Bagian XIV - Stay with You

1.5K 93 6
                                    

Tak lama setelah mereka memesan beberapa hidangan, veranda yang penasaran dengan shania dan laki-laki bersamanya hanya sesekali melirik kearah meja dimana shania berada.

"Ve..kamu ngapain sayang, jangan bengong ntar kemasukan jin tahu bulat lagi"

Kinal hanya menggoda bidadari dihadapnnya itu, hanya mendapat lekukan senyum dari veranda.

"Sayang apaan sih, garing tau tahu-bulat. Yang ada pipiku yang makin bulat"

veranda menunjukan pipinya yang begitu indah itu. tersenyum dengan penuh keindahan tanpa celah.

"Ve..aku mau ngomong"

Veranda yang sedang mengunyah pun meletakkan sendok dan pisau di piringnya kembali, mengamati orang yang dihadapannya.

"Iya sayang ngomong aja.."

Veranda menjawab dengan menyanggah kedua pipinya , betapa manisnya itu bayangkan~bikin mimisan men..

"Gini ve, aku jujur aja ya.. jadi gini Kita maksutnya.. aku dan kamu udah gede, dan sadarkah kamu kalau kita memilih jalan cinta yang salah?"

Kinal memang terbata-bata mengatakan kalimat itu, tapi veranda dapat dengan jelas mendengar ucapan kinal.

"Kamu mabok ya nal.. "

Veranda hanya tersenyum sambil meletakan telapak tangannya ke kening kinal.

"Jessica Veranda aku serius... kamu tahu ve, akhir-akhir ini kita terlalu banyak menyakiti hati orang lain dengan cinta kita yang egois ini!"

Kinal kini benar benar melekatkan pandangannya kearah mata veranda.

"Aku gatau ya nal..kamu kenapa, aku dan kamu yang jalani ini bukan mereka kalau kamu bilang jalan cinta kita egois. Kamu salah!! yang egois justru mereka..menilai tanpa menjalani"

Kinal tertunduk, mendengar perkataan veranda seolah gagal ia mau melanjutkan kalimat yang telah ia susun jauh-jauh waktu itu.

"Maafkan aku..ve jangan menangis aku tidak bisa melihatmu menangis"

Veranda mengelap air matanya, memasang bibir senyum kepura-puraan untuk seorang yang dicintainya kini yang ada dihadapnnya.

~
Mereka meninggalkan resto dengan tawa yang membelah dingin malam itu, cubitan kecil veranda membuat telinga kinal cukup mereh.

"Ve...akhir-akhir ini kamu jahat, menyiksa ku dengan rindu saja tidak cukup sekarang dengan kekerasan fisik heheheheh"

kinal tertawa lebar, kini kinal yang membawa mobil mengatur lajunya. Membuat irama siulan dari bibirnya.

"Thanks sayang udah nemenin untuk 3 bulannya juga love you so much.."

Cuph...pipi kinal menghangat meraskan kado paling indah di hari jadian mereka yang ketiga ini.

#
Skip jalan...

~Drttt drttttt~

"Ve matiin dong sayang, masih pagi kali"

kinal meraba raba meja samping tempat tidurnya, tak juga mendapatkan benda yang membuat tidur mereka terganggu.

Kinal yang hanya menggunakan jersey basket lengkap dengan kolornya merasakan kenikmatan baru, yang membuatnya betah berlama-lama di kasur.

Veranda masih terpejam, memeluk erat kinal yang dilapisi selimut

Mereka pun menghabiskan weekend yang begitu sederhana, ditempat tidur tanpa menyentuh air pun kinal menyalakan televisi melihat acara masak memasak...membuat dia gatal untuk menikmati hidangan di TV itu.

The Journey to Succes Devi Kinal Putri (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang