1.4

3.1K 520 146
                                    

Wajib vomments.

Carl membawa Skye ke coffee shop terdekat. Menjauhkan Skye dari dua wanita pengganggu yang membuat kekacauan tadi.

"Rencana mau nonton 5sos malah berantem sama dua cewe aneh," gerutu Skye setelah Ia dan Carl sudah duduk di coffee shop dan memesan pesanan masing-masing. "Mana gue belom denger jet black heart. Ah tai."

Carl terkekeh,"Maafin Abby sama Sabrina ya. Gue juga benci banget sama mereka tapi ya mau gimana lagi. Gimanapun juga dia anaknya Luke. Dan Luke itu uncle yang paling deket sama gue. Gue ga enak kalo sampe ngapa-ngapain dia."

"Lo ga perlu minta maaf soal pertengkaran tadi. Emang mereka yang salah kok," Skye tersenyum menatap Carl. Tak lama pesanan kopi mereka datang. Untuk beberapa saat mereka hening. Mereka menikmati kopi mereka masing-masing. Menyesap dan menghirup aroma khas kopi favorit mereka.

"By the way, lo nonton konser 5sos di Seattle building nanti ga?" tanya Carl. Skye menggeleng.

"Gua pengen banget nonton tapi nyokap gue lagi ga di rumah, susah minta duitnya," balas Skye. Carl mengerinyitkan dahinya bingung.

Skye tersenyum,"Nyokap gue itu super sibuk. Dia kerja di New york dan ada di Seattle cuma sebulan dua kali. Dan kalo minta-minta duit tambahan harus nunggu dia ke Seattle atau gue datengin dia ke Nyc."

"Segitu sibuknya? Emang kerja apaan?"

"CEO Mango,"

"Ohh brand fashion itu kan ya?" Skye mengangguk. "Keren," komentar Carl. Skye tersenyum.

"Gua sebenernya punya sesuatu sih buat lo," Carl lalu merogoh saku jeansnya dan mengeluarkan dua lembar kertas persegi panjang. Serta sebuah kartu dengan tali berwarna biru.

"Nih, buat lo," Carl memberikan salah satu kertas dan kartu tersebut kepada Skye. Skye mengambilnya dan memperhatikan betul-betul kertas dan kartu itu lalu seketika matanya terbelalak.

"Holy shit, ini tiket konser 5sos! Sama kartu VIP All access! Anying ini buat gue!?" Skye terperangah tak percaya menatap Carl yang hanya tersenyum jahil melihat reaksi Skye.

"Menurut lo? Ya jelas buat lo lah. Kebetulan bokap ngasih ini ke gue gratisan. Katanya kasih ke orang yang menurut gue spesial," jelas Carl.

Skye menaikkan salah satu alisnya,"Jadi gue spesial?"

"Ge-er lu," cibir Carl sambil mencubit hidung Skye. "Tapi ga gratis-gratis banget kali tiketnya," tambah Carl.

"Yaelah gue mesti bayar berapa Carl?" Skye memutar bola matanya.

"Ga bayar. Lo cuma harus hang out bareng gue sebelum konser, trus sekalian pulangnya sama gue. So, seharian penuh lo sama gue,"

Skye tertawa renyah,"Mau pdkt sama gue bang?"

"Kalo iya emang kenapa?" Skye dapat merasakan pipinya memanas. Skye hanya tersenyum malu menatap Carl.





Skye mematut kembali dirinya di depan cermin. Mencari tahu apakah ada yang kurang dari penampilannya. Kaos oblong hitam milik ibunya—yang Skye sendiri tidak tau mengapa ibunya memiliki kaos macam itu. Kaos robek-robek yang sama sekali bukan fashion kesukaan ibunya. Tak lupa ripped jeans dan sepatu converse kesayangannya. Skye menatap dirinya sendiri. Menatap mata birunya di cermin.

Gue kangen daddy.

Skye merasakan pilu di hatinya yang entah kenapa selalu muncul ketika mengingat ayahnya yang tidak Skye kenali.

Konyol, gue bahkan ga tau siapa bokap gue. Kenapa gue kangen?

Skye mengusap wajahnya pelan. Menghilangkan ekspresi sedihnya dan menggantinya dengan wajah bahagia. Skye mengambil tas selempangnya, mengecek apakah tiket dan kartu VIP all access nya sudah berada didalam tas. Tak lama seseorang meneriaki namanya dari lantai bawah.

iPhone 4 • lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang