9

76 8 18
                                    


"ELLA....!" Teriakan cempreng menggelegar di seluruh penjuru rumah.

Ella yang terkejut dan lansung menuruni tangga untuk menuju ruang santai, asal teriakan cempreng tadi.
"Ck apasih! Suara toak lo tau diri dong, ini udah malam masih aja teriak-teriak!" Oceh Ella kepada Friska yang tengah memasang wajah shock.

"Ya maaf, habis gue shock banget sih" Friska mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.

"Shock kenapa sih?" Tanya Ella heran.

"Lo jadian? Lo jadian kan? Kenapa nggak cerita ke gue sih!" Teriak Friska dengan histeris (lagi).

"Hah jadian? Jadian apa sih? Ngigo lo?" Ella bingung setengah hidup.

Bukannya menjawab pertanyaan Ella, Friska malah menyodorkan layar handpone-nya di hadapan wajah Ella dan sukses membuat Ella membelalakan matanya.

Disitu tertera profile akun LINE atas nama Dafa Lorgan Anggara, namun yang membuat Ella membelalakan mata ialah disitu tertulis 'Ella Callysta Milena' di kolom bio milik Dafa.

"Hah? Anjir tu orang" Ella langsung berlari menuju kamarnya dan menyambar handphone-nya, berniat men-chatt Dafa. Namun, Ella baru sadar jika dia tidak memiliki akun Dafa yang bisa dia hubungi.

"FRISKA!" Teriak Ella yang membuat Friska segera menuju kamar Ella.

"Apaan?"

"Bagi kontak Dafa"

"Nggak mau!" Tolak Friska yang membuat Ella heran.

"Lah kenapa? Bagi dong gue mau buat perhitungan sama tu anak"

"Ceritain dulu apa yang sebenarnya, baru gue kasiin"

"Oke-oke! Gue bakal cerita" kata Ella yang membuat Friska tersenyum.

Ella pun menceritakan semua yang sedang dia alami, Mulai dari niatan dia mempermainkan Dafa, sampai keadaan Dafa mengajaknya melakukan game konyol itu. Namun ada satu cerita yang dia lewatkan yaitu ciuman pertamanya.

"Oh, syukur deh. Gue kira lo jadian beneran" ujar Friska pada akhirnya.

"Emang kenapa sih segitu shocknya lo kalau misalkan gue jadian samaDafa? Lo suka Dafa ya?" Goda Ella, menoel dagu panjang milik Friska.

"Ck! Apaan sih? Gue cuma nggak suka aja punya teman yang jilat ludahnya sendiri, kan lo sendiri yang bilang lo nggak akan mau mengenal cinta tunggu sampai lo sukses" ujar Friska acuh.

"Haha! Gue kira lo naksir Dafa, yaudah bagi kontak tu kunyuk"

"Nih" Ella segera me-add akun Dafa.

"Yaudah pergi geh, gue mau istirahat" Ella mengusir Friska bercanda.

"Taik lo, taken settingan aja belagu, lo pikir lo secantik Bella shopi?" Canda Friska seraya segera melangkah ke luar.

Melihat Friska yang sudah meninggalkan kamarnya, Ella langsung membuka kontak Dafa dan memulai percakapan.

Ella Callysta : woy kunyuk! Apa-apan nama gue ada di bio lo!?

Ella menunggu balasan Dafa dengan tidak sabar.

Senyum Ella mengembang saat layarnya menunjukan tulisan read atas chatnya.

Namun sudah selang 10 menit Ella tidak mendapati balasan chatt dari Dafa.

"Lah si onta! Chatt gue cuma di read"

Ella langsung mengetikan sesuatu di handphonenya.

Ella Callysta : woy kunyuk! Kok chat gue di read doang! (read).

Lo selain gagu di dunia nyata ternyata juga nggak bisa ngetik ye? ( Read)

Sejak kapan gue jadi pacar lo? Pasang nama gue sembarangan! (Read)

Hapus nama gue di bio! (Read).

Anjir! Besok pagi temuin gue di taman belakang perpus! Gue mau buat perhitungan sama lo (read)

Onta lo! (Read)

Biawak! Kadal! Cicak! Komodo! Bunglon! Ah kesel gue sama lo (read).

Ella menarik nafas panjang dan menghembuskan-nya secara kasar, Emosi yang tidak direspon membuat Ella merasa kesal, amat sangat kesal.

Baru saja Ella ingin menghampaskah hp-nya ke ranjang, tiba-tiba notif chat berdering nyaring.

Ella segera mengecek handphone-nya.

Dafa Lorgan : begitu cara lo nyapa pacar baru lo? Manis banget cara lo!

Segitu niatnya lo sampai nge chat gue :) lo takut baper beneran kalau kita 'pura-pura' jadian? Haha i know you.

Bukannya kita menghalalkan semua cara dalam permainan ini? Harusnya lo ngikutin alur gue. Kecuali kalau lo beneran ada rasa sama gue dan lo bakal gugup selalu dekat sama gue :)

Oke gue bakal ketemu lo besok, kangen yah? Sampai ngajak ketemuan? :)

Balasan Dafa ini kembali menyulutkan emosi Ella sampai ke ubun-ubun.

"Tenang! Gue harus tenang! Gue bener-bener harus cari strategi cantik!" Ujar Ella bersemangat.

Ella Callysta : bacot lo! Plating man!.

Ella pun mengganti name profile Dafa menjadi 'platting man ' lalu mengampaskan handpone-nya di atas ranjang sembarangan.

Ella hanya mendesah karena menahan Emosi dan memaksakan memejamkan matanya secara kasar.

°°•°•°°

Jam masih menunjukan pukul 07:00 namun Ella sudah berada di sekolah.

Mengingat hari ini Ella memiliki janji dengan Dafa dan ingin membuat perhitungan oleh Dafa.

Ella segera menghentikan langkahnya saat melihat Dafa yang tengah men-shoot bola basket ke ring-nya.

"Eh kunyuk!" Teriak Ella yang langsung merampas bola basket dari tangan Dafa lalu membuangnya ke sembarang arah.

"Apasih? Ganggu lo!" Ujar Dafa sinis.

"Gue mau buat perhitungan sama lo"

"Yaudah ngomong aja" ujar Dafa namun tetap fokus men-dreble bola basket.

"Sejak kapan gue jadi pacar lo hah!? Ngapain lo pasang nama gue di bio lo"

"Yaelah, ntar gue hapus" jawab Dafa acuh.

"Daf gue serius! Ntar yang lain pada mikir gue pacaran sama lo! Gue capek di cap playgirl mulu" keluh Ella yang mulai memelankan ucapannya, namun ucapan Ella tidak di hiraukan oleh Dafa.

"DAF!" Teriak Ella menghalang pandangan Dafa untuk men-shoot bola basket.

Dafa menghentikan aktivitasnya dan memandang wajah memelas Ella.

"Kita jadian yuk" tawar Dafa membuat Ella shock setengah mati.

"Hah? Maksud lo?" Tanya Ella heran.

"Ya, kita jadian"

"Bukan, maksud gue atas alasan apa lo ngajakin gue jadian?"

"Lo capek kan di-cap playgirl sama orang-orang? Ya kalau lo jadian sama gue, dengan perlahan cap playgirl lo itu bakal hilang"

Ella menimbang perkataan Dafa, ada benarnya memang dan ini merupakan tahap bagus untuk memenangkan game itu.

"Hm oke, tapi hubungan kita cuma status oke? Tanpa bawa perasaan" jawab Ella pada akhirnya.

Mendengar jawaban Ella membuat mimik wajah Dafa berubah menjadi datar kembali.

"Oke" jawab Dafa acuh.

"Bye p.a.c.a.r"

"Bye" respon Dafa tersenyum.

----

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang