lorong

237 19 2
                                    

Akhirnya kami pun sudah sampai digoa dan didalam goa suasana sangat gelap dan goa ini sangat panjang.
"Kenapa harus ketempat- tempat yang serem sih kita kan bisa cari yang lain"ucap thomas dari belakang.
"Selo aja la aku tau kenapa ko ngomong kayak gitu karena ko takut kan sama hantu"ucap anabelle.
"Takut, mana mungkin aku takut"ucap thomas sambil bergaya memakai kaca mata hitam.
"Kalau kayak gitu biar thomas yang didepan "ucap ghea yang mengusulkan agar thomas yang didepan.
"Enggak la aku mau disini aja "ucap thomas sambil memeluk tangan farhan.
"Udah la ayok kita masuk "ucap bang arya yang langsung Masuk begitu saja.
Kami bersembilan sudah menelusuri seluruh lorong dan katanya anabelle itu mendengar suara sepatu- sepatu penjajah sedang berjalan dan bang arya bilang kita harus cepat- cepat langsung mencari jalan keluar dari goa ini.
"Mampus kita salah jalan nih "ucap bang rifki  yang membuat ghea menjadi takut.
"Iya kayaknya kita nyasar deh"ucap bang arya.
"Jadi gimana nih kita pulangnya"tanya farhan kepada bang arya.
"Ya paling enggak kita tunggu bapak penjaga kesini"
"Aduh pasti lama"
"Udah kita duduk disitu aja tian mana karpetnya bentang aja"ucap bang arya.
"Iya bang"
"Untung kita bawa karpet kalau enggak kayak mana kita masak iya berdiri terus"ucap bang arya.
"Iya juga ya bang"
Kami bersembilan duduk di karpet sambil menunggu bapak penjaganya kesini untungnya kami semua membawa makanan ditas masing - masing jadi walaupun lama tapi kami enggak bakalan kelaparan nungguin bapak penjaga goa.
"Nah itu kayaknya bapak itu"ucap bang rifki.
"Mana"tanya thomas.
"Itu ada cahayanya lo"ucap bang rifki.
"enggak ada lo rifki "ucap bang arya sambil melihat lagi kearah yang ditunjuk rifki.
"Maaf pak saya mau tanya jalan keluar dari lorong ini dimana ya"
"......"
"Ehh rifki ko omong sama siapa"Tanya bang arya sambil ketakutan.
"Bapak ini mau kasih tau arah keluar dari lorong ini"ucap bang rifki.
"Bang arya kenapa itu bang rifki kemasukan ya "tanya farhan.
"Udah kita ikutan aja dia"
Dan kami semua mengikuti bang rizki dari belakang sedangkan bang rifki masih mengobrol tetapi enggak tau dengan siapa dia omong.
"Farhan"ucap ku sambil memegangi tanganya.
"Apa andyne"ucap farhan.
"Itu ada perempuan pakai baju putih disamping mu kayaknya dia  orang belanda"ucap ku sambil melihat kearah perempuan itu.
"Mana andyne"
"Itu lo disamping mu"ucap ku yang masih melihat seseorang disamping farhan.
"Ahh ko itu bikin takut aja la andyne "
Ucap farhan sambil ketakutan.
"Iya ngapain aku bohong kayaknya dia enggak ganguin kita cuman deketin ko aja han"ucap ku.
"Udah la enggak usah dibahas lagi"
Dan akirnya kami semua keluar juga dari lorong itu dan yang anehnya lagi bang rifki masih omong sama seseorang dan perempuan yang mengikuti farhan tadi sudah pergi pada saat kami sampai di lorong keluar.
"Pak maksih ya udah ngatar kami semua"
"...."
"Pak kok bapak enggak pulang malah masuk lagi,ehhh lo kok bapaknya hilang sih"
"Rifki udah la itu cuman ilustrasi ko aja sekarang mending kita pulang aja sebelum pulang kita pamitan dulu  sama penjaga goa ini terus kita ceritain deh tentang tadi"ucap bang arya yang menenangkan bang rifki agar tak mengingat kejadian tadi.
"Iya"ucap bang rifki yang masih kebingungan.
"Andyne gimana perempuan itu masih ingkutin aku enggak"tanya farhan kepada ku.
"Udah pergi kok "
"Kalian omongin apa nih"tanya bang arya dengan penasaran.
"Tadi ada sosok perempuan yang ingikutin farhan"ucap ku dengan serius.
"Masak sih andyne"ucap tian dengan nada tidak percaya.
"Ya udah kalau enggak percaya"ucap ku kepada tian sambil menjulurkan lidah kearahnya.
"Udah-udah hal yang tadi itu lupain aja "ucap bang arya yang menenangkan aku dengan tian.

Kami semua sudah berpamitan dengan bapak penjaga goa ini setelah berpamitan kami bersembilan langsung melanjutkan perjalanan.

Sahabat SejatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang