11. Laferr

40 8 0
                                    

Ehmmm.. Wanginya. Wangi apa ini? Aku menoleh ke kiriku dan mendapati sepiring ayam bakar yang berwarna kecoklatan. Uh.. Lezat.. Baru saja aku akan melayangkan tanganku untuk mengambil satu potong.. Eh? Ngak boleh. Aku gak boleh ambil barang yang tidak diperuntukkan olehku.

Krukkk.. Suara apa itu? Krukk.. Sekali lagi aku mendengar suara itu dan baru menyadari suara itu berasal dari perutku. Perutku yang malang.. Aku mengelus perutku yang terus saja berbunyi minta diisi. Aku ingin membeli tapi..

Aku melirik ke arah kalender yang tergantung di dinding cafe. Baru tanggal 20 dan uangku cuma tinggal 200 ribu. Kalau aku beli pasti tidak akan cukup uangku sampai akhir bulan. Sedihnya nasib anak kos ini..

Oke. Fokus. Ingat kamu disini cuma untuk dapat wifi gratis. Kemudian aku meneguk es teh manisku yang tinggal setengah dan kemudian sibuk melanjutkan pr-ku dengan laptop.

"Fan, ngapain loe?" tanya orang yang di sebelahku.  Jangan lihat. Jangan lihat. Nanti tergoda dengan ayam bakarnya. Aku merapal dalam hati.

"Iss.. Astaga. Anak ini dipanggil gak nyaut. Sombong banget sih, loe, Fan?" kata cowok yang ada di sebelahku entah dengan siapa.

"Woi.." orang itu mengenggol sikutku membuatku menoleh dan mendapati wajah Bimo yang merupakan sobatku.

"Hihi. Hai. Aku kirain kamu ngomongnya entah sama siapa. Kenapa?" tanyaku padanya tapi mataku terus melihat ke arah ayam bakar yang ada di depannya. Aku menelan ludah untuk kesekian kalinya. Suer. Aku benar-benar ingin ngerasain ayam itu.

"Enggak. Aku cuma mau nawarin ayam bakar aja. Hehe. Habisnya kamu kan doyan banget sama ayam." terus dia menyodorkan ayam itu kepadaku.

Games : DrabbleWhere stories live. Discover now