3

101 11 34
                                    

Langit pagi yang gelap dan guyuran air yang jatuh dari langit siap untuk menemani Ella menjalani kegiatan hari ini.

Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa Ella akan bangkit dari ranjang yang keempukannya bertambah menurut Ella sekarang.

"Ella wake up! Sekolah!" Teriak Friska dari luar ruangan kamar Ella.

Jangan heran jika ada Friska di sini. Sejak SMP Friska dipaksa Ella untuk tinggal dirumah yang diberikan orang tua Ella untuk anak kesayangan mereka. Dulu kesayangan, tapi kini? entahlah.

"Ya gue udah bangun" terpaksa Ella menyibakan selimut yang tengah menutupi tubuhnya dengan hangat.

Dengan gerakan semangat Ella menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu berjam-jam kini Ella sudah siap untuk pergi ke sekolah dan menjalankan misi yang sudah dia susun dengan cemerlang.

"Ell hari ini bawa mobil masing-masing ya, gue mau ke toko buku dulu" ujar Friska yang direspon anggukan oleh Ella yang disibukan oleh roti selai coklat favoritenya.

"Yaudah yuk berangkat, kunci duplikatnya lo bawa juga" Ella melemparkan kunci duplikat rumahnya bak istana yang hanya diisi oleh dua mahluk gadis cantik yang perkasa.

"See you babe" pamit Friska seraya mengecup pipi Ella gemas.

"Najis lu, jomblo karatan dasar!" teriak Ella merasa jijik dengan tingkah sahabatnya yang tengah melenggang pergi menuju luar rumah.

Hfft, desahan nafas dengan kencang Ella hembuskan karena merasa dingin akibat cuaca berangin diluar.

Drrtt.
Ella segera menyambar smartphonenya yang tengah tergeletak di atas meja makan.

'Ka Dimas' calling.
Tulisan itu tertera dengan jelas di layar hp-nya, dengan sigap Ella menggeser tombol hijau untuk mengangkat hubungan telepon tersebut.

"Pagi kak, kenapa nelpon?" Tanya Ella ramah.

'Turun bareng yuk! Gue bawa mobil deh biar nggak kehujanan'

Ella hanya tersenyum mendengar tawaran sang ketua basket di sekolahannya ini.

"Duh, sorry kak aku ga bisa soalnya aku bawa mobil sediri hari ini"
Bisa gagal rencana gue kalau berangkat bareng ni orang.
Keluh Ella dalam hati.

"Yah, padahal gue ngarep banget bisa berangkat bareng lo, kan sweet ni hujan-hujan barengan sama bidadari cantik kaya lo"

Ella hanya memutarkan matanya saat mendengar gombalan basi yang di lontarkan oleh Dimas.

"Kapan-kapan deh ya kak, yaudah gue mau berangkat dulu, bye kak see you later"
Ella mematikan sambungan telepon dengan sepihak dan segera menyambar kunci mobil di saku seragam sekolahnya.

"Yah, deres banget hujannya" keluh Ella saat mengeluarkan mobilnya keluar bagasi.

Ella mulai bersenandung mengikuti musik yang berasal dari radionya yang mengalunkan lagu love yourself- Justin Bieber. Lagu favoritenya.

Dengan lihai Ella menyalip beberapa mobil dihadapannya.

Ngebut? Keahlian dan hobby-nya.

Namun seketika Ella mengerem mobilnya mendadak saat melihat seseorang yang familiar tengah berteduh di halte seraya memandangi motor sport merahnya.

Ella segera menepikan mobilnya dihadapan halte.

"Kenapa kak Dafa motornya?" Teriak Ella melalui celah kaca mobil yang setengah terbuka. Ya, seseorang yang tengah berteduh kini ialah Dafa sang mr. Datar.

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang