1

217 12 13
                                    

Gue berjalan anggun menuju kelas gue dengan keadaan hening. yah, sebelumnya memang hening namun sedetik kemudian semua mata menatap sinis ke arah gue dan mulai detik itu juga suara bisikan mereka mulai terdengar.

Memang gak nyaring sih, tapi tetap aja masih bisa gue denger dengan jelas. bego. mau gosip tapi kedengeran sama yang di gosipin.

'Eh tuh, dia keluar. Tadi dia berangkat bareng sama kapten basket sekolah tau! Anak kelas 10 aja udah belagu!' kalimat itu gue dengar dari kaka kelas gue yang penampilannya gak banget.

'Murahan dasar, perasaan kemaren gue liat dia pulang bareng sama anak ekskul futsal kelas 11. Dasar nggak tau malu' dan lawan bicaranya juga ikut-ikutan gibahin gue.

gue cuma bisa ngetawain tu orang dalam hati dan melanjutkan perjalanan gue menuju kelas yang sepersekian detik kebuang sia-sia karena mendengarkan aktifitas kaka kelas gue yang kurang berfaedah.

Hell yeah! Siapa yang peduli dengan omongan receh seperti tadi? Karena yang mereka omongkan adalah kenyataan.

Bukannya di dunia ini semua orang bebas menyampaikan pendapat dan bebas memilih jalan kehidupan? Jadi terserah mereka ingin berbicara apa.

Yang jelas, gue gak ganggu dan gak mau tau tentang kehidupan mereka dan mereka gak nyentuh fisik gue yang mulus ini.

Life is simple, darl.

kenalin, nama gue Ella Callysta Milena. arti nama gue peri yang sangat cantik dicintai semua orang. umur 16 tahun. dan gue cantiknya di atas rata-rata. seenggaknya itu yang sering diucapkan laki-laki kalau lagi mau PDKTin gue.

jangan heran dengan pemandangan tadi. semua orang disini memang menjuluki gue 'pro playgirls super' dan gue bangga dengan julukan itu.

weits! jangan hujat gue begitu. gue punya alasan kenapa memiliki sifat angkuh seperti ini.
lagi pula orang cantik mah bebas.

udah gausah bully gue karena itu percuma banget. moto hidup gue 'lo benci sama gue karena lo iri' itu juga jadi pedoman mama gue waktu masih muda.

ah, gue benci mengingat-ingat sosok yang entah apa masih pantas gue panggil mama.
gak usah nanya kenapa, gua malas bahasnya!.

oiya, gue gak beneran dibenci semua orang. buktinya gue masih punya sahabat. Friska sheila wildson. dia cantik dan baik. dia temen gue sejak kelas 1 SMP.

Wait, kalo lo mikir Friska itu sifatnya 11/12 sama gue. lo salah!. dia satu-satunya manusia kaku yang sukses mau jadi temen gue. kadang gue mikir kenapa ada manusia o'on kaya dia yang gak mau memperalat kecantikannya. she's really perfect. and she's my bestie!.

kalo lo mau bandingin gue sana Friska perbandingannya bakal jauh banget. contohnya, cowok yang dekatin gue gak bisa dihitung dengan jari tangan lo dalam seminggu, sedangkan Friska, dari SMP dia gak pernah pacaran. jangankan pacaran cowok baru say hi aja tanduk dia udah keluar.

terus, gue bodo amatan sama omongan orang tentang gue sedangkan Friska dia bakal kelimpungan sendiri saat gagal melakukan sesuatu dan akan jadi buah bibir orang-orang.

gue juga orangnya susah berbaur di public sedangkan Friska orangnya Friendly banget. parah.

tapi. meski gue dan Friska itu kaya langit dan bumi. gue dan dia gak pernah sekali pun berantem.
Yah, seenggaknya gue gak beneran sendirian di hidup yang buram ini.

---

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang