16

66 6 16
                                    

Ella menerjapkan matanya saat merasakan tubuhnya terangkat dari suatu tempat.

Tanpa Ella sadari, ternyata Ia tertidur dimobil Dafa tadi.

Ella mulai menyesuaikan cahaya lampu yang menyeruak masuk ke dalam indra penglihatannya.

Dafa.

Wajah Dafa begitu dekat dari pandangan Ella. Kini Ella baru menyadari, tubuhnya tengah di gedong Dafa dengan gaya bridal style.

"Daf" tegur Ella dengan suara seraknya, khas baru bangun tidur.

"Eh… sorry gue bangunin lo ya Ell? , gue tadi nggak tega bangunin lo jadi gue gendong deh" Dafa-pun menurunkan Ella di atas ranjang tidur gadis itu.

Ella melirik jam diatas nakas yang tengah menunjukan pukul 1:00 dini hari.

"Daf? Lo nggak pulang dari tadi? Ini udah tengah malam loh"

"Ini gue mau pulang, tunggu lo tidur baru gue balik" Dafa menarik selimut untuk menutupi tubuh Ella hingga ke leher gadis itu.

"Classy mana Daf?" Ella mulai menutup matanya kembali.

"Lagi di kamar mandi, lo tidur gih sana" ujar Dafa, mengelus rambut Ella dengan halus membuat gadis itu mulai merasakan kantuknya kembali.

"Yaudah, kalau class balik. Suruh aja dia tidur di sebelah gue Daf" Ella menggenggam tangan yang tengah mengelus puncak kepalanya tanpa sadar. "Dan, lo cepet balik geh. Gue nggak mau liat adanya lingkaran hitam di mata pacar gue besok"

Dafa terkekeh melihat perlakuan Ella yang bertindak di alam bawah sadarnya. "Iye bawel, makanya lu cepat tidur biar gue cepet balik"

Ucapan Dafa hanya di respon anggukan kecil dari Ella dan detik berikutnya, Ella sudah berada di alam mimpi kembali.

-skip-

"Kak Callys, bangun kak" Classy menepuk pipi Ella dengan pelan, takut menyakiti pipi mulus gadis cantik ini.

Ella merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal. Mungkin, ini efek berbagi tempat tidur dengan Classy sehingga membuat Ella tidak leluasa tidur dengan sikap non free style-nya.

"Udah jam berapa Class?" Tanya Ella yang masih berusaha mendapatkan kesadarannya.

"Jam 6 kak, kakak mau sarapan apa?" Classy mulai memperbaiki tempat tidur mereka.

Ella langsung mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan Classy. "Eh? Nggak usah Class, asisten rumah gue datang hari ini, paling bentar lagi"

"Gapapa kak, mau teh hangat?" Tanya Classy antusias.

"Nggak perlu repot-repot sayang, nanti gue aja yang buat. Lo mandi gih bentar lagi Dafa datang loh"

"Iya deh kak, gu-"

Prang…!
Ella dan Classy langsung saling beradu pandang saat mendengar suara panci jatuh yang berasal dari ruang dapur di lantai bawah.

"Kak, itu apa? Jangan-jangan maling!"

"Wah, jangan-jangan bener nih maling!" Ujar Ella dengan wajah shock.

"Kita cek yuk kak" Classy menarik tangan Ella.

"Jangan!" Cegah Ella membuat Classy kaget. "Kalau dia bawa senjata gimana? Kalau kita celaka gimana? Gue nggak mau di gorok kakak robot lo kalau lo kenapa-kenapa"

Classy memutar bola matanya, dia terlalu sering mendengar perkataan seperti Ella tadi.

"Nih lo pegang ini, gue pegang ini" Ella menyerahkan penggaris besi untuk Classy dan jarum untuk dirinya.

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang