#12

3K 254 28
                                    

Kini Luna tengah bersiap-siap untuk tidur, sedangkan Calum sedang sibuk mengutak-atik handphone-nya, Luna ingin sekali menanyakan tentang Chendy, tapi Luna sangatlah takut menanyakannya pada Calum. Tapi ia mau tak mau harus menanyakannya pada Calum, ia tak mau terngiang-ngiang terus pikiran negatif antaa Chendy dan Calum

" Ca-Cal... " ucap Luna lembut, kini posisinya sudah berada disebelah Calum.

"Iya? Kenapa? Kamu mau tidur? Sini tidur " Calum menaruh handphone-nya di meja kecil, lalu menepuk-nepuk kasur disebelahnya

" Who's Chendy? "

" Chendy? " Calum mengernyitkan dahinya

" oh, come on! Perempuan yang ngobrol sama kamu pas ngambil bajuu " Luna mengeryitkan dahinya

Calum tampak berpikir dan mengangguk-angguk mengerti, Calum langsung merubah posisinya bersandar di sandaran ranjang

Luna pun menunggu jawaban dari Calum, akhirnya Calum pun angkat bicara

" jadi pas Meet N Greet, aku ketemu dia, yaa Chendy orangnya asik, dia cuma nanya kenapa aku disini, ya aku jawab lagi nginep dirumah pacar, terus nanya lagi pacar? Ya aku bilang pacar aku ya kamu , terus dia bilang kamu itu Lucky jadi groupie aku, dia juga pengen, tapi dia dateng sebelum pengumuman searching groupie itu " ucap Calum panjang lebar

" ngomong kok kebanyakan terusnya, dikit dikit terus " Sahut Luna sambil memutarkan bola matanya

•••

Di pagi harinya, Calum bangun lebih awal, perutnya terasa lapar padahal semalam ia habis makan Cupcake yang banyak, ia ingin sekali memasak sesuatu, tapi nanti dikira Maling Ganteng lagi jam 5 pagi gini ngendap-ngendap kedapur bikin makanan

" Lunaa.. Lunaa.. Wake up wake up! "

" ihhh.. Apasihh "

" bikinin makanan doong, laper sumpah "

" what time is it? "

" jam 5pagi , ayo ih bangun laper " Ucap calum sambil menggoyangkan tubuh Luna agar bangun

" Kiss me " Jawab Luna

Cup!
Satu ciuman mendarat di pipi Luna saudara-saudara! Sepertinya kita harus merayakan ini dengan mengundang Tatank sebagai Star Guest kagaklah

Luna pun langsung bangun dari tidurnya dan segera kedapur untuk membuat Calum makanan, Calum pun sudah siap di posisi 3-4-3-4 nya untuk menendang bola, kagaklah yakali, itu mau makan apa maen bola? Lebih tepatnya Calum duduk dimeja makan sambil memerhatikan Luna memasak

" aku membayangkan kalau kamu jadi istriku " Ucapnya sambil menopang dagu

" Eh? "

" iyaa, tiap pagi kamu siapin makan aku, terus aku kerja buat cari nafkah, sebelum kerja kamu pakein aku dasi, cium aku, terus kita pelukan , lalu kamu melambaikan tangan kamu saat liat aku pergi bekerja " ucap Calum dengan antusias

" Kerja? Nge-band kali?? Pelukan? Kita teletubies? " Sahut Luna terkekeh

Tak lama Luna datang membawa sepiring Omelet ke meja makan, Calum pun langsung menyantapnya dengan lahap

" kita pulang hari ini? " tanya Luna yang duduk diseberang meja Calum

Calum mengangguk

" okay, aku dikamar mau rapihin pakaian kamu sama aku, oke? " Luna beranjak dari meja makan menuju lantai atas


- Luna Pov -

Ya, hari ini aku akan pulang kembali ke Sydney, kembali ke apartmen bersama yang lainnya. Kuakui hidup didaerah sini sangatlah enak, bebas paparazi dan lainnya, sejujurnya aku masih kurang puas dengan jawaban Calum mengenai Chendy, entah mengapa firasatku tidak enak mengenai ini, aku harap tidak ada apa-apa.

" Yaampun Calum bajunya banyak banget, perasaan ga seminggu disini, hufftt " Aku mendengus kesal

Kriiingggg!!!

Eh? Handphone Calum? Aku pun melihat ID Caller si penelpon ternyata itu adalah Chendy.

Apa yang ia lakukan pagi begini menelpon Calum?

Dengan ragu aku mengangkat telepon itu, dan kudengar suara penelpon itu sendiri

" eh? Hai calum! Maaf ganggu nih! Apa kau ada acara hari ini? Bisakah kau menemaniku ke suatu tempat? Akan kukirim alamatnya di SMS! Aku yakin kau masih setengah sadar menjawab teleponku, sampai jumpa! "

Tuutt

" apa yang ingin dilakukannya?? Aku harus mengikutinya " ucapku dengan mantap

Benar saja, tak lama SMS muncul tapi sengaja aku tak baca karena takut Calum mengetahui aku telah mengutak-atik handphone-nya


Chendy : Lodxo Cafe, 12 Street belok kiri . Pukul 10!


Aku melihat alamat itu di notifikasi! Untung saja aku bisa mengetahuinya tanpa aku membuka pesannya. Segera aku menaruh handphone Calum ketempat semula dan kembali merapikan persiapan kepulanganku- dan Calum.

Pintu kamar terbuka, dan itu Calum! Untung saja! Untung saja aku sudah jauh dari handphone itu ! Kalau tidak Calum akan tahu kalau aku habis membajak Handphonenya, aku tetap bersikap seolah-olah aku hanya merapikan pakaian ini dari tadi.

Ia pun berjalan menuju meja kecil yang diatasnya ada handphonenya, ia tampak membaca beberapa pesan,

" Luna? " Ucapnya sambil melihat kearahku yang sedang melipat bajunya

" ya? Kita jadi pulang kan? "  aku sengaja menekankan kata Pulang

Calum terdiam, Oh! Aku tau apa artinya ini!

" Kita akan pulang besok Luna, aku masih ada keperluan disini "

Jangan bilang keperluan itu adalah menemui Chendy Cal...


•• To Be Continued ••

EDITED

Calum Need Groupie ❌ C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang