Sunflower

295 16 3
                                    


Hari ini kita akan bertemu lagi Seolhyun

sambil menunjukkan senyumnya di depan cermin, setelah berpakaian dan memakai parfum kesukaannya Sujeong segera turun tangga dan melangkah menuju garasi mobil.

Ia pun segera pergi menuju tempat tujuan menggunakan mobil pribadinya tanpa menggunakan supir. Di perjalanan ia hanya fokus pada jalan raya, tapi terkadang ia tersenyum licik dikala memikirkan rencananya hari ini. Akhirnya ia tiba di tempat tujuannya. Melangkahkan kaki menuju halaman depan tempat tersebut dan tak sengaja ia melihat tulisan besar.

Sunflower ucapnya dengan senyum kecil dibibirnya.

"nuna sedang apa?" tanya seorang anak kecil di belakangnya yang berhasil menyadarkan Sujeong.

Ia pun membalikkan badannya dan tersenyum kecil supaya terkesan sopan.

"nuna sedang mencari Seolhyun, apa kau tau dimana ia sekarang?" tanya lembut dan sedikit mengelus pipi dari gadis kecil didepannya.

"akan aku panggilkan. Nuna tunggu disini saja" jawabnya yang langsung saja berlari kecil meninggalkan Sujeong.

Melihat ke segala arah dan akhirnya ia menemukan orang yang ia cari. Dengan segera mempercepat langkah kakinya.

Seolhyun yang memang sudah tau dari kejauhan bahwa gadis kecil itu mencarinya, hanya pura2 tidak melihat dan senyum2 tak jelas.

"unni" teriaknya keras yang membuat teman2nya melihat tajam gadis yang bernama Hani tersebut.

Melihat Hani sudah seperti orang dikejar anjing Seolhyun berusaha menahan tawanya. Walau anak2 yang sedang berada di ruangan itu tertawa keras saat melihat reaksi lucu Hani.

"hani ada apa?" tanya Seolhyun yang masih menampakkan suara tawanya

Hani masih berusaha mengambil nafas dengan baik supaya menetralkan lelahnya karna berlari kecil tadi.

Tiba2 gadis kecil di samping Seolhyun angkat bicara.

"hani kau ini menggangu saja. Teriakanmu itu buruk sekali hingga membuat gendang telingaku mau pecah" seru seorang gadis kecil yang langsung membuat Hani kesal dengan ucapannya, dan ia langsung menunjukkan tatapan tajam kepada temannya itu.

"apa kau bilang?" ucap dengan mendekatkan wajahnya dengan temanya tersebut.

Temannya hanya diam terpaku karna tingkah ekstrim dari Hani. Tapi ia tidak tinggal diam, ia langsung berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Hani ,lalu menatap balik mata Hani dengan tajam. Seolhyun yang melihat perkelahiaan kedua gadis kecil itu langsung melerainya dengan menjauhkan tubuh Hani yang sudah bertengkar hebat dengan teman satu Pantinya itu.

"sudah hentikan Hani" seru Seolhyun

Tak lama akhirnya Hani tersadar dengan tujuan ia datang ke tempat itu.

"unni ada seseorang yang menunggumu diluar" ucap Hani yang masih sempat menjulurkan lidahnya dengan maksud mengejek temannya itu.

"Jin oppa? Kalo iya, langsung saja masuk tidak usah menunggu diluar" jawabnya yang disambut dengan tawa kecil Seolhyun.

"aniya unni" dengan menggelekkan kepalanya.

"nugu?" tanya Seolhyun heran

"lihat saja diluar" jawab Hani yang melangkah kaki keluar.

Dengan perasaan aneh Seolhyun keluar panti. Ia masih berpikiran bahwa ini hanya kejutan kecil dari Jin oppa, yang memang kekasihnya itu sering membuat kejutan untuk dirinya. Namun pikiranya saat ini berganti heran dengan melihat sosok nuna yang pernah menemuinya di sebuah kafe waktu itu. Nuna itu sedang duduk di sebuah bangku kayu yang ada dibawah pohon. Tapi Seolhyun tetap harus sopan dengan wanita dihadapannya, Saat kedua mata mereka tertangkap keduanya saling membungkukkan badan.

"nuna ada keperluan apa kesini?" tanya Seolhyun yang heran dengan kedatangan wanita itu.

"aku ingin bertemu denganmu dan membicarakan banyak hal denganmu. Terutama mengenai Jin oppa" jawabnya

"kau mengenal Jin oppa?" tanyanya dengan nada terkejut

"duduklah, nanti aku ceritakan" sembari menepuk2 bangku kayu di sebelahnya. Tanpa berpikir lama Seolhyun langsung duduk dan menatap wajah Sujeong dengan aneh.

"namaku Sujeong, aku baru tiba di korea minggu2 ini, aku baru menyelesaikan sekolahku di...."

"langsung saja pada inti pembicaraan kita" potong Seolhyun yang disambut dengan senyum licik milik Sujeong.

"arraseo, aku adalah kekasih dari Kim Seokjin. Bahkan aku sudah diminta kedua orang tuanya untuk jadi istri dari oppa" ucapnya yang melihat wajah Seolhyun yang berubah aneh.

"jangan bercanda nuna. Aku tau jin oppa sangat tampan dan banyak hal yang membuat ia nyaris sempurna, banyak yeoja yang mengincarnya. tapi berkata calon istri jin oppa itu sunggu keterlaluan" jawab Seolhyun yang sedikit menjauhkan posisi duduknya.

"aku berkata jujur. Kau bisa tanya dengan jin oppa nanti" ucap Sujeong dengan senyum liciknya lagi.

"okey anggap saja ini benar, lalu kemana saja kau ini yang membiarkan kekasihnya di korea sendirian?" tanya Seolhyun

Mulai lah percakapan panjang Sujeong dan Seolhyun. Sujeong menceritakan semua yang terjadi dengan dirinya yang harus meninggalkan Seokjin keluar negeri dengan waktu yang sangat lama dan Seolhyun hanya mendengarkan.

"kau pasti bohong. Aku ini kekasihnya" ucap Seolhyun yang nyaris menanggis karna perbincangan dengan Sujeong.

Lagi2 tersenyum licik "aku tidak berbohong. Kita berdua memang kekasih dari Jin oppa"

"kau gila ah? Kita berdua?" seru Seolhyun dengan nada tinggi.

"iya kita berdua. Jin oppa mencintai kamu dan juga aku" jawabnya dengan santai

"apa buktinya ah? Yang benar saja aku tidak percaya dengan cerita mengharukanmu itu" lantas Seolhyun langsung berdiri dan berniat meninggalkan Sujeong. Namun langkahnya terhenti dikala Sujeong menarik kasar tangan Seolhyun hingga tubuhnya berbalik.

"sunflower adalah buktinya...bukti bahwa Jin oppa masih mencintaiku dan setia menungguku." Ucapnya yang sudah melepaskan tangan Seolhyun.

"apa? Sunflower?" tanyanya dengan heran.

"iya. Aku suka dengan bunga matahari,bunganya memang tidak seharum bunga mawar atau bunga lainnya, tapi bunga itu menghasilkan biji yang bisa dimakan. Dan bunga matahari aku ibarat dengan matahari yang bisa kita sentuh, sehingga saat kita mengalami kegelapan dan tak ada cahaya, maka lihatlah bunga matahari, dengan warna kuningnya seakan2 bunga itu sedang menyinari kita" ucapnya yang membuat Seolhyun terdiam di tempat. Akhirnya ia pun pergi meninggalkan Seolhyun. Dengan langkah cepat ia menuju mobilnya dan langsung saja menyalakan mesin mobil dan pergi.

Beberapa menit kemudian Seolhyun tersadar. Melihat tak ada siapa2 ia langsung pergi kedalam. Menelusuri isi panti yang terdengar berisik,ia tetap berjalan dengan mata yang terlihat sedih. Dengan langkah lemas dan membuka kenop pintu kamarnya. Ia segera merebahkan tubuhnya yang lemas.

Wanita itu pasti berbohong ucapnya yang perlahan menutup mata dan tertidur pulas.

Sunflower (FF BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang