Kinal semua orang mungkin belum mengenalnya lebih, dia adalah seorang pimpinan yang tegas. Dia adalah anak konglomerat perusahaan besar di Singapura dan Jakarta,dan uniknya dia malah memutuskan untuk pergi kuliah di Australia negeri yang jauh dari bayangan ayahnya, dia juga memutuskan untuk mandiri tinggal di negara kangguru tersebut.
Pagi itu menunjukan pukul 06.30, alarm kinal yang berada diatas meja membuat matanya mengintip cahaya dari tipis angin angin cendela kamar yang sempit itu, iya hanya ada sekitar 4x5 untuk ukuran kamar dengan perabotan yang banyak.Sesudah kinal rapi, dia lekas mengambil sepeda dan mengayuhnya kearah kampus. Tepat pukul 7 Kinal rutin berangkat lebih awal untuk membantu menyelesaikan tugas seorang yang sangat baik padanya Shania namanya dia adalah gadis tinggi berambut panjang berwajah oriental, dia bekerja menjaga perpustakan kampus kinal.
Mereka berteman hampir 1 tahun dan tampak begitu akrab. Selain karena memang shania satu angkatan dan sama sama dari Indonesia, namun kesamaan sifat dari mereka pula yang membuat mereka cocok dalam membangun hubungan.
"Udah sarapan kamu shan?" ujar kinal.
"Belum, mau dong di traktir" rayu shania dengan mengedipkan sebelah mata.
"Sama, nunggu ini selesai lalu kita sarapan !" Seru kinal sambil menata sebagian buku ke rak.
Sesaat kemudian mereka telah memesan beberapa, jenis makanan dari yang seafood dan juga junk food.
"Gimana tugas kuliah ?" shania berbicara sambil menyodorkan gelas kearah kinal yang tampak tersedak
"Syukur lah, udah selesai tinggal Ntar langsung ke Perusahaan kali aja disetujui ya" jawab kinal".
Siang ini memang lumayan dingin, karena musim dingin yang melanda wilayah Australia hampir seluruhnya.
Kinal yang sengaja meninggalkan Shania di Restoran langganannya tadi memang telah berencana untuk merefresh kejenuhan dalam kuliah dan kerjaanya, oh.iya selain kuliah kinal juga bekerja di bagain Iklan disebuah Rental Mobil Box dekat kampusnya.
.
..
...
Bruakkkkk...
"Eh shitttt" Jawab kinal sambil mengepallkan tangannya kearah seorang laki laki yang keburu kabur ke arah yang berbeda dengannya.
"Eh ...please!!" Ucap gadis yang kini ada dihadapan kinal.
"Sorry , Whats hepend?" balas kinal,
"Help me, My Wallet" Nunjuk arah cowok yang lari tadi.
"Oh shit, Elu tunggu sini" Jawab reflek kinal yang semula emang sudah tau kalau gadis ini orang indonesia. Kini hanya tampak kinal yang sedang. mengejar cowok tadi.
Tak Lama...
"Eh sorry , maafin gue nih dompet loe..tapi kagak ada duitnya" ujar kinal sambil menyodorkan dompet berwarna biru muda itu.
"Jangan jangan loe yang ngambil" Tatap cewek ini kearah kinal.
"Eh Loe Kampret bener, udah dibantuin juga, maksih kek malah nuduh orang tanpa bukti". Bantah kinal.
"Yah habis loe ngapain sok sok an bantuin kalau akhirnya gak berhasil" Elak Gadis yang tampak judas dengan paras antagonis mirim Maryam Bellina hahahah.
"Serah deh...Serah Loe" Jawab kinal sambil menuju arah mengambil sepeda kayuhnya.
"Eh Loe mau kemana?..bantuin gue napa?"teriak gadis itu disertai lambaian tangan kearah kinal.
Sesampainya di Kampus kinal sengaja mengambil posisi duduk jauh dari arah proyektor dan lebih mendekat di arah sound, alasannya kinal lebih suka belajar dengan cara mendengar tanpa melihat gambar Grafik dan Angka yang rumit, Yap Kinal yang menyukai bisnis sengaja mengambil jurusan Manajemen Bisnis.
"Please Welcome Veranda..." seolah kata yang membangunkan tidur Kinal disudut kelas. Kinal lebih lebar membuka mata sekarang, dia melihat cewek yang tadi membuatnya benar benar murni mau buat dia berubah jadi kyubi ekor 9 😄 .
"Please Introduce your self ve" perkataan dosen garang tadi semakin membuat kinal empat.
"Hola..Meskipun aku malu malu lucuk aku tetep fashionable nama aku Ve", ucap veranda membuat kinal memicingkan matanya menatap gadis itu. Hatinya seperti berkata 'cewek resek itu lagi'
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey to Succes Devi Kinal Putri (End)
Fanfiction[REVISI] [COMPLETE] #Tulisan Pertama This my present: The Journey to Succes Devi Kinal Putri ーーーーーーーーー Hanya tulisan labil dari seorang veteran comblang yang telah gugur di medan pertempuran, kaki tangan Jendral Kagami Devi Kinal Putri yang dibesar...