Kini Ghaida hanya memicingkan mata kearah cendela, melihat salju yang tersisa diranting pohon cemara.
" Bentar lagi musim gugur ya ve? cepet banget yah..padahal waktu itu aku baru aja dapet potongan kue ke 15 tahun dari kamu. Gue kangen banget sama beliau"
Ghaida membuka obrolan yang cukup membuat nafasnya dalam tertarik tiap saatnya.
" Di kota ini pula, aku kehilangan seorang yang paling penting ghai. Rindu itu hampir tiap saat, apalagi di posisi papi kaya gini"
Jawab lirih veranda namun cukup jelas diterima ghaida. Hampir 6 tahun veranda menutup diri dengan semua lingkungannya di Jakarta, veranda terlalu takut memulai memberi perasaan untuk orang disekitarnya, termasuk papinya. Dia selalu menyalahkan papinya yang meninggalkan Maminya saat terbaring koma pun, demi saham dan dunia bisnisnya.
.
..
....Gue harus ketemu dan minta maaf sama dia, ahhh tapi dia begitu keras. Aku tidak salah dia yang salah, jadi orang terlalu egois
" Oe kak kinal, jangan nglamun aja. Kerjaan tuh diberesin"
Kata salah seorang partner kinal, tinggi berparas chinese cirebonnya yah namanya Mario langsung dikirim oleh papa kinal dari Jakarta. yah Kemarin kinal juga telah mendapatkan persetujuan dari Papanya untuk memulai sebuah Mini Bar, Kinal memilih Coffea sebagai bisnis mulanya ini. Tampak Shania dan Ibunya ikut membereskan beberapa kursi.
" Kamu sehat ?"
Tanya shania kepada orang yang dilihatnya sedari tadi murung didepan komputer kasir.
" Ohh...Ve kamu lagi apa?"
Reflek kinal menjawab sambil menepuk jidat seolah kaget apa yang barusan ia bilang. - Bodoamat gue, kenapa mikirin ve muluh" Nih kasihin kak.Ve kak..jangan bengong mulu, minta maaf ajakin dia kepesta nanti malam"
Ujar shania seraya memberikan undangan kearah kinal. Shania mempersiapkan undangan untuk pesta pembukaan Bar milik kinal. Bahkan kinal pemiliknya saja dibuat kaget olehnya.
" Kaka pamit dulu shan, Tante..."
dengan senyum ceria kinal, mengayuh Sepeda beroda dua itu kearah jalan raya. Berbeda dengan Jakarta, disana lebih renggang apapun kendaraannya.
.
..
...." Kamu masak apa ghai, enak banget baunya...bikin laperr"
Ucap veranda kearah ghaida
" Ambil piring gih..."
Perintah ghaida kepada sosok bidadari.
-Tok Tok Tok
Ghaida yang kini medengar berapa kali pintu terketuk, mematikan dan meninggalkan Pasta Kejunya di penggorengan.
" Eh kamu, masuk masuk... Ve ve..sayang, ada Kinal "
sayang? bang ghai, kok ganjen yak *bodo
" Apa sih ghai treak treak...."
Ve memanyunkan bibirnya kearah suara ghaida, sambil diletakkannya piring ke meja makan.
" Kamu, ngapain...mana shania "
Jawab sinis ve, sambil menengok kearah belakang kinal mengecek adakah ekor ganjen itu.
" Udah dibilang aku sama dia cuma--"
" Udah sayang, Kita ajak kinal makan dulu..."
Kini ghaida menarik pundak kinal kearah meja makan. sesekali menoleh kearah ve sambil menjulurkan lidahnya.
Awas lu ghai, Drama ...pinter banget dari dulu.Akting
" Aku temennya Ve nal, Yoroshiku..aku ghaida ve udah cerita banyak soal kamu. Iya kan say--"
Cetakk--
Belom sempat menutup mulut ghaida mendapat satu jitakan dari Ve.
" Hehehe iya sayang..yuk dimakan"
Jawab ve sambil tersenyum palsu kearah ghaida. Ghaida hanya membalas dengan unjuk gigi.
#Skip Makan#
" Shania ngundang kamu, dateng ya.."
Entah seperti apa isi hati kinal, sedih diatasnya sedih yang pasti.Remuk Hati... hancur kokoro dst.
" Oke..tuh, Pesta cui..lama dijepang gak ada pesta topeng kaya gini"
Ghaida seketika membaca isi surat undangan itu. Ghaida sekarang seolah encer dalam hal membuat veranda gelabakan setengah mati akting dihadapan kinal.
" Kamu pake baju apa ve...?"
Tanya semangat Ghaida kepada sahabatnya yang dari tadi cemberut." Harus ya ghai...aku dateng"
Jawab ve dengan hembusan nafas terdengar menghembus." Loe harus dateng, tunjukkin ke kinal kalau loe lebih cantik dibanding Shania".
Tuntun ghaida dengan mendorong pundak ve kedepan lemari hias.
#Skip Dandan#
Sumpah kak.kinal keren banget pake Kaos kaya gitu. Frame kaca mata baru berwibawa, manis
-Shania yang tiada henti kagum dengan kinal
sesekali shania menggantungkan helaian rambutnya ke sela telinganya. Rambut berwarna ungu menghiasai wajah manisnya. yah tentu dengan chococipsnya di dagu.
" Bro...nih, lama gue gak denger lu nyanyi..."
Asisten dan partner kerjanya itupun menunjukkan piano klasik alat musik kesayangan kinal waktu kecil.
" Gue nunggu seseorang...Mar, tapi dia gak bakal dateng"
Kinal dengan clingak clinguk memposisikan matanya kearah parkiran
" Please welcome ...My Youngest Bos Kinaru"
Kinal yang kaget dengan ulah mario segera memposisikan duduknya di stage yang lumayan sedang.
" Shan, Waktu kaya pensi dulu..."
Bisik Kinal, denga lembut kearah Shania. Membuat hidung kinal menyrempet halus pipi Shania.
Shania kinal pun, memulai pertunjukkan. Tanpa disadari Ghaida dan Ve telah memasuki gerombolan beberapa orang berdasi di sisi jauh stage namun dapat dengan jelas ve melihat shania duet dengan kinal.
1...2..3..4 alunan jari kinal
" Wowo....Apa ini, ve dia keren sumpah!! gue juga mau sama dia kalau loe gak maafin sih ahahah"
Ujar Veranda sambil menyenggol lengan veranda.
" Kenapa harus gadis itulagi.."
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey to Succes Devi Kinal Putri (End)
Fanfiction[REVISI] [COMPLETE] #Tulisan Pertama This my present: The Journey to Succes Devi Kinal Putri ーーーーーーーーー Hanya tulisan labil dari seorang veteran comblang yang telah gugur di medan pertempuran, kaki tangan Jendral Kagami Devi Kinal Putri yang dibesar...