15

1.5K 197 45
                                    

Hai sayang😊😊😊

"KALIAN SIAPA! JANGAN MACEM-MACEM SAMA SAYA!" teriak gadis berwajah oriental itu panik kala seseorang membekap mulutnya.

*****

Shania menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya. Ia mengusap wajahnya pelan lalu menopang dagunya dengan sebelah tangannya. Tangan Shania bergerak mengarahkan mouse untuk meng-klik lagu yang tiba-tiba ingin ia dengar.

Shania tersenyum saat petikan gitar folk membelai lembut indera pendengarannya. Shania memejamkan matanya dalam-dalam hanyut dengan lirik demi lirik yang dinyanyikan oleh sang penyanyi.

"Sejak kapan lo demen lagu mellow macem gini?" suara Nabilah tiba-tiba terdengar di belakang punggung Shania. Shania tidak menghiraukan ucapan Nabilah. Ia masih terhanyut dengan lagu yang di populerkan oleh Payung Teduh itu.

Nabilah memutar bola matanya malas lalu berjalan mendekat kearah meja belajar Shania. "Lu di panggil sama Bokap lo tuh, disuruh makan siang."

Shania membuka matanya lalu mengangguk. "Iya, bentar lagi."

"Masih ngarepin dia?" tanya Nabilah tiba-tiba yang langsung membuat kening Shania berkerut heran. "Kenapa nanya begitu?" tanya Shania balik.

Nabilah mengangkat bahunya lalu duduk di tepi kasur Shania. "Gak sih, nanya aja." Mata Shania menyipit curiga. "Serius, gue nanya doang."

Shania menghela napasnya. "Masih, dan itu gak akan pernah berubah." Jawab Shania sambil mengalihkan pandangannya, kini Shania menatap jauh keluar jendela. "Rasa ini gak akan pernah hilang. Pemilik hati gue bakal tetep dia. Gimana pun keadaan dia, gue gak peduli."

"Beruntung ya dia." Ujar Nabilah pelan.

"Gue yang beruntung. Gue hutang banyak sama dia." Jawab Shania cepat.

*****

"Selamat datang, Naomi." Sambut Farish ramah saat ikatan mata Naomi dilepas oleh Sammy.

Naomi mengerjapkan matanya beberapa kali guna memperjelas pandangannya. Mata Naomi menatap tajam kearah Farish. "Kenapa saya ada disini? Dimana Adik saya!" teriak Naomi emosi.

"Rileks Naomi, Adikmu dalam keadaan baik-baik saja di kamar." Jawab Farish sambil tersenyum. "Dan, ada satu syarat yang harus kau lakukan."

Naomi mendengus. "Saya tidak peduli! Dimana Adik saya! Dan dimana Beby?!"

"Kau lakukan syarat yang saya beri, kedua orang itu akan baik-baik saja. Bagaimana?" tawar Farish dengan senyum licik.
Naomi menghela napasnya berat. "Baiklah, saya mengerti."

"Selamat, kau resmi jadi bagian dari kami." Sahut Melody sambil melempar pistol kearah Naomi.

*****

Setelah sekian lama, dan update segini. Hihi, maaf ya! Ini baru gambaran aja, nanti di usahakan bakal lebih panjang lagi kedepannya.

Kalau feelnya kurang dapet, maaf lagi juga, feel aku juga lagi ga baik, so...beginilah hasilnya hehe.

Maaf kalau emang kelamaan. Aku juga lagi disibukkan sama macem-macem kegiatan sekolah kaya try out, ujian praktik, simulasi UN, dll.

Kritik dan saran akan selalu ditunggu. Tapi, tetep kamu yang selalu aku tunggu, lah :v

See ya!

L

Back to me, please [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang