04. GUE NGGAK SUKA DIPAKSA

4.5K 230 2
                                    

Setelah kejadian menghebohkan semalam. Paginya Rara berjalan keluar menuju ruang makan. Semua mata memandang Rara dan berbisik pelan. Namun, ia tidak memperdulikan apa yang mereka bicarakan. Fatimah mendekati Rara dan mengajaknya makan bersama.

"Ini makanan untuk kakak. Saya sudah mengambil makanan ini untuk kakak" kata Fatimah sambil memberikan makakan yang ada didepannya.

"Thanks" Rara mengambil makanan dari tangan Fatimah.

Rara mulai memakan makanannya sambil melihat sekelilingnya. Diruangan ini tidak ada seorang laki-laki pun. Fatimah dan kedua temannya melihati Rara makan. Tanpa sadar ia tersenyum melihat Rara. Rara spontan menghentikan makannya.

"Kenapa lo senyum-senyum? Ada yang salah dari gue?" Tanya Rara ketus .

"Tidak ada kak. Saya hanya teringat kejadian tadi malam. Kakak orang pertama yang membuat kerusuhan di asrama cowo" kata Fatimah.

"Iya kak baru kali ini ada orang yang membuat bu Ayu marah besar" kata Dinda teman Fatimah.

"Oh. Gue mah udah biasa ngadepin orang yang garang kayak bu Ayu, bahkan ada lebih galak"

Rara hanya tersenyum dan melanjutkan makan. Ia juga baru menyadari jika ia adalah orang yang senang sekali membuat bu Ayu marah. Rara senang sekali jika melihat ekspresi marah bu Ayu terkesan mengemaskan. Wajah bu Ayu yang baby face membuat Rara tertawa kecil mengingatnya.

"Oh ya kak. Saya hampir saja lupa. Nanti kakak jangan kabur lagi saat ada kegiatan di pondok. Itu pesan dari bu Ayu kak" kata Fatimah.

"Gue nggak bisa ikut. Males"

Fatimah menghela napas panjang dan memasang muka cemberut. Rara tidak memperdulikan Fatimah yang sedang ngambek didepannya.

⏪⏩

Pukul 3 sore. Rara keluar dari kamarnya dengan berjalan pelan. Sekarang dia akan pergi agar tidak mengikuti kegiatan yang ada di pondok. Dia mulai melangkahkan kakinya.

"Rara!"

Rara spontan berbalik dan menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang berani mencegah kebiasannya. Dia bu Ayu. Bu Ayu berjalan mendekati Rara dengan berkacak pinggang.

"Mau kemana kamu sekarang? Pergi kemana sekarang? Kamu harus ikut kegiatan di pondok!"

Rara memalingkan wajahnya dan tidak mendengarkan perkataan bu Ayu.

"Seharusnya kamu sudah tau peraturan dipondok. Jadi jangan sekali-kali melanggar" paksa bu Ayu.

"Bu Ayu... peraturan itu dibuat untuk dilanggar" kata Rara malas.

"Apa maksudmu?" Kata Bu Ayu marah." Orang yang hebat adalah orang yang selalu disiplin dan selalu taat aturan. Capek ibu nasehatin kamu terus" kata bu Ayu panjang lebar.

"Kalo ibu capek nasehatin saya. Jangan nasehatin saya" kata Rara ketus.

Rara meninggalkan bu Ayu yang sedang marah. Ia tertawa kecil melihat bu Ayu yang sedang marah. Rara berjalan menuju taman yang kemarin ia kunjungi. Seperti biasa keadannya sepi. Rara duduk sambil membaca buku yang ada ditangannya. Tidak lupa ia juga mendengarkan lagu favoritnya.

⏪⏩

Rasyid lupa membawa buku dan pulpen. Sekarang ia harus kembali ke kamarnya untuk mengambil kedua barang itu. Setelah ia mengambil pulpen dan buku, dia berjalan menuju kelas. Tidak sengaja Rasyid melihat gadis yang membuat keributan semalam. Ia tidak ingin jika ada yang mempergoki gadis itu di asrama cowo dan Rasyid sebagai ketua keamanan mendekati gadis itu.

"Assalamu'alaikum"

Rara melihat orang yang sama dengan orang yang ia lihat kemarin. Rara melepas earphone yang terpasang di telinganya.

"Bukannya lo yang kemarin nemuin buku gue?"

"Iya kemarin buku kamu tertinggal dibangku. Jadi saya mengambilnya agar tidak hilang, sebenarnya saya ingin mengembalikannya langsung kekamu tapi saya tidak tau siapa namamu. Akhirnya saya menyimpannya saja"

"Thanks udah nemuin buku gue"

"Kamu tidak ikut kegiatan di asrama perempuan hari ini?"Tanya Rasyid.

"Kenapa semua orang suka banget maksa gue buat ngelakuin hal yang nggak gue suka? Gue nggak suka dipaksa!"

Ra&Ra[SPIRITUAL-01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang