belanja

3 0 0
                                    

Setelah kedatangan mama semalam kami bersembilan akan pergi untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga. Pagi ini aku sudah bersiap -siap karena tak sabar ingin membeli banyak pernak -pernik yang akan aku bawa pulang.

"Andyne ini uang nya " kata mama sambil memberi uang sebesar lima ratus ribu.

"Uang apa ma " tanyaku penasaran.

"Buat beli oleh-oleh " ucap mama dan langsung memasukan ke kocek celana ku."pokonya kamu belanjanya pakai uang itu " ancam mama dan langsung pergi meninggalkan aku.

Aku sudah menunggu didepan cukup lama menunggu mereka. Padahal kalau pagi-pagi begini pastinya udara masih enak untuk dihirup tapi kenyataan mereka males untuk melakukan semua itu.

Tak berapa lama sih farhan keluar membawa tas kecil dan dia duduk disamping aku . Farhan sedang memakai sepatu nike nya sedikit -sedikit ia melirik kearah ku .

"Farhan " panggil ku .

"Gue tau lo pasti mau tanya tentang semalam kan " tanyanya dan sekarang duduk mengarah ke aku.

"Iya " jawabku.

Farhan hanya diam dan tak menjawab pertanyaanku tadi sebenernya ada apasih dengan sih Farhan kok sikap dia kayak gini sih semenjak kami berada dirumah bunda dia jadi merasa aneh dan suka diam. Tak berapa lama Mereka semua sudah siap dengan membawa tas masing-masing.

"Kita naik mobil tapi ada dimobil yang itu dan ada dimobil avanza ya, karena kan kita banyak jadinya enggak muat kalau cuman 1 mobil" ucap bang arya.

Aku hanya mengikuti Farhan sekalian menunggu jawaban dari Farhan. Dia melihatku hanya sekilas dan kembali tertuju pada iphone nya. Aku semobil dengan bang arya, farhan, thomas, dan suriah. Suriah ikut karena dipaksa sama mama dan dia pun semobil denganku.

Didalam mobil aku hanya mendengarkan lagu dan membaca novel. Sesekali aku melihat farhan dan hanya dilirik oleh farhan dan dia kembali fokus ke iphonenya aku semakin bingung dengan sikap farhan kapan aku bisa tau kesimpulan dari semua ini.

Suasana bandung sangat ramai banyak orang-orang yang berjualan di jalan -jalan kecil sesekali mereka berteriak untuk menawarkan dagangan mereka. jujur kebanyakan orang bandung itu ramah banget dan gampang banget buat tersenyum kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Mobil ini berhenti ditengah- tengah keramaian dan sepertinya aku dan mereka akan pergi kepasar kecil tradisional yang menjual oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah. Aku sudah lebih turun duluan untuk mengambil foto kenang-kenangan di bandung aku memotret pendagang gelang yang sepertinya gelang yang dijual bagus-bagus dan indah.

Tangan ku dipegang oleh seseorang setelah aku melihat siapa yang memegang tangan ku ternyata itu farhan. Aku hanya bisa mengikuti arahan farhan dan hanya terdiam sesekali suriah dan lainya melirik dan tertawa kecil kearah ku dan farhan.

"Farhan lepasin ngapa enggak enak ditengok orang lain" sela ku sambil berhenti sebentar.

"Udah nanti lo hilang bunda bakalan bawel sama kita semua" ujarnya sambil mengeratkan pegangan tangannya.

Aku hanya menjawab dengan anggukan dan kembali fokus ke para penjual. Pada akhirnya aku melihat nenek-nenek yang sedang menjual lampu kecil dan berjalan kecil sambil menarik tangan farhan untuk melihat jualan nenek itu.

"Nek lampionya berapa harganya" tanya ku sambil melihat lampion berwarna putih.

"Perkantong 20rb " jawab nenek itu dengan suara yang amat kecil.

"Saya beli 4 kantong nek" ajuku sambil mengelurkan selembar uang seratus ribu.

"Ini lampionya, omong-omong kalian sepasang kekasih ya" ucap nenek itu sembari memberikan kantong plastik yang berisi lampion.

"Hmm kami cuman sahabat ko nek" jawab farhan sambil tertawa kecil.

"Tapi kalau nenek lihat kalian nanti bakalan jadi sepasang kekasih yang tak akan pernah terpisahkan" ucap nenek itu sambil memberikan kotak kecil kekami berdua.

"Apa ini nek" tanya ku sambil membuka kotak kecil itu.

"Itu kalung sepasang dan nenek minta kalian pakai dan jangan pernah kalian lepas atau pun kalian buang" suara nenek itu sekarang terdengar amat lesu.

"Makasih ya nek kalau begitu kami mau melanjutkan perjalanan kami nek semoga kita bisa ketemu lagi ya nek" ucap ku sambil menarik farhan untuk kembali berjalan mencari oleh-oleh.

Kami sepertinya berpisah dengan rombongan ntah kemana mereka sekarang. Aku dan farhan memilih untuk membeli kaos yang akan jadi oleh -oleh nantinya. Toko yang kami masukin ramai banget karena nih toko jual kaos yang harganya 15.000 keatas. Ini toko juga bukan barang seken ya tapi ini mereka jual dengan harga miring karena mau tutup toko. Aku sendari tadi memilih kaos putih dan hitam sudah 25 kaos yang aku pilih mulai dari lengan panjang dan juga lengan pendek. Setelah sudah memilih kaos aku langsung kekasir untuk membayar semua kaos yang aku pilih.

"Sekarang kemana " tanya farhan sambil melirik kanan kiri.

"Mau ketempat aksesoris " jawabku menunjuk kearah toko yang cukup ramai pengunjungnya.

"Ya udah ayok " ujarnya sambil menarik tanganku.

Bang arya dan lainya ada di toko aksesoris mereka sedang mencari gelang-gelang, kalung dan topi juga tas-tas kecil. Aku memilih untuk membelikan gantungan tas buat oleh-oleh dan juga aku tak lupa membeli topi dan juga tas kecil. Semua sudah siap belanja dan kami pun langsung balik ke mobil karena sudah lelah dan capek berjalan-jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat SejatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang