5. Life

56 12 0
                                    


Matahari siang ini sungguh terik seperti ingin membakar siapa saja yang sedang melaksanakan aktivitas sehari-hari. Begitu juga yang dirasakan oleh seorang pemuda yang masih berseragam SMA. Walau begitu ia masih berjalan gontai sambil melihat sekitarnya.

Otaknya merekam setiap kejadian yang baru saja ia lihat. Di sepanjang jalan itu terdapat banyak pedagang asongan yang menjajakan barangnya, ada juga preman-preman yang sedang memalak para pedagang, ada yang mengemis. Berbagai cara orang lakukan untuk menyambung hidup.

Namun dari semua pemandangan yang terlihat disana pemuda itu lebih tertarik pada satu objek yang sedang bekerja keras menjadi kuli panggul untuk menyambung hidupnya.Ia tersentuh melihat perjuangan anak kecil itu. Ia mulai berjalan mendekati anak itu yang sedari tadi diperhatikannya.

"Dek. Adek gak sekolah?" Tanya pemuda itu pada anak kecil yang baru saja membantu seorang ibu-ibu membawa belanjaannya.

"Udah pulang, kak." Jawabnya santai.

"Orangtuamu ada dimana?" Tanyanya lagi membuat anak kecil itu melihatnya ketakutan. "Tenanglah kakak bukan orang jahat. Kakak cuma pengen tau aja." Ucapnya lagi.

"Udah meninggal."

"Kamu udah makan?"
Anak itu menundukkan kepalanya dan menggeleng pelan.

"Ayo kita makan. Kakak yang traktir." Ucapan pemuda itu sukses membuat anak itu terperanjat dan mengangguk senang.

Games : DrabbleWhere stories live. Discover now