"Shan, yuk sekolah. Lo udah hampir seminggu gak masuk. Guru guru di sekolah pada nanyain lo." ucap Nabilah membujuk Shania yang sedari tadi masih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Iya Shan, kamu ketinggalan pelajaran banget nih." sahut Gaby.
Shania membuka selimut yang menutupi wajahnya lalu menatap Nabilah dan Gaby tajam. "Gue bilang gak mau ya gak mau! Sana mending kalian keluar!" bentak Shania.
Nabilah dan Gaby yang mendapat perlakuan seperti itu memutuskan untuk langsung keluar. Takut terjadi hal yang tidak baik. Mereka memutuskan untuk menemui orang tua Shania, yaitu Ve.
"Gagal. Shania tetep nggak mau Tan," ucap Gaby pada Ve.
Ve mendesah. "Sampai kapan ya Shania kaya begini? Kalian bener-bener nggak bisa suruh Shania masuk sekolah lagi? Padahal minggu kemarin dia mau sekolah." ucap Ve pelan.
"Iya Tan, bahkan Shania pernah deket sama cowok juga. Kaya ngobrol gitu. Tapi cuma sebentar." ujar Nabilah yang di jawab anggukan oleh Gaby.
"Terus, Tante harus gimana? Tante udah ngelakuin berbagai cara buat ngebujuk Shania pergi sekolah lagi. Kalau kaya begini, Shania bisa-bisa nggak naik." ucap Ve terlihat sekali dari raut wajahnya yang tersirat kecemasan.
"Kami nggak bisa bantu apa-apa lagi Tan. Cuma ini yang bisa kita lakuin buat ngebujuk Shania balik sekolah lagi." ucap Gaby.
Ve mengangguk lalu tersenyum. "Yaudah, makasih ya udah coba bujuk Shania buat sekolah lagi. Kalian mau berangkat sekarang? Udah jam setengah tujuh nih."
Nabilah dan Gaby mengangguk. Ve mengantarkan Nabilah dan Gaby sampai teras rumahnya dan tidak lupa untuk memerintah Sandy mengantar mereka berdua ke sekolah.
"Hah...sampai kapan ya Shania kaya begini? Beby, kamu dimana sekarang? Kamu baik-baik aja kan?" batin Ve.
*****
Beby mengerjapkan matanya saat merasakan cahaya menerobos masuk melewati celah-celah jendela yang tidak tertutupi dengan gorden mengenai wajahnya. Ia melirik ke sampingnya. Naomi masih tertidur nyenyak dengan posisi menghadap ke arahnya.
Beby tersenyum lalu mengelus pipi Naomi pelan. Setelah sentuhan itu, Naomi membuka matanya secara perlahan. Mata Naomi langsung terkunci dengan mata Beby yang berjarak tidak terlalu jauh dari wajahnya.
"Pagi." sapa Beby sambil tersenyum sehingga kedua lesung pipitnya terlihat.
Naomi ikut tersenyum lalu meregangkan persendiannya. "Pagi....ngh, hari ini hari apa ya?"
"Senin. Sinka nggak sekolah?" tanya Beby yang kini sudah merubah posisinya menjadi duduk di atas kasur.
Naomi menggeleng. "Nggak, katanya sekolahnya di liburin. Kakak kelasnya ada ujian."
"Libur berapa lama?"
"3 hari biasanya. Gak tau deh nanti aku tanyain." ucap Naomi sambil beranjak dari kasurnya ke arah gorden lalu membukanya.
Naomi membuka jendela kamarnya lalu kembali meregangkan persendiannya. "Hah...selalu bikin seger udaranya."
Beby merasa tertarik lalu memutuskan untuk ikut berdiri di samping Naomi. "Luar biasa."
Naomi menoleh ke arah Beby dengan kening berkerut. "Apanya yang luar biasa?"
"Hmm, pemandangannya lah," ucap Beby menatap Naomi. "Yang ada di depan aku juga luar biasa."
Mendadak pipi Naomi memanas. Naomi mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan jantung berdebar sangat kencang.
"Luar biasa cantiknya. Hehe." sambung Beby sambil merangkul bahu Naomi. "Serius, nggak gombal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to me, please [Completed]
FanficSekuel dari Your Protector. 29/8/16 - 7/7/17.