#58

1.6K 220 40
                                    

Sayup-sayup langkahan kaki tersebut menggema di lorong rumah sakit. Ini sudah malam, bisa dibilang tengah malam, terdengar samar-samar bunyi kereta dorong yang mungkin tak jauh dari posisinya. Mungkin kereta jenazah, pikirnya enteng. Ia berjalan dengan ritme teratur, tetapi penuh misteri diwajahnya. Sesekali pandangannya melihat kearah kanan dan kekiri waspada takut dicurigai. Ia pun mengeratkan jaketnya dan membenarkan kupluknya sesekali. Dilorong rumah sakit tersebut, Dia berhenti tepat didepan pintu ruang rawat Luna, Ia menyeringai puas mendapat apa yang ia cari selama ini.

" Gotcha! "

•••

Gadis kecil itu terduduk ditaman sendirian, langit sudah mulai menggelap, pelupuk matanya sudah basah karena tangisannya.

" Mommy.... "  Nafas gadis kecil tersebut tercekat saat melihat seseorang yang berdiri didepannya dengan pandangan yang tak bisa diartikan. " K–kamu si–siapa?? "

" Kamu sendiri? Ngapain disini? Ini sudah menjelang malam, tidak baik untuk gadis kecil sepertimu. " Ucap bocah laki-laki ini yang berusia sekitar 10tahun atau bisa dibilang 2tahun diatas umur gadis kecil itu.

" A–aku tersesat.. Rumahku baru pindah, dan aku lupa arah jalan pulang... Hiks... Aku tanpa Mommy butiran debu.. Hiks...Moommy... Aku takuut... "

" Siapa namamu? "

" Kata Mommy, Luna gak boleh kasih tau nama Luna ke orang lain termasuk Kakak. " Bocah laki tersebut menyeringai. Dengan cepat Luna kecil menutup mulutnya, Ia secara tak sengaja memberitahu namanya.

" Jadi namamu Luna, Nama yang bagus... " Luna bergidik ngeri melihat lawan bicaranya ini entah mengapa selalu saja menyeringai misterius, Ia jadi takut.

Luna kecilpun berdiri dari duduknya, " Loh? Mau kemana Luna? Kan kita belum 'bermain' "

" Luna bosen main, Luna mau pulang! Luna mau sama Kak Luke aj– Eh! Kak lepasiin!!! Tolooongg!!! "

" Ssssttt.... Jangan berisik, nanti ketahuan sama yang lain. Kakak cuma mau 'main' bentar denganmu... " Luna menatap kaget terhadap orang yang berada didepannya ini, sepertinya Ia baru pulang sekolah terlihat sekali seragam dan dasinya masih melekat ditubuhnya.

Mulut Luna dibekap oleh Lelaki tersebut, Ia harus tau siapa bocah lelaki yang berani-beraninya berbuat macam-macam dengannya! Apalagi lelaki ini sudah mulai menyentuh tubuh Luna dengan candu. Ini pelecehan!!

Luna berusaha lepas dari dekapannya yang terus mengerat, Kepalanya didekapkan didadanya, Ia berusaha lepas dari rengkuhannya itu. Dapat!! Ia melihat nametag lelaki ini!

Dan dengan gesit pula Luna menendang 'masa depan' bocah itu, dan Luna berhasil keluar dari rengkuhannya dan berlari kencang keluar dari Taman tersebut meninggalkan bocah lelaki itu mengaduh kesakitan di'kepunyaannya' . Luna kecil memang tak tahu dimana rumahnya, tapi Ia tahu harus kemana.

Pos Satpam yang tak jauh dari taman.

Dan sambil berlari, Ia terus menghafalkan nama bocah lelaki yang telah nyaris melecehkannya itu.

Dan sampai sekarang, Luna mengingatnya.

•• To Be Continued ••

HUAHAHAHHA GUE KASI CLUE AJA DULU YAK BUAT NEXT CHAPTER *devil*

HAIAHIAHAUAHAUAHUWWHUWHWUWHAHHAHQAH

Gpp dikit, yg pnting w update :v

VOTE BURUAN WOI KALO GAK GUA GAK NEXT SAMPE TATANK RILIS ALBUM RELIGI.

Calum Need Groupie ❌ C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang