20. JOSHUA REYNALDHI (ACTION)

3.6K 113 16
                                    

Jo keluar dari asrama laki-laki. Dia berjalan menuju asrama perempuan untuk bertemu Rara. Di perjalanan ia bertemu dengan bu Ayu. Sebagai formalitas dia menjabat tangan bu Ayu tetapi bu Ayu hanya menelangkupkan kedua tangannya. Jo yang mengetahui tindakan bu Ayu hanya menyengir saja tanpa meminta maaf.

"Kamu kenapa disini?" tanya bu Ayu dengan tatapan tajam.

"I want to meet Rara" kata Jo mantap.

"Kamu tau peraturan disini? Santri laki tidak boleh memasuki area wanita dan begitu juga sebaliknya. Dan kamu tau hukuman apa yang akan diberikan jika kamu melanggar peraturannya?"

"Whatever you said, saya hanya ingin bertemu dengan Rara bukan mendengar ceramah ibu". Celoteh Jo.

"Kamu itu santri baru, seharusnya kamu belajar untuk memahami peraturan yang ada di pondok ini. Mau jadi apa kamu nanti? Gelandangan ? Percuma saja kamu masuk ke pondok hanya untuk menemui Rara. Jangan menarik perhatian Rara dengan sikap kamu sepert ini." Bu Ayu berkacak pinggang.

"Saya lebih kenal sama Rara daripada ibu" cerocos Jo.

"Terserah mau kamu kenal apa tidak, itu bukan urusan saya. Yang penting kamu kembali ke asrama" bentak bu Ayu sambil menunjuk asrama laki-laki.

Jo hormat bak tentara. Ia mengangguk dan berlari berlawanan ke arah yang bu Ayu tunjuk. Ada cengiran nakal dan kiss bye dari Jo, yang ia tujukan pada bu Ayu.

"Dasar bocah gemblong!" Cibir bu Ayu. Bu Ayu berjalan mengikuti Jo.

Jo bingung melihat deretan pintu yang berjajar rapi didepannya. Ia lupa dimana letak kamar Rara. Tidak mungkin membuka satu persatu pintu asrama perempuan, yang ada membuat rencananya bertemu Rara gagal total.

Jo menggigit bibir bawahnya dan mulai memikirkan cara menemukan kamar Rara, sang pujaan hati. Terlihat dua orang santriwati yang berjalan berlawanan arah dengannya. Jo menjentikan jarinya dan melangkah maju menuju dua orang santriwati itu.

Kedua santriwati itu terkejut melihat kedatangan Jo yang tiba-tiba.

"Do you know Rara's Room?" Tanya Jo penuh keyakinan.

Kedua santriwati saling menatap bingung karena tidak mengerti perkataan Jo. Mereka berdua saling menyikut untuk menjawab pertanyaan Jo. Merasa ada yang salah dengan pertanyaan yang diajukannya, Jo akhirnya bertanya kembali.

"Lo nggak bisa bahasa Inggris?" Selidik Jo dengan memicingkan mata.

Kedua santriwati itu mengangguk polos.

Jo ber-oh riya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Oke, lo tau kamar Rara?"

"Oh, kamarnya Rara. Di sana" kata santriwati yang menunjuk pintu asrama. "Tapi kamu..."

Belum selesai santriwati itu bicara, Jo berlari menuju pintu yang ditunjukkan tanpa mengucapkan terima kasih.
Jo yakin pintu yang ada didepannya adalah pintu kamar Rara, segera ia membuka dan dilihatnya seorang santriwati yang sedang merapikan mukena tanpa memakai jilbab. Santriwati itu langsung berteriak kencang. Jo hanya nyengir dan menutup kembali pintu.

"Sorry" kata Jo datar.

Jo bersandar pada dinding kamar. Ia mendengus kesal dan berjalan ke pintu sampingnya. Kali ini ia lebih sopan. Jo mengetuk pintu kamar tersebut.

"Siapa ya?"

Terdengar suara yang familiar bagi Jo. Ia langsung membuka pintu kamar. Dilihatnya Rara yang sedang duduk dipinggiran kasur sambil menatap kedatangan Jo. Senyum terlukis di bibir pria bule itu. Ia melangkahkan kakinya menuju Rara dan duduk disampingnya.

Ra&Ra[SPIRITUAL-01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang