32

67 4 6
                                    

Author P.O.V

Ella sudah duduk manis di dalam mobil Dafa dan Dafa sudah sibuk mengemudi sejak 7 menit yang lalu.

7 menit yang menurut Dafa seperti 2 jam, karena Ella tidak henti-hentinya mengomeli dan memberi peraturan selama dia LDR nanti.

"Pokoknya ingat ya Daf, kabarin gue kalau ada apa-apa. Jangan pernah lo telat makan. Dan satu lagi! Jangan pernah nge club di sana atau gak gue bakal murka!" cerocos Ella.

"Iya ah, bawel banget dah. Sejak kapan pula gue doyan nge club?"

"Kan siapa tau aja, kan konten 'liburan' orang itu beda-beda. Apalagi lo pergi sama Adit dan Dikta. Rada parno gue"

"Berisik ah lo. Bawel"

"Eh, yaudah gue diam!" jawab Ella menekukkan tangannya didepan dada.

Dafa hanya melirik Ella sekilas lalu menepikan mobilnya di parkiran kedai milik Dafa yang letaknya tepat di belakang sekolah, tapi karena mereka menggunakan mobil jadi harus memutari jalan melewati jalan raya.

Tanpa mengucapkan apapun Ella sudah beranjak pergi meninggalkan Dafa dibelakang.

"Bang Dik!" panggil Ella saat melihat Dikta yang tengah melayani salah satu pelanggannya.

Dikta mengisyaratkan 'bentar' ke Ella yang membuat gadis itu mengangguk tersenyum lalu menduduki sofa kosong di dekatnya.

Tidak berapa lama, Dafa sudah hadir dengan menggunakan hoodie abu rokoknya, menutupi kaosnya.

"Nih, gue baru beli jaket tadi malam. Gue liat ini, cocok buat lo" ucap Dafa sambil melemparkan paperbag berisikan sweater rajut berwarna baby pink. Warna kesukaan Ella.

Ella sangat menyukai sweater itu, sangat. Tapi dia tengah dalam proses 'mendiamkan' diri seperti pinta Dafa.

"Eh, diam aja lo. Pake gih sweater nya!" perintah Dafa yang tidak di respon Ella namun gadis itu tetap menuruti omongan Dafa dengan menggunakan sweater itu.

Dafa tersenyum melihat penampilan gadis yang tengah mengenakan sweater didepannya itu. Terlihat manis dengan rambut lurus sebahunya dan sweater baby pink itu.

Dafa menghempaskan bokongnya di sisi kanan Ella, lalu merangkul pacarnya itu.

"Hoy sweetie couple in the hell" sapa Dikta yang sudah melepas seragam brand kedainya.

"Sialan lo! Mending lo buru cari couple juga, bosan gue punya nyamuk bentukannya kaya lo mulu"

"Haha. Lah? Gue kan nunggu lo putus dulu, biar Ella buat gue" canda Dikta.

"Ye, Ella maunya sama gue. Kaga type ke elo. Ya kan yang?" tanya Dafa kepada wanita dirangkulannya.

Ella hanya berberdengung menjawab pertanyaan Dafa.

"Lo napa Ell?" tanya Dikta menyadari perubahan mood adik ketemu gedenya.

"Disuruh diam" jawab Ella sinis.

"Emang bisa lo diam? Mulut kaya penyiar radio gitu juga" cibir Dikta.

"Tau ah. Bete gue"

"Yaelah baperan banget yang, yaudah aku minta maaf ya. Lo bawel lagi deh, lo diam gitu kaya lagi nahan eek" rujuk Dafa.

"Kenapa sih Daf?" tanya Dikta penasaran.

"Dia sih dari tadi bawel banget Dik, takut banget gue macam-macam di Kalimantan nanti"

"Yaelah Ell, tenang aja kali. Sama gue juga ntar"

"Yee. Lebih-lebih sama lo, lo kan emaknya bangor" ucap Ella membuat Dafa ngakak sejadi-jadinya.

(un)Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang