19

66 5 11
                                    

(Still) Ella POV.

Tubuh gue menegang, kaku, dan nyeri banget buat gue gerakin pas dengar suara itu.

Suara itu, suara halus, serak dan penuh kelembutan kasih sayang mengalun melalui speaker handphone gue.
Suara yang gue rindukan sekaligus nggak pengen gue dengar sekarang!.

"Ell, sayang kamu masih disitu kan? Hallo"

Cih, sayang? Simpan kata-kata itu! Gue butuh act bukan kata-kata, camkan itu!.

"Ya, apakah Anda tidak tahu ini jam tidur saya? Oh, bodohnya saya. Tentu saja anda tidak akan mempentingkan hal ini. haha"
Gue tertawa sumbang menyeramkan.
Akhirnya! Suara gue bisa keluar. Bodo amat dengan suara dingin ini karena gue rasa 'dia' pantas mendapatkan respon itu.

"Sayang, Mama rindu kamu. I know you miss me too my princess"

Muak!! Gue muak dengan omongan ini! Dia menyebut dirinya Mama, setelah mengabaikan gue selama 2 tahun, apa masih pantas dia di sebut Mama? Helowww sampai buaya beranak gajah-pun gue nggak akan merindukan manusia yang menyebut dirinya ini 'Mama'.

"Jika anda menghubungi saya hanya untuk bertanya apa saya merindukan anda, tentu anda tau jawaban yang akan saya ucapkan. Saya tidak merindukan sosok anda! Tidak, meski dalam mimpi pun"

Ha! Hebat sekali sandiwara mu Ella, jelas-jelas elo hampir tiap hari mengenang mereka.

"Princess, mengapa ucapanmu begitu dingin kepada Mama kandungmu! Mama tidak pernah mengajarkan hal ini!"

Ha! Tersulut Emosi rupanya? Masih menyadari sebagai Mama kandungku? Lelucon apa ini!?.

"Oh, anda benar. Anda tidak pernah mengajari hal ini, karena anda tidak mungkin akan membuang waktu berharga anda untuk mengajari saya sesuatu! Anda tau, apa yang saya ketahui bukan dari anda. Ya, semuanya yang saya tau bukan berasal dari anda!"
Dooh! Sabar Ella cantik jan kazar-kazar, ingat dosa lo udah segunung!!.

"ELLA!! SUDAH CUKUP DENGAN OMONGAN KASARMU ITU, MAMA RASA KAMU SUDAH CUKUP DEWASA UNTUK MENERIMA KENYATAAN!!"

Lah, kenapa dia yang marah-marah? Seharusnya ini narasi gue buat marah-marah, ah elah.

"Sudah lah, saya ingin istirahat. Saya cukup lelah belajar menjadi dewasa sendirian, jadi hentikan omong kosong anda ini karena hanya membuang waktu berharga saya"

"Baiklah, goodnight dear. Mama merindukanmu"

"Saya tidak punya waktu untuk merindukan anda" dan sambungan tersebut langsung gue putusin sepihak. Sudah cukup gue menye-menye! Udah waktunya gue tunjukin ke orang-orang bahwa gue cewek kuat yang tidak bergantung kepada siapapun. Tidak, kepada mereka.

Tanpa terasa air mata gue ngalir menyentuh pipi gembil gue.

Hape gue dering(lagi) menandakan adanya SMS masuk.

From: Unknow number.

Mama nggak nyangka kamu bakal gini Ell, mama kecewa. Itu pasti.
Tapi mama nggak bisa nyalahin kamu, karena kesalahan ini akibat dari Mama, mama sadar mengabaikan kamu. Tapi tidak sepenuhnya mama mengabaikan kamu sayang, mama tetap mengirimkan kamu uang dan beberapa hal penting lainnya, mama rasa itu cukup buat kamu.

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang