.

"Heh, gue kan pernah bilang, kalo bohong itu dosa, lagian ngapain juga gue bohong, gue juga bukan maling yang suka bohong," jawab Dina datar.

"Udah deh, gak usah bahas yang kemaren kemaren, tapi intinya dia mau deket sama gue gitu?" Tanya gue.

Dina mengangguk, "Something like that!".

Gue cuman melongo dan gue gak bisa ngapa ngapain. "Aaaaa, makasih Dina... Lo kembaran gue yang paling baik," ucap gue sambil meluk erat dia.

"Udah peluk nya?"

"Ups, maaf gue keceplosan, sebenernya gue jijik peluk lo, tapi yaaa.."

"Udah sana, gue mau belajar," Dina ngusir gue. Demi apa dia berani ngusir gue, but, yang penting gue bisa deket sama Adit.

Gue harus cantik besok.

***

Gue mengendarai mobil ngebut. Dan liat, apa reaksi Dina? Dia hanya mengelus dada.

"Muka lo, Nina banget sumpah, HAHAHA." Ucap ku.

"Terserah lo."

SKIP

Gue berada di parkiran sekolah. Biasanya sih gue turunin Dina di gerbang, tapi karena dia berhasil ngebujuk Adit, gue gak nurunin dia di gerbang meskipun cuma hari ini.

Semua pasang Mata menatap mobil gue. Well, mungkin karena mereka kaget kalo gue gak turunin Dina di gerbang.

"Tumben, Dit lo turunin Dina disini.. Biasanya kan di gerbang," ucap seorang cewek, dia Amel, temen sebangku gue.

Dan ada cowok yang melongo liat gue waktu di parkiran, mungkin dia berbunga bunga liat paras cantik gue. Haha.

"Woi!" Ucap Dina pada cowok yang melongo liat gue.

"Eh, Dina, apa kabar? Udah sarapan?" Tanya cowok itu ke Dina.

"Hen, lo salah minum obat ya? Perasaan kemaren lo biasa aja ke gue?" Tanya Dina ke cowok itu.

Cowok itu mendekat ke Dina, "Heh Din, ini tu buat modus ke adik ipar, biar dia ngerasa kalo gue itu orang nya perhatian," bisik cowok itu ke Dina. What?.

"Adik ipar?"

"Ehmmm, lo Dita ya?" Tanya cowok itu ke gue.

"Iya, gue Dita, lo?"

"Gu-gu-gue-g-gue Hendra," jawabnya. Hendra ngasih secarik kertas yang gue gak tau isi nya apaan. Habis itu, Hendra narik lengan Dina dan ngacir pergi. Dasar, cowok idiot. Gue baca tuh kertas.

Hai Dita, gue Hendra, gue temen sebangkunya Dina. Bodo amat mau lo sebangku sama dia. Oiya, kalo lo butuh gue, gue punya line kok yang bisa dihubungi. Id line nya @Hendra11 add friend ya, see you again!

-Hendra.

Ni orang bikin gue gak mood aja, tapi gakpapa yang penting sekarang gue punya fans disini.

**

Gue pergi ke kantin sama Amel. Waktu gue duduk, tiba tiba ada orang yang duduk sebelah gue, dia Adit. Subhanallah, demi apa cowok tampan ini duduk di sebelah gue. Emang ya, rejeki tu gak bakal kemana.

"Emm, gue pindah aja ya, gak enak disini, kursinya rapuh, bisa bisa ntar gue jatoh lagi," ucap Amel.

"Iya gak papa, gue juga mau ngomong kok sama Dita," Jawab Adit. Demi apa Ya Allah, dia sekarang mau ngomong ke gue.

"Kenapa, Dit?" Tanyaku gemeteran keringat dingin.

Adit senyum ke gue, "Gue pengen lo jadi pacar gue," Ucapnya. Ya Allah, TERIMAKASIH Ya Allah TELAH MEMPERSATUKAN GUE DENGAN MALAIKAT TAMPAN INI.

"Tapi dengan syarat," ucapnya. Hah? Syarat? Udah deh, syarat apapun bakal gue ladenin.

"Syarat?"

"Iya, jadi setiap gue main ke rumah lo harus ada Dina," ucapnya.

JLEB. APA LAGI INI???!! KENAPA HARUS ADA DINA??? Yah, tapi mau gimana lagi, terpaksa gue.

"Deal," ucap gue terpaksa.

Adit tersenyum sama gue. Dia langsung pergi.

Hand phone gue bergetar. Kayaknya ada SMS. Dari Dina.

Dina: Gimana? Berhasil gak?
Gue: Berhasil sih, tapi dia bikin satu syarat yang bikin gue terpaksa melakukannya.
Dina: Syarat? Syarat apa?
Gue: Adit pengen, setiap dia main ke rumah, harus ada lo.
Dina: Yaah, tapi kan gue juga gak mau ganggu kalian.
Gue: Ya mau gimana lagi, Din. Udah terlanjur gue terima.

Dina hanya nge read pesan gue yang terakhir. Mungkin dia memang gak mau ganggu gue. Handphone gue bergetar lagi. Gue harap itu Dina yang balas SMS gue tadi.

Maaf, pulsa Anda sudah habis. Silahkan isi ulang pulsa Anda di kios pulsa terdekat atau hubungi *363#

Sialan.



Haiii, don't forget to leave vomment(s) here. Oiya, dan juga aku minta maaf kalo typo bertebaran disini. And, don't be a silent reader, guys. Because, I hate it. Okay, Happy weekend!

HatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang