2.4

2.4K 479 123
                                    

                 

Skye memperhatikan layar ponselnya. Sudah pukul 2 dini hari. Ia sedang duduk di koridor rumah sakit tanpa melakukan apa-apa selain sesekali mengecek ponselnya dan meminum air putih digenggamannya. Sementara rombongan ayahnya yang tadi datang pamit sebentar entah kemana. Setelah Skye mengetahui siapa sebenarnya ibu Madelyn, dan bahwa dialah yang menjadi pelaku penembakan, Skye merasa benar-benar kacau. Menurut dugaan ayahnya, Kayn sudah mengintai Skye selama beberapa bulan. Setahu Luke, Kayn dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dan mungkin kali ini Kayn dapat bebas bersyarat.

Untuk saat ini, keadaan tiga korban kecelakaan yaitu Abby, Madelyn dan Kayn adalah koma. Skye sendiri sangat-sangat terpukul karena sahabatnya sudah diambang kematian. Skye tidak dapat membayangkan kalau Ia menjalani hidupnya tanpa Madelyn. Sementara Sabrina tak dapat menghentikan tangisnya karena Abby. Terlihat begitu terpukul atas kecelakaan itu.

Skye mengusap wajahnya, mencoba menghilangkan rasa kantuk. Tiba-tiba Ia melihat Carl berjalan ke arahnya dan duduk disebelah Skye.

"I'm so sorry about what's happen to Madelyn," ucap Carl turut prihatin. Skye mengalihkan pandangannya sebentar dari Carl. Menahan tangisnya. Setiap melihat Carl, bayangan Kailee dan Carl yang bermesraan sellau saja muncul di otaknya.

"Thanks.." balas Skye singkat.

"Aku minta maaf soal Kailee,"

"Aku tak mau membahasnya, Carl," balas Skye pelan.

"Aku salah, Skye. Aku..aku tak mau menyia-nyiakan orang yang sudah tulus menyayangiku sepertimu. Aku ingin mencoba lagi.."

"Carl stop," Skye menatap Carl tajam. Kekesalan terlihat jelas dimata Skye. Ia tak habis pikir setelah dengan begitu tega Carl menyatakan bahwa Ia menyukai Kailee, tiba-tiba Ia menyatakan bahwa Ia tidak mau menyia-nyiakan Skye.

"Kau tau Carl? Kesempatan itu masih ada. Tapi itu sebelum kau dengan mudahnya menyukai kakakku yang bahkan baru kau temui. Too late, Carl," Skye menyelipkan anak rambut yang keluar dari ikatan rambutnya dan tersenyum miris. "Aku tau kau ingin kembali padaku hanya karena dipaksa oleh Kailee. Aku mohon padamu, Carl. Menjauhlah dariku,"

Skye mencoba mengintip apa yang sedang terjadi dibalik tirai putih itu. Suara tangis diselingi jeritan terdengar dan mengganggu telinga. Skye kenal betul suara itu. Kelihatannya, seseorang sudah bangun dari komanya.

"Tidak mungkin! Ini pasti mimpi! Menjauh! Biarkan aku berdiri!"

Skye dapat melihat wanita itu diranjang sedang meraung-raung. Sementara Luke ayahnya berusaha menahan wanita itu. Begitu pula dengan teman-teman ayahnya yang juga ada disana.

"Lepaskan aku! Aku pasti bisa menggerakkan kakiku!"

Skye mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi. Namun Ia belum berani menyimpulkan sebelum benar-benar mendapat bukti. Tak lama seorang dokter datang dan memasuki ruangan. Dokter itu berjalam melewati Skye santai dan menghampiri gerombolan ayahnya.

"Abby, i'm so sorry about your legs. Tapi kau benar-benar belum boleh bergerak banyak. Sekali lagi aku minta maaf tapi kelumpuhan itu memang tak dapat dihindari," dokter itu mencoba menenangkan Abby.

"Dengar itu, Abs. Kenyataannya kau memang lumpuh. Karma berlaku," cibir Calum dan langsung mendapat sikut dari Ashton. Abby menangis sejadi-jadinya. Namun tak ada lagi tatapan sinis, tak ada lagi tatapan kebencian, atau tatapan-tatapan menyebalkan yang biasanya Abby lontarkan. Ia hanya menangis pilu. Begitu pilu sehingga membuat semua orang yang berada di sana menjadi iba.

"Abby, sudahlah. Kau harus menerima kenyataannya," Luke menenangkan. Skye sedikit geli mendengarnya. Entah ayahnya itu memang tulus atau tidak terhadap Abby. Tapi jika Skye berada di sana, Skye sudah yakin akan melarang ayahnya untuk memberikan perhatian dalam bentuk apapun kepada Abby.




Skye memasuki rumahnya dengan mengendap-endap. Takut ibunya tau dan memarahinya karena pulang terlalu larut malam. Bahkan bukan malam lagi, tapi sudah menunjukkan pukul 5 yang artinya hampir pagi. Skye menyempatkan diri untuk mengambil minumsn di dapur, dan sayang, Ia malah bertemu ibunya. Tapi beruntung ibunya tertidur di sofa.

Pasti Ia sedang menungguku.

Skye duduk dilantai dekat ibunya. Memandang wajahnya yang masih sangat cantik.

"I find a way to reunite you with daddy. Ku harap itu akan berhasil," ucap Skye lalu mengecup kening ibunya lembut.



Maap short chap again. Ga niat bikin chap ini. Bikos next chapter luke sama lauren bakal ketemu!!!11!

Mau lauren balikan sama luke?

dan

RANKING GUE NURUN GILA KESEL SUMPAH :((((
HUAAA MENANGOS:'

iPhone 4 • lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang