Hari ini bertepatan hari minggu. Seperti biasa, Naomi dan Sinka akan melakukan kebiasaannya setiap minggu, yaitu berternak.
Sinka yang memang suka sekali berternak sudah menunggu Naomi di teras dengan pakaian mirip Naomi, memakai kemeja, celana jeans serta sepatu boot mengurangi resiko terjatuh ke tanah karena semalam hujan turun.
"Udah siap?" tanya Naomi sambil tersenyum.
Sinka mengangguk semangat. "Siap dong Ci! Ini kan pertama kalinya kita berternak bareng sama Kakak ganteng."
Naomi memutar bola matanya. "Cici bilang dia bukan Kakak ganteng. Susah banget sih."
Sinka tertawa kecil. "Ya abis Kak Beby ganteng sih. Ya lagi suka-suka aku dong, Kak Bebynya aja biasa aja aku panggil gitu. Woo." jawab Sinka sambil menjulurkan lidahnya.
"Mm, hey! Maaf jadi nunggu, hehe." ucap Beby keluar dari dalam rumah sambil tersenyum.
Sinka yang melihat penampilan Beby seperti ini -menggunakan kemeja dan celana jeans- langsung terpana. Menurut Sinka, penampilan Beby kali ini menambah ketampanannya seratus kali lipat. Matanya tidak berkedip sama sekali. Naomi yang melihat itu langsung menutup mata Sinka dengan telapak tangannya.
"Udah Dut, di liatinnya jangan gitu banget. Matanya keluar nanti." ucap Naomi lalu menggeret Sinka untuk turun dari tangga. Rumah Naomi berbentuk rumah panggung.
Beby memeriksa kembali pakaiannya. "Nggak ada yang aneh deh perasaan." gumam Beby lalu mengangkat bahunya.
"Nah, seperti biasa. Dudut kamu bertugas memerah susu sapi ya? Kak Beby biar manen telur aja nanti." ucap Naomi sambil berjalan ke tempat ternak sapi.
"Mm, Mi? Boleh nggak coba merah susu sapi? Nambah pengalaman Mi, aku kan bisa manen telur. Gampang malah." ucap Beby mensejajarkan langkahnya dengan Naomi.
"Bener tuh Ci, manen telur mah gampang. Mending Cici ajarin Kak Beby merah susu sapi, nah aku manen telur sendiri. Nggak apa-apa kok Ci." ucap Sinka berjalan mundur dengan badan menghadap Naomi dan Beby.
Beby melirik Naomi. "Kamu keberatan nggak, Mi?"
"Mm, yaudah deh. Tapi inget lho Dut, pelan-pelan! Jangan grasak-grusuk. Oke?" ucap Naomi tegas. Sinka mengangguk lalu mereka berpisah. Sinka berbelok ke kanan, sedangkan Naomi dan Beby berbelok ke kiri.
"Kalau di liat-liat, Ci Omi sama Kak Beby cocok juga ya?" gumam Sinka.
Sesampainya di kandang sapi, Naomi langsung menarik tangan Beby untuk ke salah satu sapi yang susunya sudah siap di perah. Naomi berdiri di samping sapi itu lalu mengelus badannya.
"Nah, kalau mau merah susu sapi. Pertama, kamu harus elus-elus kaya begini dulu. Biar sapinya nggak ngamuk." jelas Naomi yang di jawab anggukan oleh Beby.
"Kedua, ya kamu jongkok sekarang. Sini, liat aku." ucap Naomi sambil menarik tangan Beby untuk berjongkok di sebelahnya. "Di tarik, perlahan. Nah keluar deh."
Beby mengangguk paham. "Ngerti. Gampang." ucap Beby sambil menggeser tubuhnya. "Nih, begini kan?"
Beby mulai memerah susu sapi sedangkan Naomi memberi makan sapi-sapinya. Sepanjang memberi rumput-rumput di tempat yang tersedia, mata Naomi sama sekali tidak bisa beralih menatap ke arah yang lain. Mata Naomi terpaku pada Beby yang jaraknya sedikit jauh darinya.
Naomi menopang dagunya di sebuah kayu lalu tersenyum kecil. "Perasaan aneh. Hm, sebenernya Beby itu siapa ya?" gumam Naomi lalu pikirannya melayang entah kemana.
Setelah wadah yang di berikan oelh Naomi tadi sudah terisi penuh dengan susu murni dari sapi, Beby langsung mengangkat wadahnya lalu mendekat ke arah Naomi yang sedang menopang dagunya di sebuah kayu dengan mata terpaku menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to me, please [Completed]
FanfictionSekuel dari Your Protector. 29/8/16 - 7/7/17.