.SEBELAS.
Demi apa ? Gue nyium cewek yang bener bener gue sayang selagi kecil bukan bukan selagi kecil tapi selagi bayi ah bukan mungkin semenjak dia ada di rahim bundanya.
Aku masih tidak percaya akan semuanya, dia pindah dan deket lagi sama aku?! Oh come on guys kalian boleh panggil aku laki laki lebay kuper atau apalah itu. Yang pasti sekarang gue lagi BAHGIA BANETZ lo semua dengarkan kangen!
Tapi bayangin lah lo ketemu perempuan yang dulu selalu ada buat lo yang sakit selalu ada di sampinglo yang setiap pagi masuk kekmrlo dan ngeberantakin semua barang untuk bangunin lo dan setiap saat selalu ada di sisi lo. Oh aku sayangat bersyukur karna hal itu.
Itu kejadian sudah lima tahun yang lalu semenjak bundanya rara di vonis kanker paru paru yang membuatnya harus menahan rasa sakit.
Dan rasa sakit itupun mempunyai efek terhadapku, aku tak tau pada saat itu harus bagai mana menyikapi gadisku itu.
Aku sangat sakit melihatnya selalu murung berbeda dengan sebelum sebelumnya selalu jail nakal dan tertawa lepas tanpa beban.
Setelah dia mengetahui ke adaan bundanya dan pas disitu ada aku. Aku pikir itu semua hanya omong kosong orang dewasa kepada anak anak nya untuk selalu nurut apa kata orang tuanya.
Tapi aku salah setelah melihat bukti nyata tertahadap tante bunga bundaya rara yang di haruskannya ber aktivitas di atas roda dan kalian tau hal mengejutkannya sungguh aku tidak sanggup untuk mengulang semuanya kembali
Tapi pikiranku memaksa untuk mengexplor pikiranku ke enam tahun sebelumnya.
Flash back on
6 tahun lalu
"Raa" panggilku, sontak yang di panggil langsung mengalihkan pandangannya dari buku yang dia bawa.
Dia tersenyum kearahku seperti biasanya, dia manis dengan llesung pipinya. Itu hal terindah yang dapat aku nikmati. Saat ini.
"Sini laditt" ucapnya sambil tangannya terangkat ke udara memperingatiku untuk mendekatinya, tapi aku tetap diam, diam, dan meresapi nikmatuhan yang maha sempurna ini.
"Ladittt ihhh" ucapnya seketika raut wajahnya berubah sedih dan bibirnya di majuin. Dan ini juga salah satu yang aku sukai darinya. Manja.
"Ish udah deh mukannta jangan kayaa gitu jelek" ucapku sambil menjewer hidung peseknya.
"Bodo " ucapnya acuh sambil memalingkan mukanya. Merajuk dia.
"Mau marah ama ladit ya?" tanyaku , merasa di acuhkan aku langsung mengambil jurus andalanku.
"Ekhemm" dehemanku membuatnya menoleh ke arah ku dan apa aku bilang?!
Matanya langsung berbinar setelah apa yang ada di hadapannya.
"Tulipp" ucapnya sambil tersenyum mengambil sepucuk bunga itu dari tanganku dan mendekatkaan ke pipinya.
Tulipp putih memang ampuh untuk menghilangkan bad moodnya rara jadi aku selalu siap siaga untuk punya bunga tulip setiap harinya untuk jaga jaga. Hehe.
Bahkan aku nyuruh bundaku untuk menanam bunga bunga tulip di pekarangan dan alhasil si rara jadi lebih lebih lebih sering maen kerumah dan itu membuat kadar kebahagiaan ku meningakat sembilan persen. Weshhh gilee.
"Rara ngambek ama laditt?" tanyaku lagi memastikan yang aku sudah tau pasti jawabannya.
"Untuk alasan apa Rara ngambek sama laditt?" tuhkan
"Ada mungkin yang membuat Rara kesel ama laditt"
"Ish Rara gk pernah kesel ama laditt"
"Lah terus tadi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/66223052-288-k963442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A' Little Girl
Teen FictionBELUM SELESAI -------------------- Mengapa sikapnya sangat berbeda terhadapku? Sungguh kadang itu membuatku bingung. Aurl~ Sikapku berbeda hanya kepada orang yang kusayang. Laditt~ [17++]