26

57 6 7
                                    

Author p.o.v

Jam dinding berbentuk panda telah menunjukan pukul 11:00 pagi. Namun, sang empunya jam tidak menunjukan tanda-tanda akan membuka matanya.

Tidak, Ella bukan seorang gadis yang hobby ngebo sepanjang hari.

Namun, Weekend dan bangun pagi bukan suatu kesatuan yang sinkron menurut Ella, ditambah semalam Dafa menelponnya sampai jam 2 dini hari hanya karena tadi malam listrik padam dan Ella tidak dapat terlelap.

Hari ini genap 2 hari mereka jadian. Semua terasa cepat dan bahagia. Bahkan Ella merasa semua ini hanya mimpi.

-
"ELLAA!... ELLA!!" teriakan seseorang menggema dari halaman rumah Ella.

Bukannya membuka matanya, gadis itu malah menyumbat telinganya menggunakan penutup telinga berbentuk panda dan melanjutkan mimpinya kembali.

Tapi, nyatanya sang tamu tidak kehilangan akal. Kini handphone yang terletak tepat dibawah bantal Ella berbunyi dan bergetar.

"Oh! Shit!" pekik Ella frustasi.
"What are u doing!? Its weekend and its morning. So early for wake up dude!" sumpah serapah Ella mengalir di sambungan telepon.

"Bukain gue pintu atau gue dobrak lagi!" ancam sang tamu dengan suara seraknya.

"Dobrak aja lah kalo bisa tu pintu udah gue kunci pakai kunci ruko!, gue mager bangun!"

"Bukain aja deh, sayang tu pintu kalau gue dobrak"

"Argh!! Ok. Wait!" akhirnya Ella menyibakkan Selimutnya dan menghentakkan kakinya kesal.

Karena nyawa yang masih 1/8 dan peningnya kepala Ella membuat gadis itu limbung dan kehilangan keseimbangannya saat menginjakan kakinya di anak tangga terakhir sehingga terjatuh dengan mulus.
Untungnya itu merupakan tangga terakhir, ya meski itu tetap saja sukses membuat pinggang Ella terasa nyeri.

"Ell! Lo gapapa kan!?" tanya sang tamu saat mendengar pekikan Ella dari dalam rumah.

Ella segera bangkit dari posisi jatuhnya dan membuka pintu utama.

"Gak! Gue gapapa!" ucap Ella sengit.

"Santai aja yang, muke lu jangan kaya zombie siap makan orang" Ujar sang tamu menekakan kata 'yang' diucapannya.

"Gausah ngeselin deh. Yang... Yang... Palalu peyang! Gue tampol kepala lu!" ujar Ella dengan tatapan mautnya.

"Yaelah sweet dikit kek jadi pacar" cibir Dafa dengan ekspresi cute-nya.

"Yaudah, lo mau ngapain pagi-pagi kesini?"

"Pagi kepale lu kotak. Ini udah jam 11 bu. Ngebo mulu sih"

omongan Dafa hanya dianggap angin lalu bagi Ella.

"Ya, terus lo mau ngapain baby?" tanya Ella lagi.

"Mau masak" jawab Dafa seraya menunjukan kantung plastik bening di tangannya.

Ella memerhatikan isi didalam pelastik itu. Ada ayam, buah dan macam-macam bumbu dapur yang Ella tidak tau apa namanya.

"Lo habis dari pasar?" tanya Ella heran.

"Gak" jawab Dafa santai.

"Terus?"

"Ambil dari dapur. Gue tau lo gamungkin masak sendiri kalau weekend jadi gue kesini deh" jelas Dafa.

"Oh gitu, masuk deh. Ada gunanya juga ya lo jadi pacar by" ujar Ella seraya memasuki rumah yang dibuntuti oleh Dafa.

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang