Hai para reader kesayangannn :* Part ini bukan apa-apa kok, cuma pengen minta pendapat kalian. Aku kadang bosen kalau nulis cerita romance macam Devair yang mewek-mewek mulu hehehe :v pengen sekali-kali nulis cerita yang agak gimana gitu (?) pokoknya agak beda sama Devair and I did one. Aku cuma mau minta pendapat kalian, kalau kalian tertarik dengan ceritanya, diharapkan menulis komen. Kalau enggak, kalian saran cerita seperti apa yang kalian mau yang masih berhubungan dengan penerbangan. Hehehe thank you!
-------------------------------------------------------------------------------------------
"...penerbangan TA335 dinyatakan hilang..."
"...pesawat ATR penerbangan TA335 ditemukan hancur di tengah hutan di sekitar Kota Jayapura..."
"...seluruh penumpang dan kru tewas dalam penerbangan nahas ini.."
Aku membuka mataku perlahan-lahan. Baling-baling itu sudah berhenti berputar. Seluruh penumpang turun dengan tergesa-gesa, siapa cepat dia duluan keluar. Namun seperti biasa, aku menunggu sampai keadaan kabin sepi, sama seperti saat film selesai diputar di bioskop, aku akan menunggu sampai orang-orang tak lagi berdesakan keluar. Lagipula, apa sih yang mereka kejar? Atau ada yang mengejar mereka sampai mau berdesak-desakkan seperti itu?
"Thank you.." pramugari tadi menungguku di pintu belakang. Aku tersenyum lagi kepadanya dan meninggalkan pesawat.
Terik matahari dan suhu yang panas luar biasa menyambutku di Pontianak. Landasan di belakangku menimbulkan fatamorgana yang mengecoh. Dengan langkah gontai, aku menuju bangunan utama bandara. Namun sesosok pria berbaju putih di dalam ruang kemudi membuatku sukses terdiam hanya untuk melihatnya.
"Oh, naik pangkat ya sekarang." Desisku. Dia melihatku, tatapannya ragu namun tak lama kemudian dia kembali sibuk meng-start up pesawatnya. Lagi-lagi baling-baling.
Setelah mengurus penerbangan selanjutnya, aku kembali duduk di ruang tunggu. Meneliti sudut demi sudut bangunan baru bandara ini yang lebih modern dari bangunan sebelumnya. I called it, the mini version of Changi. Ya, paling tidak rasa kecewaku terhadap Mama sedikit terobati karena setelah ini aku akan menumpang pesawat full service, hehe.
"Aduhh! Jalan liat-liat dong, Mas!" aku mengusap lenganku yang terasa sakit. Aku habis menabrak beton atau manusia, sih?
"Maaf Mbak, maaf.."
Oh shit, apakah barusan aku menabrak bidadari—maksudku, pangeran dari kayangan? Eh, jelek banget ya kayangan. My brain totally thinks that he's the second Prince Félix yang terbang jauh-jauh dari Luxembourg ke Pontianak.
Pria ini mengembalikan tiketku yang terjatuh. "Ini Mbak tiketnya, sekali lagi maaf banget ya. Ngomong-ngomong, Mbak ada di penerbangan saya, sebagai permintaan maaf.." dia berpikir sambil berkacak pinggang, "Nanti kita foto bareng deh, kalau perlu di dalem cockpit.."
Ya.. ganteng sih tapi kok rada pede, ya?
"Sekali lagi maaf ya, Mbak.."
Waktu seakan berhenti saat tangannya menyentuh salah satu pundakku. Dia tersenyum dan pergi melewatiku sambil menarik kopernya untuk menemui segerombolan pramugari di sebuah kedai kopi.
Sisa-sisa waktu menunggu di bandara ini, aku memilih untuk menggunakan lensaku untuk memotret kegiatan co-pilot yang menabrakku tadi. Dia bercengkrama dengan kru-nya sambil menunggu pesawat siap dipakai. Ya Tuhan, sejak kapan maskapai meloloskan pilot berwajah lucu seperti dia?
----------------------------------------------------------------
Oh iya, ini ceritanya pilot x pilot (bukan lgbt loh ya) dan foto di atas itu aku ambil sendiri. Waktu itu ketemu pas lagi minta ijin buat masuk cockpit trus pas dia bilang 'aduuuh' itu lucu banget, LUCU BANGET MUKANYA. <3 dia juga jadi inspirasi aku kenapa aku mau bikin cerita ini. Selain itu aku juga dapet inspirasi dari drama Miss Pilot. Nah kemungkinan besar aku bakal make foto pemeran utamanya untuk jadi Olivia. Sooo, what do you think?
KAMU SEDANG MEMBACA
Devair (Completed)
Romance[BACKGROUND : A320 (local airlines), B777 (int. Airlines), A380 (int. Airlines)] "When everything seems to be going against you, remember that the airplane takes off against the wind, not with it." -Henry Ford Bagi beberapa orang, burung besi itu m...