Mata itu tak kunjung tampak terbuka, kinal masih tertidur di kondisinya sekarang. Operasi akan dilakukan oleh dokter, veranda masih tertunduk dalam lamunannya, keputusan kini ada ditangannya, konflik bukan terletak pada perjodohannya maupun nasibnya setelah ancaman papanya. Konflik hatinya kini terletak di kondisi kinal, seorang yang beberapa bulan ini membuat warna lain dihidupnya.
Flashback
"Ve anak mama, papa sibuk bukan karena gak sayang sama ve nak...papa justru sayang banget sama ve makannya papa kerja buat beliin boneka yang besar untuk kamu"
Gadis kecil kini, nenikmati buaian sentuhan tipis jemari tangan seorang prmilik mata bagai permata.
~"Papa gak mau liat gambaran ve?"veranda kecil nampak menyodorkan kertas kecil dengan beberapa gambaran penuh warna, bakatnya memang sangat indah seperti hatinya.
Lelaki yang ia panggil dengan papa hanya mermejamkan mata menunjujkan raut kekecewaan, dasi compang camping bagian acak-acakan.
"Pa..."
Veranda kecilpun masih merengek manja kepada sang papa, drngan kondisi ini mama veranda masih memperhatikan ulah veranda."Ve sayang...papa lagi capek sayang, ve ambil coklat gih di kamar"
Rayu mama veranda, dengan penuh kehalusan."Kamu kenapa? ada masalah dengan client kita?"ujar mama ve yang telah diiringi pijatan lembut ke arah kaki sang suami.
"Kau tau danang? mantan pacarmu sialan...itu?" Bentak keras sang suami kini, mata itu yang penuh kejahatan veranda sangat tidak suka hingga kini.
" Pa..bisa tidak kita tidak ungkit-ungkit masa lalu?"Jawab sang mama, yang baru ia sadari sang suami tengah mabuk pengaruh alkohol itu."Dia telah merebut segalanya dari ku Tania...perusahaan pertama miliku?kamu tau!, setelah dia dulu merebutmu dari ku kini dia merebut perusahaan yang telah ku bentuk ...sialan suatu saat akan kubalas"
~
Lima bulan setelah itu,
Krinnggggggg...."Maaf tuan jiro...istri anda sedang drop dia sedang berada di UGD" ceklek...sambungan telepon pun kini terputus.
Jiro hanya dapat melihat dokumen yang ada ditamgannya, tawaran beberapa inverstor untuk usaha barunya.Tubuhnya menjadi tegang setelah mendengar sang istri kini drop, dia memang sangat kenal dengan penyakit sang istri. ~disaat seperti ini pikirnya
"Baiklah..saya ucapkan terima kasih yang telah menghadiri rapat dereksi kali ini...dokumen ini telah saya setujui, dan saya buru-buru permisi"
Kini dia tampak terburu-buru...melangkahkan kakinya, menekan angka pada lift.Sampai di UGD, kini jiro benar-benar sangat kaget dan kaku mengepalkan tinjunya setelah mengetahui sang dokter menunduk lesu setelah operasi istrinya berlangsung. Disudut ruangan, veranda kecil masih menangis tersedu-sedu, jiro hanya dapat menitihkan air mata. Ia kehilangan sang istri, istri yang sangat ia cintai...
Veranda kecil, menikmati masa kecilnya dengan penuh kelabu tanpa hiasan senyum dan tawa. Dia bersikap angkuh dan sangat tertutup...pemabuk di masa pubernya.
tiap saat hanya menggambar..dan menggambar... hingga suatu saat ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah desaign. Hingga kabar itu terdengar sang papa yang tidak menyukai putrinya itu melanjutkan ke arah desaign, dan berharap dia mewarisi perusahaan yang ia besarkan penuh keringat itu.
Flashback off
"Maaf nona..saya sinka perawat baru disini yang akan menjaga pasien ini, saya orang indonesia" Senyum sinka mengembang merekah diakhiri jabat tangan yang disuguhkan oleh veranda yang tampak menyeka air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey to Succes Devi Kinal Putri (End)
Fanfiction[REVISI] [COMPLETE] #Tulisan Pertama This my present: The Journey to Succes Devi Kinal Putri ーーーーーーーーー Hanya tulisan labil dari seorang veteran comblang yang telah gugur di medan pertempuran, kaki tangan Jendral Kagami Devi Kinal Putri yang dibesar...