14. kasihani mama dan maafkan

67 6 0
                                    

Based on true stories

----

Love you mama
Hujan deras mengguyur tubuhku. Tubuh mungilku meringkuk kedinginan dibalik punggung papaku. Sedangkan papaku serius menyetir motor matic yang kami tumpangi.

Namaku Asara dan biasa dipanggil Asa. Aku seorang atlet bulu tangkis nasional. Dan malam ini aku baru saja pulang dari latihan PBSI.

Aku sampai dirumah tepat jam 19.00 malam. Aku terkejut saat melihat mamaku terduduk di lantai dengan menangis. Aku berlari menghampirinya.

"Mama... Mama kenapa?" tanyaku memeluk bahunya. Tak kusangka mbak Aila justru sedang duduk manis menikmati sebuah acara TV.

Papa berjalan masuk kerumah setelah membereskan mantel hujan. Sorot mata papa terlihat dingin dan marah. Entah apa yang telah terjadi dan entah apa yang telah kulewatkan.

"Ulangi sekali lagi maka kita akan cerai!" aku terperanjat mendengar ucapan papa.

Dan malam itu akhirnya aku tau. Mama yang kucintai, kukasihi dan kukagumi telah melakukan kesalahan besar dalam hubungan rumah tangganya.

Mama selingkuh. Tapi, sampai kapanpun dan sebesar apapun kesalahan mama, aku tetap mencintainya.

Retak dan hancur
"SUDAH KUKATAKAN BAHWA SEKALI LAGI KAU MELAKUKANNYA MAKA AKU AKAN MENALAKMU!! Dan sekarang kau mengulanginya." ucap papa penuh amarah dan sorot mata sedih nan lirih di akhir kalimatnya.

Aku dan mbak Aila kini sudah menangis tersedu-sedu saat mendengar kabar yang tak mengenakkan hati. Hatiku hancur membayangkan kalimat selanjutnya yang akan papa katakan.

'Kumohon jangan katakan pa.' rintih batinku.

Jantungku mencelos dan aku semakin memperkeras raungan kesedihanku saat kudengar kalimat yang tak ingin kudengar meluncur mulus dari mulut papa.

"Aku menjatuhimu talak tiga Ratna Astari, aku menceraikanmu."

Everything has changed
Mama telah menemukan pengganti papa dan dia akan melahirkan anak pertama mereka. Aku menatap dingin kearah sambungan video call yang mama lakukan untuk menghubungiku. Dia membanggakan putra pertamanya.

"Mama tau, aku benar-benar tak ingin membenci mama tapi, apa dayaku saat yang kurasa begitu sakit akibat luka yang kau berikan. Maaf ma, aku menyayangimu tapi aku juga membencimu."

Try to forgive you
Ini tahun kedua kelahiran putra pertama mama dan tahun keempat perceraian mama. Papa sudah menemukan pengganti mama dan mbak Aila sudah belajar memaafkan kesalahan mama.

Lalu bagaimana denganku? Haruskah aku juga memaafkannya? Setelah luka dan sakit yang kurasakan, haruskah?

Hingga semuanya jelas. Aku harus memaafkannya. Aku akan mencoba menerima kesalahan mamaku dan menerima adik tiriku.

Dan kini di depanku mama duduk dengan Rega dipangkuannya. Dia menatapku sesih dan takut takut.

"Mama... Minta maaf Sa, dan jika kamu tak memaafkan mama setidaknya terima adikmu." ucapnya dan hanya kujawab dengan senyuman dan memeluknya.

The end

Ps: PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia)

Games : DrabbleWhere stories live. Discover now