#36

1.9K 235 12
                                    

DOR!!

" L-Luna... " ucap Calum lirih melihat Luna terkena tembakan dibagian perutnya, itu terjadi karena dengan cepat Luna langsung berdiri dan menghadang peluru yang ditembak kearah Calum. Calum emosi melihat Luna sudah terkapar jatuh didekatnya karena tembakan Frank.

Calum pun berdiri dan mengambil kayu didekatnya memukul Frank dengan kayu tersebut kearah Frank tanpa ampun

" AHHH!!! "

" RASAKAN ITU LELAKI PSIKOPAT!! "

Pukulan Calum tepat mengenai wajah Frank, bisakah kalian bayangkan itu? Pistol yang dipegang oleh Frank terlempar begitu saja, segera Calum mengambil pistol tersebut dan mengarahkan kearah Frank.

" Kau tahu kau telah mengambil nyawa kekasihku, kurasa ini impas "

DOR!!

Tembakan itu tepat sasaran, tepatnya dijantung Frank, Dengan segera Calum langsung berlari kearah Luna yang terkapar lemas. Mendengar sirine polisi, Calum sedikit lega dan sedikit cemas karena kondisi Luna.

" Calumm!!! " Luke berteriak memasuki ruangan tersebut menghampiri Calum yang tengah menadah kepala Luna.

" Luna.. Hiks.. Kumohon bangunlah! " Calum menangis melihat Luna yang tertembak, ini terjadi karena Luna yang menghalangi Frank agar tidak menembak Calum.

" Kau sangat bodoh, Luna. Kenapa kau lakukan ituu? " Calum menangis membuat Luke jadi iba.

Tak lama polisi datang dengan Michael dan Ashton, polisi langsung membawa jasad Frank yang mungkin mau dipenjarakan juga jasadnya?

" Yaampun! Ayo Calum! Kita bawa Luna ke rumah sakit! " sahut Ashton membantu Calum membopong Luna, Tak henti-hentinya Calum mengeluarkan air mata langkanya ini untuk Luna, didalam hati ia merutuki dirinya sendiri.

•••

Calum pun segera keluar dari mobil dan membawa Luna masuk kedalam UGD. Ashton , Luke, dan Michael yang melihat Calum seperti itu hanya pasrah dengan keadaannya.

" Sabar, Dude. Semoga ia baik-baik saja.. " Ucap Ashton yang tertua memberi support, tapi nyatanya untuk saat ini, itu tidak mempan.

Temannya menatap Calum iba, jarang sekali Calum menangis seperti ini kecuali orang yang sangat dicintainya, terakhir kali Calum menangis saat ia ditinggal oleh Kak Mali, itupun padahal hanya masalah sepele.

" Aku tidak mengerti jalan pikir Frank itu.. " kata Calum menatap lurus dengan pandangan yang.. Kosong.

" Frank? " tanya Michael bingung, " Jasad yang dibawa oleh polisi tadi??! "

Calum menganggukan kepalanya, " Ya, aku yang menembaknya, aku sudah muak! Mengapa dia ingin sekali mengambil nyawa keluarga Delevigne? " ucap Calum emosi.

" Yang aku ketahui, Ternyata Luna adalah orang kaya guys, aku sebenarnya juga tidak menyangka hal itu.. " seketika ketiga temannya kaget bukan main,

" Kok bisa? Halah bercanda nih.. " Luke angkat bicara
" Kau tau pengusaha kaya raya di Sydney? " tanya Calum menatap Luke
" Errr... Gustav Noel itu?? "
" Apa kau tau selama ini nama belakang dari Pengusaha kaya raya itu siapa? " Luke menggeleng, Calum pun tersenyum miring

" Nama lengkapnya adalah Gustav Noel Delevigne "

" APAA?!?! " sahut Luke, Ashton, Michael kompak.

" Ya, Luna adalah anak dari Gustav Delevigne itu, awalnya aku juga tidak ngeh dengan nama akhirnya itu.. "

Calum menarik nafas sebelum melanjutkan ucapannya, "selama ini juga dia bersikap sederhana, tidak royal, dan keluarganya juga sederhana sekali. Tetapi, saat aku mendengar Frank bicara kalau Luna adalah anak dari Gustav Delevigne itu, aku sadar karena nama akhir Delevigne itu sama dengan nama akhir yang dimiliki Gustav aka pengusaha kaya raya itu " ucap Calum panjang lebar.

" kalau dulu, aku ngeh-nya Luna itu kayak sepupunya Cara Delevingne. Hehehehe " kata Michael menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Ya, nama akhirnya memang mirip, Delevigne, dan Delevingne.. " Kata Ashton

           Pintu UGD pun terbuka, menampakkan dokter yang mengalungkan stetoskopnya dan memanggil sanak saudara Luna,

" Apa anda kakak Luna? " tanya Dokter tersebut yang bernama Joseph menunjuk ke Ashton,

" Ha?? Me??! " ucap Ashton menunjuk dirinya sendiri, bingung.

" Saya kekasihnya, keluarganya sedang diluar kota. " Calum mengangkat tangannya menghampiri Dokter tersebut.

" Hm, baiklah ikut keruangan saya.. " Kata Dokter tersebut menuntun Calum ke ruangan Dokter Joseph.

•••

Kini Calum sudah duduk dikursi sebelah ranjang Luna. Yap, dia sudah selesai bertemu dengan dokter tadi, Calum bersyukur tidak ada masalah apa-apa dengan Luna. Masalahnya hanya Luna kekurangan darah, tetapi itu bisa ditangani oleh Dokter Joseph dan sekarang sudah baik-baik saja.

Calum menggenggam tangan Luna yang sedang terinfus, Baju mereka berdua sama-sama memakai baju rumah sakit, karena Calum juga dirawat disini. Untungnya Dokter memperbolehkan mereka 1 ruangan, kalau tidak Calum terus menerus kabur.

" Luna.. Bangun dong.. Kamu jangan kelamaan tidur, aku gamau kamu begini.. " Calum menitikkan airmatanya secara tak sadar,

" Kumohon jangan tinggalin aku, kamu harus kuat.. "

Karena kelelahan, Calum pun tertidur ditepi ranjang sambil menggenggam tangan Luna.

" Ca-Calumm... "

••••

Hellow! Cie yang kemaren marah" sm gua minta next :v tadinya pengen di next besok aja biar gantung 😂 kwkakwakw

Jangan lupa baca New FF gue yakk bisa cek profile gue, Atau nggak nih Linknya 💞

" Death Angel C.H "
http://w.tt/1M6zXCz

Ngoahahaha gue pake cast Calum lagi 🙊 di cek yaak! Jan lupa add library pls? 🙏🏼💞

Next Chapter? 60+ Votes plz❓

Calum Need Groupie ❌ C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang