.TUJUH.
"Eh bi tumben udah masak aja" ucapku yang tumben pagi pagi udah liat bi izah yang sedang sibuk dengan penggorengannya.
"Eh non aurl udah siap ya, ayo duduk dulu nanti bibi siapin sarapan nya, dan soal bibi udah di sini pagi pagi karna tuan riyonya gk ada jadi bibi dapat amanah dari tuan untuk memantau non aurl dan den laditt jadi bibi kudu siapin semua keperluan den laditt ama non aurl" ucapnya bertele tele, sedangkan aku hanya mengangguk angguk paham akan semuanya, pantesan om riyo dari kemarin gk ada, pikirku.
"Eh bi izah, pagi bii" ucap seseorang yang langsung duduk di hadapanku, aku langsung memutar bola mataku jengah, deuh kenapa juga?!
"Pagi den" ucap bi izah sambil menganggukan kepalanya.
"Bi susunya mana?" ucap si laditt manja, aku langsung memelotokan mataku ' apa lagi yang belum gue tau tentang si ladit? Kenapa dia manja banget? Poor beda banget kalo sedang di luar rumah' ucapku dalam hati. Aku langsung menggeleng gelengkan kepalaku gue baru tahu sifat manjanya, ya manja.
"Kenapa lo? Risih?" ucap si laditt sambil melihatku datar.
"Siapa? Aku?" ucapku bloon sambil menunjukan jari telunjuku ke dadaku sendiri, dan dia hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"Risih kenap...."
"Bii mana susunya laditt udah telat inih" sergah si laditt memotong pembicaraan ku, aku dengan kesal nya menghentak hentakan kakiku sambil meminum air putih yang telah ku ambil sendiri tadi dan juga menatap si ladit dengan ganas? Haha uh.
~
"Laditt ih tungguin gue" ucapku yang baru sajah selesai memakan sarapanku dan melihat si laditt yang langsung ngeloyor pergi tanpa memperdulikanku? Sial!
Dan dia hanya mengedikan bahunya, santai. Aku langsung mensejajarkan langkah ku dengan langkah si laditt yang lebar, setelah di luar rumah aku kelabakan, kemana motor si laditt?.
Aku terus mengikuti si ladit dan enggan bertanya tentang motornya, ya iyalah dari tadi gue di cuekin mulu, gimana mau nanya nya coba? Sebel!
Aku terus menundukan kepalaku dan melihat kemana arah sepatuku untuk membawaku pergi menapakan jalan, tapi....
"Zahra lo mau kemana?" ucap seseorang di belakang ku, seketika tubuhku menegang, dan tanganku di cekal dan di tarik oleh seseorang, dengan perasaan yang masih awakward aku langsung berteriak, oh tuhan masa gue mau di culik? God gue masih baru di kota ini please.
"Aaakkhh laditt tolongin gue" teriaku sambil menutup mataku, takut yang empunya mempunyai banyak tato di lengannya dan mempunya banyak bekas sayatan pisau di wajah nya, kan serem iyw.
"Ck" ucap seseorang berdecak seketika aku langsung berhenti dari segala ke giatanku untuk melepaskan diri, seketika aku membuka mata dengan perlahan dan terlihat seorang yang jangkung mengenakan celana abuabu memakai baju seragam dan tas? Pas aku mendongakan kepala untuk melihat mukanya
"Eh?La.ladit?" ucapku shocking? Apalah hehe.
"Lo mau kemana?" ucapnya, aku langsung mengerjap erjapkan mataku yang masih sedikit terkena rambutku yang berantakan, hufttt rambut gue...
KAMU SEDANG MEMBACA
A' Little Girl
Teen FictionBELUM SELESAI -------------------- Mengapa sikapnya sangat berbeda terhadapku? Sungguh kadang itu membuatku bingung. Aurl~ Sikapku berbeda hanya kepada orang yang kusayang. Laditt~ [17++]