18

58 5 13
                                    

Ella POV.

ASTAGA NAGA ,BIAWAK, KOMODO, TRINGGILING DAN SELURUH SPESIES TUNGAU YANG BERTEBARAN DI MUKA BUMI INI!!.

Gini nih, kalau otak gue kehabisan oli! Nyendat gitu!.

Mau ditaro dimana muka gue!? Enteng banget ini mulut kalau ngomong!!.

Buat apa ngomong gituan sama tu orang? Kan tengsin shoyy!.

Terus apa pula dia bilang 'gue sayang lo' gitu(?) Kan bahaya kalau dia cuma bercanda terus gue baper beneran! Bisa kalah gue.

Yakali seorang Ella Callysta Milena, kalah dalam games yang dia buat sendiri. No! Its not good!.

"Eh, kesambet lo?" Tanya Dafa dengan muka cengonya yang di tempelkan di meja kedai.

IYA! GUE KESAMBET! ORANG SETANNYA ADA DI SEBELAH GUE GINI!.

"Eh… sembarangan aja lo kalau ngomong, kalau gue beneran kesambet gimana?"

"Yaudah, kalau lo kesambet gue tinggal pulang lah"

ANJRIT, NI ORANG KADAR NGESELINNYA NGGAK ABIS-ABIS YA TUHAN!.

"Ice cream-nya lama bener dah, ubanan gue nggak lama!" Oke, ini merupakan strategi seorang Ella untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Nggak usah lebay deh, lama gini kan gara-gara lo juga mesannya nggak pakai takaran"

"Lah? Kan lo yang bilang tadi mau neraktir gue sepuasnya Daf, karena gue  pintar dan cerdas ya nggak salah dong kalau gue pesan banyak" kilah gue sedikit menyombongkan diri, eh tapi emang faktanya kalo gue pintar dan cerdas kok!.

"Tapi pesanan lo kesannya mau bikin gue mau bangkrut tau nggak" kali ini Dafa menarik nafasnya gusar.

Hell yeah! Kapan lagi gue bisa bikin enemy gue bangkrut? Jahat ya gue? Sebodo amat lah, jarang-jarang juga gue gini.

"Yakali bangkrut? Gue cuma pesan 1 bucket ice cream strawberry, green tea, coklat, oreo, sama bubble gum doang Daf, nggak sampai bikin lo jual motor lo kok, tenang aja"

"Serah lo deh Ell, bosan gue debat sama lo" ujar Dafa seraya meletakkan kepalanya di pundak gue (lagi).

Eh, ini jantung gue kenapa ya? Rasanya tu deg degan terus kruyuk kruyuk kaya gue lagi puasa gitu!.

Jangan salah faham geez, gue gini bukan karena suka apalagi fall in love sama ni kunyuk. Cuma gimana ya, gue dari dulu emang risih kalau skinship gini sama cowok.

Ya gitu lah pokoknya, gue deg deg karena risih bukan fall in love sama Dafa. Hell yeah! Gue konsisten kok sama game itu! Ya meski gue akui, gue udah berada di 'zona nyaman' sama Dafa, menurut gue Dafa tuh bisa jadi pendengar yang baik terus juga bisa jadi moodboster juga (ya terkadang bisa jadi moodbreaker banget!).

"Daf… tau diri kek, kepala lo tu batu! Berat begete" gue menoyor kepala Dafa sampai sengklek, terlepas dari bahu gue.

"Ish… ngantuk Ell, lo nggak ngerasain sih gimana rasanya nggak tidur semalaman terus disambut 4 jam pelajaran MTk, berasa kiamat tau nggak" keluh Dafa dengan bibir kerucutnya.

Aw, so fucking cute my (fake)boyfriend.

"Ck! Lebeye lo. Siapa suruh nggak tidur semalaman?"

"Bangkek, kalau bukan gara-gara lo mana mau gue sok hero nggak tidur semalaman kaya gini bego" ujar Dafa santai dan detik kemudian tu orang membelalakan matanya, kayanya dia kelepasan.

"Uhh… my lovely dobie Dafa, sweet banget sih, makasih my hero" ujar gue dengan nada menjijikkan. Sangat menjijikkan!.

"Najis, muka berandal kaya lo, Nggak pantas sok di imut-imutin. Bikin pengen muntah"

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang