Waktu pulang sekolahpun tiba. Semua murid berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan Seolhyun yang sudah siap dengan tas di punggunnya dan tangannya yang sedang meletakkan smartphone di telinga.
"Oppa kau sudah keluar?" tanyanya
"Sudah. Tunggu di dekat gerbang saja" ucap sang penjawab
"Ara" jawabnya lagi
Ya memang Seolhyun suka menelepon Seokjin karna kelas mereka berbeda. Perbedaan umur mereka memang tidak jauh. Namun tetap saja Seokjin adalah sunbae dari Seolhyun.
Langkah demi langkah ia lewati lorong penghubung kelasnya dengan gerbang sekolah. Terlihat beberapa siswa berjalan melawati Seolhyun yang terlihat lesu. Memang benar lesu karna Seolhyun masih memikirkan kejadian di kelasnya hari ini. Karna ia kesal mendapatkan hadiah istimewa berupa omelan dari sang guru.
Hari yang menyebalkan! Gumam nya sendiri sambil mendongkan kepalanya ke atas.
Tak lama Seolhyun menghela nafas kasar namun tetap terus berjalan ke depan. Sekarang ia sudah berada di luar gedung sekolah. Tanpa sadar, ia menendang sebuah batu kecil dihadapanya. Batu itu terlempar cukup jauh hingga menuju salah satu kaki pria yang sedang duduk di bangku taman dekat gerbang sekolah.
Awww
Seolhyun sekarang sudah sadar dengan ulahnya ,kini ia mencari sumber suara yang ia sakiti. Ia lalu menghampiri pria tersebut ,namun belum sempat kata maaf terucap Seolhyun malah mengerutu dirinya sendiri.
Bodoh kau ini, kenapa murid baru itu sih. Tapi tunggu seharusnya dia bisa saja menghindar karna pria itu sedang duduk santai di atas bangku taman depan sekolahnya. Bangku itu kan menghadap ke sekolah dan aku rasa dia memperhatikanku dari tadi.
Dengan langkah cepat ia menghampiri dan membuat pria itu terkejut dan tak tau harus berbuat apa.
"Kau ini pria sejati atau bukan ah? Dengan batu kecil kau berteriak kesakitan?" Dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
Sebenarnya Jimin bukan teriak karna kesakitan melainkan hal lain.yaitu sedang sangat serius memperhatikan gadis di hadapannya saat ini.
Beberapa detik kemudian barulah Jimin sadar. Akhirnya ia berdiri dari bangku dan menatap lekat kedua mata Seolhyun.
"Seharusnya kau minta maaf nona" Dengan raut muka kesal tetapi terkesan dipaksa
"Mwo? Kau ini murid baru, jangan sok akrab denganku." Melihat Jimin yang tiba2 saja berdiri sejajar dengannya
"Kita kan teman jadi seharusnya akrab" memperlihatkan senyum manisnya.
"Emang kau siapa eoh?" balasnya padahal Seolhyun tau bahwa pria itu adalah anak baru di kelas. Tapi dia terlanjur mengatakannya
"Aku Park Jimin, kita duduk bersebelahan, apa kau tak ingat?" Dengan wajah kecewa yang teramat kepada yeoja itu
"aku ingat hanya saja aku tidak memperhatikanmu di kelas" Jawabnya dengan nada dingin
Mendengar ucapan Seolhyun ,Jimin nyaris tidak percaya ,karna dari sekolahnya dulu dialah yang paling banyak diperhatikan semua yeoja. Dengan masih mempertahankan sikap manisnya Jimin langsung merangkul bahu sang gadis supaya terkesan akrab.
"Yakk!! Apa2an kau ini" Ucap kesal sembari menjatuhkan rangkulan Jimin
"Supaya kita akrab Seolhyun-ah" Senyum yang merekah di bibirnya
Melihat reaksi yang berlebihan dari murid baru tersebut, Seolhyun menatap Jimin dengan tatapan aneh ,sedikit meruncingkan mata terkesan bahwa ia tidak suka dengan sikap teman kelasnya.
"Kajja. Aku antar ke rumahmu" Langsung meraih tangan kanannya membuat Seolhyun kaget dengan kelakuan temannya itu
Tak lama Seokjin muncul dari belakang keduanya dan menatap cemburu.
"Sedangkan apa kalian?" Ucapnya dengan heran
Seolhyun dan Jimin dengan otomatis menoleh kearah Jin yang berada di belakang mereka.
Langsung saja Seolhyun melepaskan tangannya, ketika melihat Seokjin penuh wajah cemburu. Ia segera menghampiri Seokjin yang masih terpaku dengan apa yang ia lihat barusan. Tanpa memperhatikan Jimin yang sangat kaget.
"Kajja kita pulang oppa" menunjukkan senyum manis supaya sang kekasih tidak membahas kenapa ia bisa berpegang dengan murid baru di kelasnya. Seolhyun langsung meraih lengan Seokjin dengan lembut
"Nde manis" membalas senyuman dari sang kekasih
Mata Jimin kini tertuju dengan tangan Seolhyun yang sudah mengikat lengan Seokjin.
Oppa?? Apa dia itu kakaknya? Atau kekasihnya? Ahhh ini benar2 membinggukan. Kenapa kau Park Jimin?? Biasanya kau yang selalu membuat resah hati wanita. Batin Jimin
Langsung saja kedua sejoli itu berjalan meninggalkan Jimin yang masih kaget dengan perkataan oppa kepada namja itu. Melihat mereka berdua sudah sedikit jauh dari jangkuan penglihatannya. Jimin berlari kearah mereka.
"Tunggu." Teriak Jimin yang membuat kedua orang itu menoleh ke arahnya
Tak disangka Jimin berlari cepat dan langsung berada tepat di depan kedua sejoli tersebut. Dengan nafas yang masih terputus-putus Jimin mengambil nafas panjang dari hidungnya yang terkesan lucu.
"Hufzz ,kalian cepat sekali" Ucap Jimin yang masih lelah akibat berlari cepat
Melihat tingkah orang yang di depannya Seokjin menatap Seolhyun penuh tanda tanya.
"Nugu?" Tanya Seokjin yang sedikit menolehkan kepalanya
"ah itu murid baru oppa" Dengan senyum manisnya yang terkesan takut jika Seokjin bertanya jauh tentang murid baru di kelasnya tersebut ,apa lagi jika Seokjin bertanya tentang kejadian barusan.
Mendengar jawaban kekasihnya ia langsung mengalihkan penglihatannya kepada namja di depannya
"Jadi kau murid baru disini?" tanya Seokjin dengan sopan
"Huftz" dengan mengatur nafas nya. "Iya aku murid baru. Park Jimin imida, kau siapa?"
Tanpa sadar pertanyaan kau siapa membuat Jimin langsung menutup mulutnya dengan cepat. Karna seharusnya ia tidak langsung menanyakan itu,yaah walaupun ia sangat penasaraan pria itu siapa.
Melihat reaksi pertama dari namja baru di sekolahnya itu membuat Seokjin gemas dengan tingkah lucunya. Menatap penuh aneh tetapi ia sedang menahan untuk tidak tertawa di depan murid barunya.
"Kenapa kau bertanya?" sembari mengacak2 rambut Jimin menggunakan jemari2 nya lembut.
"Baiklah aku Kim Seokjin" lanjutnya berbicara plus senyum manisnya.
Dengan tatapan aneh Jimin memandangi wajah Seokjin ,ia berpikir apa dia kakak kelasku di sekolah ini? Abis dengan berani mengacak2 rambut miliknya. Kalo bukan karna gadis itu dia pasti marah besar kepada kakak kelasnya tersebut.
Melihat tatapan aneh Jimin, Seolhyun tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan Jimin yang masih terpaku berdiri menganggap aneh Seokjin.
"Kajja oppa kita pulang" meraih lengan namja tampan tersebut. Sehingga tangan Jin sudah melepaskan rambut Jimin.
Seokjin hanya menuruti perkataan kekasihnya dan Jimin masih tetap menatap aneh kakak kelasnya tersebut. Perlahan kedua sejoli itu pergi meninggalkan Jimin.
Gadis itu sungguh menarik. Gumam Jimin
Dengan cepat Seokjin dan Seolhyun pergi keluar gerbang namun Jimin masih terpaku di tempat ia berdiri. Matanya kini masih melihat keduanya bergandengan tangan hingga tubuh keduanya sudah terlalu jauh dari pandangannya.
Bisanya hanya sebuah kontak mata dengan Jimin banyak gadis yang akan langsung meleleh seperti es krim di kala matahari siang menyengat. Tapi Seolhyun berbeda ,dia bahkan cuek sekali dengan pangeran tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower (FF BTS)
Historia CortaAku harus menikah dgn gadis yg tdk lagi aku cintai. Jimin mencintai nya sma seperti aku mencintainya. Kau menjebakku? Aku ingin bercerai Bagaimana aku bsa kembali dgn gadis itu ??