"Kamu dateng juga ve..Ghai "
ucap kinal sambil menyuguhkan tangannya. Yang langsung dijabat dan diayunkan oleh ghaida.
" Kita pasti dateng nal, ya kan sayang " Ucap ghaida kearah ve, ve hanya dapat mengangguk dengan pandangan menyusuri setiap sudut Bar Kinal.
"Bagus disaignnya, kok punya ide kaya gini?"
Tanya ve yang kini mulai tampak penasaran kenapa kinal bisa punya inisiatif membuat sebuah Kafe, bahkan kinal tampak sangat keren malam ini.
" Udah lama lagi, aku sama shania siapin konsep ini" Jawab kinal sambil merekahkan senyuman.
Shania yang baru saja turun dari stage, menghampiri kinal yang sedang mengobrol dengan ve.
" Kak.ve...udah lama?"
Shania bertanya, tentu saja dengan sedikit suguhan senyum manisnya." Baru kok shan, oiya ini Ghaida temen aku...ghai ini shania"
"Ghaida.."
"Shania" Mereka bertukar senyumanHampir tidak ada moment ghaida menutup mulut, selalu saya dia membuat lawakkan mengenai masa kecil veranda.
"Veranda tuh dulu..pas kecil pendek banget, gatau di kasih makan apa bisa tinggi gini sekarang. Aku aja kalah hehehe"
Ghaida mengejek veranda habis-habisan, kalau ada kak.seto mah pasti kena pasal pembullyan tuh. ehh
" Hahahaha..." Kinal hanya tertawa lepas memegang perut sedikit membungkukan tubuhnya.
" Puas kamu..hehe ketawa tuh sampai ambualance dateng nal"
Balas Ve kearah kinal dengan ekspresi ketawa yang sangat gemes, tampak gigi gingsul depannya."Ihh..kenapa, yang ketawa juga aku kok kamu yang jadi marah gitu "
Kinal hanya menantang perkataan ve."Kamu..dasar penguntitt, maniak..kinal bodoh"
balas veranda sambil menunjuk jidat kinal."Ehh..kamu lampir, dukun beranak, berisik..veranda Nenek sihir"
Shania dan Ghaida hanya mengakak geli dengan pertengkaran veranda dan kinal.
" Kinal jangan mulai deh..awas kamu"
*ciattt
Kinal merasakan hills veranda yang lancip itu mengenai jempol kakinya"Ahhh ve, kamu..."
Veranda hanya menjulurkan lidah nya dan menarik tangan ghaida kearah meninggalkan kinal yang sedang kesakitan dengan kakinya.
" Awas...kamu ve, kamu punya hutang"
Teriak kinal mengancam kearah veranda.
#Apartement#
Sampai kini veranda dan ghaida, hampir 15 menit mereka memasuki apartement.
" Kamu tadi cari papi kamu?"
Tanya ghaida kearah veranda yang membawa secangkir coklat hangat."Iya...dia lagi sibuk kali"
Jawab ve sambil menaikan kedua pundaknya."Dia mau nyiapin pertunangannya ve, aku kata papa ku sih gatau lagi bener apa enggak"
Veranda hanya sedikit kaget, selebihnya dia merasa cuek dengan keputusan papinya.
"Asal papi gak ngurusin aku sama kinal, aku fine ghai"
Veranda menaikkan arah pandangannya seolah membayangkan wajah lucu kinal saat kesakitan tadi.
" Kalian itu aneh tau nggak..udah tau sama-sama kangen ehh malah berantem"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey to Succes Devi Kinal Putri (End)
Fanfiction[REVISI] [COMPLETE] #Tulisan Pertama This my present: The Journey to Succes Devi Kinal Putri ーーーーーーーーー Hanya tulisan labil dari seorang veteran comblang yang telah gugur di medan pertempuran, kaki tangan Jendral Kagami Devi Kinal Putri yang dibesar...