Tin
Tin
Tin
Suara klason mobil terdengar dari luar panti. Membuat Seolhyun semakin mempercepat kegiatannya mengikat sepatu. Setelah selasai ia segera berlari kearah Seokjin yang sedang bersandar di pintu mobil putih miliknya.
"mian oppa" jawab nya yang masih mengatur nafas.
Beberapa detik kemudian Seolhyun bergegas masuk ke dalam mobil, namun tangannya di cekal oleh Jin yang menatap sinis.
"tadi malam kau kemana?" tanya Jin menunjukkan nada kemarahaan di matanya
Bagaimana ini aku harus jawab apa? Aku takut oppa marah batin Seolhyun
Kini ia tidak berani menatap namja di hadapnya , karna ia takut saat ini.
Tangan kanan Seokjin segera menarik dagu Seolhyun supaya menatap matanya.
"jawab!!! kau kemana tadi malam?" bentak Seokjin dengan nada tinggi
Dengan tatapan mata seperti ini Seolhyun serasa ingin menanggis. Sebab tak pernah Seokjin terlihat semarah ini di hadapanya.
"aku ke rumah sakit oppa" jawabnya pelan
"kau sakit?" ucap Seokjin yang panik, bahkan tangan nya yang memegang dagu Seolhyun sudah ia lepaskan dan segera berganti dengan memegangi rambut,lengan,wajah gadisnya. Untuk memastikan apa ada luka di tubuh kekasihnya itu.
"mana yang sakit?" jawabnya lagi, namun Seolhyun malah menunduk. Tak lama ia memberanikan diri, menonggakan kepala dan menatap mata Seokjin yang masih terlihat panik.
"bukan aku yang sakit oppa, tapi Jimin" jawabnya pelan
"apa? Jimin yang waktu itu sudah....." belum selasai bicara bayangan kejadian waktu itu terulang di ingatan Seokjin yang membuat ia melemparkan pandangan nya ke seberang arah.
Tanpa berkata apapun Seokjin segera masuk ke dalam mobilnya. Ia mendudukkan tubuhnya di belakang bangku pengemudi. Dan Seolhyun pun juga segera mengikutinya.
Sepanjang perjalanan Seokjin yang duduk di sebelah Seolhyun hanya menatap kosong jendela di sampingnya.
Akhirnya nya Seolhyun membuka percakapannya.
"oppa marah?" tanya yang melihat Seokjin tetap melihat jendela di sampingan.
"....." tak ada jawaban dari Seokjin
"kemarin aku nyaris di tabrak truk, lalu Jimin menyelamatkanku dan aku menunggunya di rumah sakit" ucap Seolhyun yang terkesan menahan tangis di wajahnya.
Seokjin hanya menatap sebentar mata Seolhyun, lalu segera melihat lagi jendela di sampingannya.
Seolhyun kini lemas dan menundukkan kepalanya ke bawah.
-sekolah-
Kedua nya masih saja diam tanpa kata, bahkan dari turun mobil pun kedua nya masih tetap tidak ada yang mau bicara.
Mereka berjalan melawati lorong sekolah dengan diam seribu kata, bahkan tangan Seolhyun yang biasanya mengandeng tangan Seokjin kini tidak ia lakukan.
Sepanjang lorong yang mereka lewati, tentu saja para murid menatap aneh perilaku keduanya, namun tidak mengurangi bisik2 dan tatapan aneh dari yeoja terhadap Seokjin.
Seolhyun yang tak tahan untuk mengakhiri kecemburuan kekasihnya itu. Berinisiatif memulai pembicaraan. Langkah Seolhyun kini mendekat ke tubuh Seokjin yang masih terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower (FF BTS)
Короткий рассказAku harus menikah dgn gadis yg tdk lagi aku cintai. Jimin mencintai nya sma seperti aku mencintainya. Kau menjebakku? Aku ingin bercerai Bagaimana aku bsa kembali dgn gadis itu ??