Wajib vomments.
Skye melepas sepatunya dan memasuki rumahnya. Ketika masuk, hanya lampu ruang keluarga saja yang hidup. Pertanda ibunya sudah tidur, atau sudah masuk ke kamar untuk beristirahat. Skye menenteng sepatu converse nya lalu menaiki lantai 2 dan hendak menemui ibunya dikamar. Skye mengetuk pintu dan mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk.
"Hey mom," Skye memasuki kamar ibunya dan tersenyum menyapa ibunya. Ibunya sedang duduk dipinggir ranjang sambil memegang handphone nya.
"Gimana konsernya? Seru?" tanya ibunya ramah. Skye duduk disamping ibunya.
"Seru lah mom. Seneng banget aaaa," Skye mulai fangirling. Lauren tertawa, mengelus rambut anaknya lembut lalu menatapnya sendu.
"Mommy kenapa?" Skye menyadari ada hal yang tidak beres dengan ibunya.
"Mommy baik-baik aja.." balas ibunya tenang. "Skye, jangan tinggalin mommy ya?"
"Mom apaan sih aku jadi deg-deg an tau. Aku ga bakal ninggalin mommy lah,"
Ibunya terkekeh,"Iya iya udah gausah khawatir. Mommy gapapa."
"Eh iya mom..tadi si Michael minta nomor handphone mommy loh!" Lauren terkejut mendengarnya.
"Jadi dia minta buat di kasih ke Bryana, istrinya Ashton. Soalnya katanya Bryana ada kontrak sama Mango terus mau dibicarain gitu. Jadi mommy siap-siap ditelpon sama Bryana ya mom,"
No, skye. Kenapa kamu kasih nomornya. Berarti..yang nelpon tadi..mungkin Michael? Sial.
Skye menatap kartu all access ditangannya. Entah sudah keberapa kalinya Skye menatap benda itu. Rasa sakit dan bahagia bercampur menjadi satu saat menlihat benda itu. Skye sendiri tidak tau kenapa. Skye sudah membersihkan diri dan kini bersantai di atas tempat tidurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan Skye tau sudah seharusnya Ia tidur karena besok Ia bersekolah. Matanya mengantuk namun pikirannya tak mau beristirahat. Skye tau saat seperti ini hanya Madelyn yang dapat Ia andalkan untuk menemaninya terjaga. Skye menaruh kembali kartu all access nya ke buffet dan mengambil handphonenya. Mencari kontak Madelyn dan meneleponnya. Butuh waktu cukup lama hingga Madelyn akhirnya mengangkat panggilan Skye.
"Apaan sih anjing udah malem. Tidur lo,"
"Bangsat gua ga bisa tidur nih,"
"Terus? Lo mau gue dateng tengah malem begini ke rumah lo?"
"You know me so well, Mad,"
"Bloody hell no, Skye! Besok sekolah dan gue ngantuk berat ok?"
"Tapi Mad..Gue mau cerita tentang Luke sama Carl!"
"Apaan? Lo selfie bareng mereka? Ga penting goblok. Udeh ya gue mau bobo cantik. Lo tidur juga ok. Bye,"
"Mad tunggu dulu anjing! Mad..gue dicium sama Luke!"
"..."
"Mad lo masih di sana kan?"
"Gue otw 15 menit lagi. Buka jendela lo dan pastiin tangganya ada dideket jendela kamar lo,"
Madelyn melempar kotak rokok dari saku jeans nya dengan kasar ke arah Skye. Wajahnya memerah menahan emosi.
"Gue ga pernah liat cewe sebego lo lagi Skye," desisnya kesal.
"Bego dimananya anjing!? Disitu posisi gue dicium sama Luke! Kasih tau gue kalo ada cewe yang ga baper dicium sama idolanya. Begonya dimana Mad?" Skye membela dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
iPhone 4 • lh
Fiksi Penggemar[Book four of iPhone] I don't wanna live like this -Skye Copyright©2016 • -gasolinee