29. ASSALAMU'ALAIKUM

3.7K 154 4
                                    

6 tahun kemudian

"Ummi can you carry me?" Tanya gadis kecil berjilbab  yang sudah membuka kedua tangannya yang siap untuk digendong.

Rara mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil yang ada didepannya. "Sorry Nuha not now. I'm very busy, next time okay?"

Gadis kecil yang bernama Nuha itu mengerucutkan bibirnya dan mengangguk menurut dengan perkataan Rara. Rara gemas dengan perilaku Nuha yang manja bila didekatnya. Nuha kini berlari kecil mengikuti teman sebayanya yang sedang bermain.

Rara kembali memfokuskan dirinya pada kamera yang sedari tadi digunakan untuk memfoto keadaan kota LA. Ia berjalan pelan dan mengambil beberapa gambar bangunan yang ada, sampai-sampai ia tidak memperhatikan orang yang berjalan didepannya. Spontan mereka berdua terjatuh. Dilihatnya beberapa kertas yang berserakan karena tabrakan dengan Rara.

"I am so sorry" kata Rara mengambil beberapa kertas yang berserakan. Tidak sengaja ia membaca laporan disalah satu kertas. Eagle grup?. Batin Rara.

Pria itu mengulurkan tangan meminta kertasnya yang dibawa Rara dengan cekatan ia memberikan kertas yang ada di tangannya.

"I am very very sorry" kata Rara sekali lagi.

"It's not problem" kata pria itu dengan senyuman tampan.

Rara diam. Ada yang aneh dari pria yang berada didepannya, suara berat itu ia sangat kenal. Rara mendongakkan kepalanya dan memandang wajah pria yang ada didepannya.

"Rasyid?"

Merasa ada yang memanggilnya, pria itu mendongakkan kepalanya. Matanya terbelalak melihat Rara.

"Kamu Rara?" Tanya Rasyid untuk memastikan.

Rara mengangguk ditambah senyum manis yang mengembang diwajahnya. Keduanya saling memberikan senyuman, tak kalah juga debaran jantung yang selama ini tidak berdebar untuk orang lain. Tidak bisa dipungkiri kerinduan kedua insan yang saling mencintai.

Reuni kedua orang itu berhenti saat suara nyaring memanggil Rara.

"Ummi" teriak Nuha dengan berlari

Gadis kecil berjilbab merah marun itu berlari mendekati Rara dan Rasyid. Rasyid dibuat bingung dengan kehadiran Nuha.-apa Rara sudah menikah?-.

"What happen Nuha?"

"Ummi, I am very hungry. Do you want buy a food and drink for me?" Tanya Nuha dengan menepuk perutnya yang mulai lapar.

"Oh. Okay. Come on Nuha, we will buy a food and drink" mengelus lembut pipi Nuha.

Rasyid masih terdiam memperhatikan anak kecil yang ada didepannya. Rara yang menyadari sikap Rasyid yang aneh, langsung menyadarkan Rasyid.

"Rasyid kami ingin makan, kamu mau ikut?"

"Ehm oke. Saya akan ikut, apalagi saya belum makan siang"

Ketiganya berjalan menuju kafetaria dekat taman. Mereka memilih duduk dekat kaca agar Nuha bisa melihat pemandangan diluar. Salah satu kegemaran Nuha jika sedang makan, ia harus makan sambil melihat orang yang lalu lalang.

Mereka memilih jenis makanan. Rara dan Rasyid memilih makanan yang sama, berbeda dengan Nuha yang memilih bubur ayam kesukaannya. Setelah mereka memilih makanan, mereka bertiga hanyut dalam pembicaraan.

"Jadi kamu sudah menikah Ra?" Tanya Rasyid.

Rara mengernyitkan dahi, kemudian menatap Nuha. Ia tertawa kecil dengan pertanyaan Rasyid. "Aku belum menikah Rasyid. Kamu mengira jika Nuha anakku? Bukan, dia bukan anakku. Dia adalah salah satu anak yang ada di yayasan tempat aku bekerja"

Ra&Ra[SPIRITUAL-01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang