Shania membulak-balikan buku yang baru ia beli di toko buku tadi. Shania menghela napasnya lalu ia menopang dagunya, matanya menatap keluar jendela dengan pikiran melayang kemana-mana. Seperti ada yang hilang, dan Shania tau dengan jelas sesuatu yang hilang itu adalah seseorang yang ia cintai. Shania memutar tubuhnya menghadap kearah pintu kamarnya saat mendengar sesuatu dari luar kamarnya.
Tiba-tiba jantung Shania berdetak dua kali lebih cepat. Shania menutup bukunya lalu mengambil penggaris besi yang terletak di meja belajarnya lalu menggenggamnya dengan tangan sedikit gemetar. Shania meneguk air liurnya susah payah saat mendengar sesuatu membentur pintu kamarnya.
Nyali Shania menciut, lalu ia memutuskan untuk berlari ke atas kasurnya. Ia menyelimuti seluruh tubuhnya guna bersembunyi. Tetes demi tetes air mata membasahi kedua pipinya. Tubuhnya bergetar hebat.
Brak!!
Tangisan Shania semakin menjadi saat pintu kamarnya di dobrak oleh seseorang. Shania menggigit bibir bawahnya untuk meredam suara tangisannya. Selimut yang menutupi tubuh Shania di tarik oleh seseorang lalu orang yang menarik selimut tersebut langsung menarik Shania kedalam pelukannya.
"Don't worry, you save now." Gumam seseorang sambil mengeratkan pelukannya.
Shania masih terus menangis hingga cukup lama, Shania meregangkan pelukannya. Shania mengangkat kepalanya guna melihat seseorang yang memeluknya. Nabilah. Nabilah dengan luka lebam menghiasi wajahnya memberikan senyuman kepada Shania.
"Nab? L-lo kenapa? Ada apa?" lirih Shania sambil mengusap pipinya yang basah.
Nabilah menundukan kepalanya. Shania yang merasa ada kejanggalan langsung mengangkat kepala Nabilah untuk menatapnya. "Kenapa!" kata Shania agak membentak.
Nabilah menggelengkan kepalanya lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Bahu Nabilah naik turun menandakan Nabilah menangis saat ini. Shania yang melihat itu menjadi bingung sendiri. Shania beranjak dari kasurnya lalu dengan takut-takut berjalan keluar dari kamarnya.
Mata Shania menatap was-was keselilingnya. Sepi. Saat Shania hendak menginjak anak tangga yang pertama, langkahnya langsung terhenti saat melihat Beby dengan tangan menggenggam pisau menatap kearahnya dengan tatapan seperti ingin membunuh.
Shania mundur kebelakang secara perlahan, begitu sebaliknya, Beby berlari mendekat kearah Shania dengan senyuman sinisnya. Kesialan menimpa Shania, Shania tersandung oleh sesuatu yang mengakibatkan dirinya jatuh tersungkur ke lantai. Shania mengangkat kepalanya lalu menggeleng kepada Beby yang berjarak hanya satu meter darinya.
"Jangan, jangan Beb, kamu tau aku. Kamu kenal aku." Lirih Shania pelan.
Beby berdiri di hadapan Shania dengan mata gelapnya menatap Shania penuh kebencian. Beby tersenyum sinis lalu mensejajarkan tubuhnya dengan Shania. Beby mengangkat tangannya lalu mencekik leher Shania cukup keras. Shania meronta-ronta. Beby tertawa. "Gimana rasanya, hm?"Shania kembali menangis karena ketakutan. Tangan Shania berusaha mendorong tubuh Beby untuk menjauh. Beby melepas cekikannya lalu berganti menampar pipi Shania dengan keras. Tangisan Shania pecah karena rasa panas dicampur dengan rasa perih langsung menjalar di bagian tamparan Beby barusan.
"BAJINGAN!" Nabilah mendorong tubuh Beby untuk menjauh dari Shania. Nabilah berjalan mendekat kearah Beby lalu mencengkram kerah baju Beby dan menariknya kasar, Nabilah memberikan pukulan di wajah Beby lalu setelah itu menghentak perut Beby menggunakan dengkulnya. "Belum puas kalian bunuh orang tuanya? Hah?!" bentak Nabilah di depan wajah Beby.
Shania langsung diam mematung. Ia merasa waktu seperti berhenti saat ini. Dan ia merasa seperti jantungnya berhenti berdetak. Kata-kata Nabilah barusan terus teringiang-ngiang di kepalanya. Beby dengan wajah babakbelurnya melirik kearah Shania dan entah mengapa hatinya langsung merasa sakit melihat wajah Shania saat ini. Ada perasaan seperti ingin merengkuh tubuhnya. Namun ia mengingat Shania adalah musuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to me, please [Completed]
FanfictionSekuel dari Your Protector. 29/8/16 - 7/7/17.